Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kenapa Orang Hobi Menerobos Palang Pintu Kereta Api? Kenapa Nggak Mau Sabar Barang Sebentar Saja?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
10 Oktober 2024
A A
Belum Ada Setahun, Palang Pintu KA di Ngadiluwih Ditabrak 3 Kali, Bukti Kita Masih Jalan di Tempat palang pintu kereta api

Belum Ada Setahun, Palang Pintu KA di Ngadiluwih Ditabrak 3 Kali, Bukti Kita Masih Jalan di Tempat

Share on FacebookShare on Twitter

Jika kalian lumayan peduli dengan keadaan sekitar, kalian pasti mendengar kabar kecelakaan yang melibatkan kereta api beberapa minggu lalu. Kalau tidak salah, ada 3 kecelakaan. Salah satu yang ikonik adalah truk molen yang menerobos palang hancur ditabrak kereta api Taksaka.

Truk molen. Menerobos palang.

Tapi ada yang menggelitik. Di beberapa postingan tentang kecelakaan tersebut, banyak yang menyalahkan kereta api karena tidak berusaha mengerem dan berhenti. Katanya, kereta api luar negeri bisa mengerem, kenapa Indonesia tidak.

Oke, kita tidak perlu berdebat kereta negara mana yang bisa mengerem mendadak dan bisa berhenti. Kalau kalian punya otak, pasti tahu bahwa hal tersebut nggak perlu digubris. Yang jadi masalah adalah, kenapa masih ada orang yang menyalahkan kereta api dalam kecelakaan-kecelakaan yang ada?

Jika komen tersebut hanya satu-dua-tiga biji, okelah, ini pure ketidaktahuan. Tapi masalahnya banyak. Bagi saya, ini perkara yang amat serius. Ketidaktahuan perkara sesimpel ini menurut saya nggak bisa ditolerir lagi.

Sudah jadi pengetahuan umum (dan memang harusnya orang-orang tahu) bahwa kereta api itu tidak bisa berhenti mendadak. Ini nggak usah sekolah aja harusnya orang-orang tahu. Mobil ngerem mendadak aja bisa jadi masalah besar, apalagi kereta api. Logika kayak gini nggak butuh sekolah tinggi. It’s not rocket science.

Tapi kenapa masih banyak orang yang tidak tahu?

Saya tidak bisa menjawab perkara ini. Mungkin hal ini, bagi saya, adalah hal yang lumrah untuk diketahui. Tapi bisa jadi bagi orang lain, ini rocket science. Perkara ini, saya kira, bukan saya yang patut menjawab.

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Tapi saya lebih heran sama satu hal ini: kenapa sih orang-orang masih ngebet banget menerobos palang kereta api?

Nggak sudi menerobos palang pintu kereta api

Saya melewati palang pintu kereta api setidaknya 2 kali dalam seminggu. Saya sudah melakukan hal ini selama 13 tahun. Dalam 13 tahun tersebut, sekali pun saya tidak pernah mencoba menerobos. Menerobos lampu merah, okelah. Palang pintu kereta api, ngapunten, nggak akan berani saya.

Saya tak sebodoh itu berusaha bertaruh nyawa melawan ular besi sebesar itu. Saya tahu bahwa waktu yang tersita sebenarnya lumayan, tapi lebih baik membuang waktu 5 menit ketimbang hidup berakhir dengan cara yang amat konyol. Toh, saya bisa pakai waktu tersebut untuk rileks sebentar setelah perjalanan panjang.

Jadi saya nggak pernah bisa mengerti apa yang ada di pikiran orang-orang yang nekat menerobos palang pintu kereta api. Tapi kalau saya boleh menerka, saya punya asumsi kenapa orang-orang hobi bertindak tolol seperti ini.

Melanggar aturan, bagi beberapa orang, itu adalah prestasi. Banyak orang dengan bangga cerita bahwa dia tak pernah mau pakai helm. Tak sedikit orang cerita bahwa dia selalu menilep uang SPP. Tak jarang mendengar orang cerita dia menilap uang kantor dan tak ketahuan. Itu semua diceritakan di tempat umum, tanpa filter, tanpa rasa malu.

Jadi saya sedikit curiga, orang-orang yang menerobos palang pintu kereta api ini memang hobi saja. Mereka tau risikonya, tapi ketika mereka nggak dapat konsekuensinya, mereka merasa punya “kekebalan”. Mereka merasa jika kemarin selamat, hari ini juga pasti selamat.

Kasihan PT KAI

Selain hobi melanggar aturan, saya punya asumsi orang-orang macam ini nggak ada pedulinya dengan orang lain. Kalau peduli, mana mungkin ada pengendara mobil yang nekat menerobos? Mereka tahu harusnya, bahwa bodi mobil sebesar itu sekalipun bisa melewati rel, tak bisa semudah itu menerobos palang. Jadi ya emang nggak peduli aja sih.

Nggak usah kaget kalau mereka yang menerobos palang kereta api ini juga ugal-ugalan di jalan. Merokok sambil berkendara, nyalip dengan berbahaya, semacam itulah. Singkatnya, mereka adalah sampah jalanan yang baiknya segera diciduk dan ditaruh di TPA Piyungan.

Apa pun itu, saya kira sudah saatnya masalah menerobos palang pintu kereta api ini diberi perhatian serius. Saya kasihan sama PT KAI-nya sih, bukan ke pelakunya. Soalnya bagi saya, apa pun alasanmu, kayaknya tidak sepadan dengan mempertaruhkan nyawa melawan ular besi.

Terlebih jika untuk kebanggaan semu. Pancen asu.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Wisata Palang Pintu Kereta Api, Bukti Warga Jogja Kekurangan Tempat Hiburan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2024 oleh

Tags: kecelakaankereta apipalang pintu kereta api
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks kereta prameks

Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks

4 Maret 2024
5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KA Pandanwangi Jember-Banyuwangi

5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KA Pandanwangi Jember-Banyuwangi

8 Maret 2025
Jangan Pesan 5 Tempat Duduk Ini Saat Naik Kereta Api Ekonomi AC Terminal Mojok.co

Jangan Pesan 5 Tempat Duduk Ini Saat Naik Kereta Api Ekonomi AC

24 Maret 2022
Kereta Api Logawa New Generation Bikin Saya Kaget: Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif

Kereta Api Logawa New Generation Bikin Saya Kaget: Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif

7 Januari 2025
Terima Kasih, Kobe Bryant!

Terima Kasih, Kobe Bryant!

28 Januari 2020
Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

28 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.