Banyak orang merasakan cinta pada orang yang nggak bisa mereka miliki atau yang bahasa kerennya fall in love with people we can’t have. Konon seberapa besar pun usaha yang kita lakukan untuk bikin orang yang kita cinta menyukai kita, akan berakhir sia-sia. Saya sempat mengamini hal tersebut sampai akhirnya saya menonton drama korea berjudul “Itaewon Class”.
Drakor ini bisa dibilang menyita banyak perhatian orang karena ceritanya yang anti mainstream. Drama yang diangkat dari Webtoon ini menceritakan kisah romantis antara Jo Yi Seo dan Park Saeroyi yang sejak awal terlihat mustahil akrena Park Saeroyi mengatakan dia mencitai perempuan lain yang bernama Oh Soo Ah, yang tidak lain cinta pertamanya.
Saeroyi bahkan menyukai Soo Ah selama 15 tahun. Dan tidak ada tanda-tanda akan berpaling ke lain hati. Tapi berkat kegigihan dan ketulusan Jo Yi Seo, Saeroyi akhirnya berubah dan mulai menyukai Yi Seo. Untuk pertama kalinya saya memahami perkataan orang soal “Petrus Jakandor” alias pepet terus jangan kasih kendor yang ternyata bisa betul-betul mengubah seseorang menjadi cinta kepada kita meskipun sebelumnya hal itu tampak begitu mustahil.
Dari apa yang dilakukan Yi Seo, saya jadi belajar banyak hal khususnya menyoal bagaimana caranya keluar dari jebakan fall in love with people we can’t have.
Mencintai Orang yang Tepat
Drakor Itaewon Class ini mengajarkan kita untuk terus memerjuangkan orang yang kita pikir adalah orang yang tepat. Emang kayak apa sih orang yang tepat itu? Ya kayak Park Saeroyi lah. Ganteng, punya prinsip, pekerja keras, jujur, dan sangat menghargai orang lain. Orang yang tepat layak diperjuangkan karena mereka menginspirasi kita untuk berbuat hal yang sama. Kekaguman kita pada orang itu secara tidak langsung akan membuat kita ingin bisa menjadi baik seperti dia.
Jangan malah jatuh cinta sama fuckboi. Yang kayak gini sih nggak pantes diperjuangin. Yang ada, nanti kita malah dimanfaatin doang. Hiii.
Tunjukan Kemampuan
Jo Yi Seo yang mengetahui ambisi dan masa lalu Park Saeroyi memutuskan untuk membantu Saeroyi mengurus kedai. Padahal ia diterima oleh semua universitas yang ia pilih. Namun, Ia memutuskan untuk menjadi manajer di kedai tersebut dan membuat beberapa perubahan. Yang tadinya kedai tersebut sepi pengunjung, menjadi membludak pengunjung karena promosi yang dilakukan oleh Jo Yi Seo.
Karakternya yang agak sosiopat menjadikan ia sosok yang tegas. Ia akan bilang suka bila suka, dan tidak bila tidak. Hal itulah yang membuat kedai tersebut berkembang. Ia mulai membenahi interior kedai, penyajian makanan, pelayanan kedai, sampai melatih koki di kedai tersebut sehingga bisa menyajikan makanan yang lezat. Kemampuan manajerialnya pun patut diacungi jempol.
Sekarang, bandingkan dengan kamu sendiri. Jangan sampai mengejar seseorang tanpa taktik apa pun. Asahlah kemampuan dirimu sebaik mungkin. Dan jangan ragu untuk tunjukan itu semua di hadapan si doi. Yhaa nggak harus secara langsung sih, bisalah caper-caper di medsos. Lantunkan nyanyian jika gemar bernyanyi, tunjukan tulisan jika gemar menulis, raihlah prestasi dan buat ia sadar dengan keberadaanmu.
Menjadi Orang yang Dibutuhkan
“Dia takkan menjadi orang yang biasa. Aku akan membuatnya menjadi pria yang luar biasa”
Itulah yang diucapkan Jo Yi Seo dengan penuh keyakinan. Ia ingin menjadikan dirinya sebagai orang yang dibutuhkan oleh Park Seoroyi. Ia sudah melakukan segala upaya, sehingga, Park Seoroyi bukan hanya mengetahuui keberadaannya tapi juga tidak bisa jauh darinya.
Upayamu ngedektin dia udah sampai sini belum? Kalo cuma dibutuhkan sebagai tukang anter-anter doang, ojek online juga bisa heuheuehu.
Pengertian
Jo Yi Seo yang realistis sangat berlainan dengan Park Saeroyi yang idealis. Namun, pada perbedaan tersebutlah ia menunjukan pengertiannya. Ia tetap menemani Park Saeroyi untuk mengejar mimpi dan cita-citanya. Sehingga, yang awalnya mereka hanya berada di kedai yang kecil sehingga memiliki perusahaan makanan besar.
Jujur
Hahh kata siapa cewe gak boleh mengungkapkan cinta duluan? Keterbatasan gender tentang cinta itu masih saja melekat hingga sekarang. Padahal terkait mengungkapkan, berhak dilakukan siapa saja, baik itu laki-laki maupun perempuan. Perempuan dapat menjadi apa pun dalam hidup mereka.
Begitupun dengan Jo Yi Seo, ia memberanikan diri untuk mengatakan cinta kepada Park Saeroyi yang berbeda umur 10 tahun!
Tentu saja hal tersebut dilakukan setelah semua upaya ia kerahkan. Ia tetap jujur terhadap apa yang ia rasakan. Walaupun, di pertengahan cerita ia mendapatkan penolakan. Tapi, ia mengucapkan itu berkali-kali, sampai Park Saeroyi menyadari, bahwa Jo Yi Seo ialah satu-satunya wanita yang selalu ada di hati.
Kira-kira begitulah cara Jo Yi Seo bisa keluar dari jebakan fall in love with people we can’t have. Ingatlah kalau nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini, segala sesuatu selalu berubah. Begitu pun dengan perasaan seseorang. Yang paling penting, kamu tahu siapa yang berhak menerima perjuangan cinta kamu.
Tapi kalau misalkan kamu udah coba kelima cara yang dilakukan Jo Yi Seo tapi orang yang kamu cinta tetep nggak suka sama kamu, tolong harap maklum, hidup kita kenyataannya nggak bisa seindah drama korea hehehe.
BACA JUGA “Gangnam Beauty” Drama Korea yang Ngasih Tahu kalo Cewek Pengin Cantik Bukan Buat Cowok atau tulisan Fauziannisa Latief lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.