Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mempertanyakan Alasan Kenapa Beasiswa Harus Menyertakan Sertifikat TOEFL

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
20 Juli 2023
A A
4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran beasiswa KIP Kuliah

Beasiswa (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Sekarang itu udah banyak beasiswa kok, tenang, nggak usah khawatir!”

Saya sangat ingat kalimat ini. Sebab, dulu ketika baru masuk kuliah, ada banyak orang yang mengatakan ini pada saya. Seakan menenangkan bahwa biaya kuliah nggak terlalu jadi persoalan. Kurang lebih begitu yang saya pahami.

Sampai akhirnya, tibalah saya kuliah. Saya mencoba mencari dan menelusuri seputar info beasiswa. Hasilnya? Memang ada banyak. Hanya saja, menurut saya problematik. Kenapa demikian? Sebab, beasiswa ini kebanyakan menyertakan sertifikat TOEFL dengan skor sesuai ketentuan.

Sejak saat itu, saya selalu punya pertanyaan, kalau memang beasiswa ini ditujukan untuk orang miskin, kenapa ada embel-embel harus punya sertifikat TOEFL?

Maksud saya, apa yang membuat aturan ini lupa kalau ada jutaan anak miskin secara struktural yang nggak paham bahasa Inggris. Lah bisa sekolah saja sudah bagus, lho.

Apa iya, pembuat aturan ini lupa kalau TOEFL ini berbayar? Nggak hanya untuk ujiannya saja, tapi proses belajarnya juga demikian. Harus beli buku, ikut kursus, dan sebagainya. Tentu saja biayanya nggak murah.

TOEFL gratisan?

“Ah, zaman sekarang bisa kok belajar TOEFL gratisan lewat internet saja”.

Bagi yang punya pendapat demikian, tolong tunjukkan saya, siapa orang yang hanya belajar lewat internet saja dan jago TOEFL? Orang nomor tiga di logo pesawat kah? Haisssh.

Baca Juga:

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri

Kalau sekadar tambahan sumber belajar, its oke. Tapi kalau sebagai sumber belajar utama, saya agak ragu. Sebab, teman-teman saya yang jago TOEFL juga perlu kursus. Berangkat ke Kampung Inggris Pare, beli beberapa buku, ikut tes berkali-kali. Kemudian baru bisa jago. Dan tentu saja, itu semua memerlukan biaya. Bahkan kalau memang ia ternyata jago bahasa Inggris, belum tentu juga nilai TOEFL juga bagus.

Itu baru prosesnya. Untuk tesnya juga berbayar, dan tidak murah. Oleh karena itu, bagi orang yang terjebak kemiskinan struktural, mengeluarkan biaya untuk tes TOEFL yang belum tentu lulus adalah sebuah momok. Kebanyakan mereka memilih untuk mundur.

Oh, jangan hakimi mereka kalau kalian nggak di sepatu yang sama. Simpan dulu senapan kalian.

Kenapa butuh TOEFL buat beasiswa dalam negeri?

Satu lagi, kalau kuliahnya di dalam negeri, kenapa juga harus ada TOEFL? Apa sepenting itu? Jika memang penting, bukankah lebih baik menyaring yang memang miskin, kemudian diberikan beasiswa untuk belajar TOEFL?

Ini tuh ibaratnya Anda ingin memberi mobil pada orang yang kurang mampu. Tapi syaratnya adalah ia harus bisa mengendarai dengan mahir, lengkap dengan penguasaan beberapa fitur yang ada dalam mobil. Padahal orang dengan ekonomi pas-pasan jarang sekali bisa nyetir mobil. Alhasil, mereka yang ingin lulus “terpaksa” mengeluarkan biaya untuk ikut kursus mobil dan sebagainya. Sungguh, logika yang kurang logis sekali.

Saya jadi ingat ponakan saya. Ia memang dari golongan kurang mampu. Kemudian kebetulan UKT yang didapat ternyata cukup tinggi. Tentu dalam benaknya adalah mencoba mencari beasiswa. Tapi tentu saja, ketika melihat persyaratannya, ia akhirnya mundur. Sebab, ikut tes TOEFL ini nggak murah baginya. Ia juga berpikir kalau hasil dari tes tersebut juga belum tentu sesuai dengan nilai yang diharapkan.

Sejatinya beasiswa diperuntukkan bagi orang yang kurang mampu. Namun apa jadinya jika syarat untuk mendapatkan beasiswa itu mengharuskan untuk mengeluarkan biaya yang tidak murah?

Utamakan beasiswa untuk yang kurang mampu

Bagi saya, pendidikan itu selaras dengan finansial. Saya termasuk yang kurang setuju adanya beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi. Saya lebih mengutamakan beasiswa untuk yang miskin. Sebab, ada banyak anak berprestasi yang sebenarnya punya dana yang cukup untuk mendapatkan pendidikan tanpa perlu dibantu lagi dengan beasiswa.

Iya, akan lebih pas jika prioritas beasiswa ini ditujukan pada anak-anak yang kondisi ekonominya cukup pas-pasan, tanpa mensyaratkan nilai TOEFL minimal. Dengan begitu, cita-cita untuk meratakan akses pendidikan bagi anak bangsa dapat diwujudkan secara berkelanjutan. Bukan sekadar angan-angan, ataupun jargon sesaat. Yah, semoga saja.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Meski Akses Banyak, Tetap Saja Dapat Skor TOEFL 550 Itu Susah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2023 oleh

Tags: beasiswasyarattoefl
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Penulis yang tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Ikut Daftar Beasiswa Bidikmisi?  Mojok.co

Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Menerima Beasiswa Bidikmisi? 

22 Desember 2023
Lolos Beasiswa ke Luar Negeri Memang Hebat, tapi Tak Perlu Juga Menyebarkan Pikiran Sesat

Lolos Beasiswa ke Luar Negeri Memang Hebat, tapi Tak Perlu Juga Menyebarkan Pikiran Sesat

17 Agustus 2024
Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah: Ekonomi Sulit, Gaya Selangit Mojok.co

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah: Ekonomi Sulit, Gaya Selangit

9 April 2024
Veronica Koman Melanggar Kontrak LPDP atau Sekadar Pembungkaman Kebebasan Mengkritik MOJOK.CO

Veronica Koman Melanggar Kontrak LPDP atau Sekadar Pembungkaman Kebebasan Mengkritik?

12 Agustus 2020
Tips Ikut Tes Bahasa Inggris Online dengan Duolingo English Test Langsung dari CS-nya. Dijamin Nggak Zonk! Mojok.co

Tips Ikut Tes Bahasa Inggris Online dengan Duolingo English Test Langsung dari CS-nya. Dijamin Nggak Zonk!

25 Oktober 2023
4 Alasan Tetap Gagal Meraih Skor TOEFL Bagus meski Sudah Ikut Kursus bahasa inggris

TOEFL Memang Syarat Melamar Kerja yang Menyebalkan, tapi Tidak Lantas Harus Dihapuskan

13 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.