Keluar dari Circle Pertemanan Itu Biasa Saja. Nggak Perlu Dibesar-besarkan – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Keluar dari Circle Pertemanan Itu Biasa Saja. Nggak Perlu Dibesar-besarkan

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
2 Februari 2021
0
A A
Keluar dari Circle Pertemanan Itu Biasa Saja. Nggak Perlu Dibesar-besarkan terminal mojok.co

Keluar dari Circle Pertemanan Itu Biasa Saja. Nggak Perlu Dibesar-besarkan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau sudah bicara soal circle pertemanan, otak saya pasti langsung memproyeksikan berbagai masalah antar teman yang ribetnya nggak ketolongan. Mulai dari main kubu-kubuan, bullying, hingga teman toxic adalah hal-hal yang biasa muncul. Saya pribadi adalah orang yang sudah malas untuk masuk ke sebuah circle akibat pengalaman di masa lalu yang membuat saya memandangnya ribet bin nggak efektif.

Tapi, bagaimanapun saya menghindari sebuah circle, secara alami tetap saja terbentuk. Apalagi tugas-tugas kelompok yang menuntut untuk berkumpul dengan orang lain. Di salah satu tugas kelompok saya beberapa hari lalu, kebetulan saya dan teman-teman yang biasanya sekelompok, kedatangan personel baru.

Salah seorang teman saya berceletuk, yang tentu saja di belakang layar, “Tumben doi bareng kita. Kan biasanya sama si A, B, bertiga itu nggak terpisahkan.” Lantas teman-teman yang lain menyetujui. Tidak, saya tidak berniat menyalahkan teman saya yang berbicara ini pun teman saya yang baru saja bergabung itu. No hard feeling, santai saja.

Hanya saja, di mata kebanyakan orang, sepertinya keluar dari circle pertemanan adalah hal tabu. Seolah perbuatan tersebut sangat aneh dan pantas untuk dikuak alasannya. Rasa penasaran kebanyakan orang yang melihatnya pun seolah memuncak, mempertanyakan apakah ada masalah di antara orang-orang yang berpisah dari circle pertemanan yang biasanya.


Padahal, serius deh, keluar dari circle pertemanan itu biasa saja. Mungkin tulisan ini juga bisa membuat para pembaca yang mau keluar dari circle-nya bisa berani untuk keluar. Nggak ada yang tabu dengan hal itu. Tidak berkumpul dengan teman yang biasanya itu biasa saja dan nggak perlu dibesar-besarkan.

Sebagai orang yang nggak punya circle, alias seperti burung gereja yang bebas hinggap ke sana kemari, saya berani dengan tegas mengatakan demikian. Barangkali ada orang yang perlu banget untuk masuk ke sebuah circle. Entah demi popularitas duniawi ataupun demi ketenangan jiwa dalam bersosialisasi. Tapi, mohon dimengerti bahwa nggak semua orang perlu banget masuk ke sebuah circle.

Dan perlu diingat juga bahwa orang yang bergabung ke sebuah circle pun bisa merasa jenuh. Ya bayangkan saja bersama orang-orang yang sama sejak bertahun lalu. Jelas manusia mana pun bisa merasa jenuh. Apalagi kalau circle-nya adalah circle yang nggak membuat diri kita berkembang dan nggak membawa pengaruh positif yang berarti.

Life must go on. Sebagai manusia, tentu kita nggak boleh diam di zona yang itu-itu saja. Perlu sesekali keluar dan mengirup udara segar, lepas dari wajah-wajah yang sudah terlalu familier. Keluar dari circle tidak melulu karena ada konflik. Barangkali orang itu jenuh dengan orang, pola pikir, dan bahan obrolan yang itu-itu saja.

Lagi pula, tidak terikat dengan satu perkumpulan tertentu, bebas mau ke teman satu ke teman yang lain juga membawa efek positif yang jarang dirasakan orang-orang yang terbiasa dengan circle, kok. Saya pribadi khususnya, merasa bahwa semakin banyak saya bertemu dan ngobrol dengan orang lain, bikin saya makin paham bahwa ada banyak jenis orang dengan membawa pola pikir masing-masing.

Seperti yang kita tahu, biasanya di sebuah pergaulan itu isinya adalah orang yang cenderung memiliki pola pikir sama. Oleh karena pola pikir yang serupa itulah yang bikin mereka jadi membentuk kelompok. Dan terus-terusan berada di pola pikir yang sama juga tidak baik bagi diri kita karena bakal mempersempit jarak pandang yang sebenarnya mampu melihat dan berkembang lebih jauh lagi.

Selain itu, kalau sudah terbiasa tidak terikat oleh kelompok tertentu juga bikin kita nggak perlu menjaga perasaan orang lain dan nggak perlu mengeluarkan energi dengan sia-sia. Misalnya begini, saya sebagai orang yang bebas hinggap ke sana kemari, saat saya pengin akrab sama teman kelas yang bernama O, saya nggak perlu pusing mikirin perasaan si B karena saya tiba-tiba nggak ke mana-mana bareng dia lagi.

Si B tentu saja harus membiasakan diri dengan saya yang hobi ngocar-ngacir dan nggak terikat dengan satu kelompok atau satu orang saja. Jadi dia nggak perlu gelisah mikirin ada apa dengan saya yang tiba-tiba jarang bareng dia lagi. Lagi pula, jarang bareng seseorang lagi itu bukan berarti sudah nggak berteman. Saya juga perlu menjelaskan ke si B untuk menghindari kesalahpahaman bahwa saya mudah merasa bosan kalau berada di tempat yang itu-itu saja.

Jadi, yaaa begitu. Keluar dan nggak masuk ke circle pertemanan mana pun itu bukan hal aneh, apalagi hal tabu. Pokoknya ya biasa saja dan nggak perlu merasa penasaran apalagi dibesar-besarkan.

BACA JUGA Segera Keluar dari Lingkaran Pertemanan Toxic Sebelum Kamu yang Dianggap Toxic dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Februari 2021 oleh

Tags: hubungan pertemananPergaulan
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

Artikel Lainnya

Jenis-jenis Hubungan Pertemanan dalam Bahasa Sunda terminal mojok

Jenis-jenis Hubungan Pertemanan dalam Bahasa Sunda

8 Desember 2021
Seandainya Lagu 'Surti Tejo' Milik Jamrud Tercipta di Masa Kini terminal mojok.co

Seandainya Lagu ‘Surti Tejo’ Milik Jamrud Tercipta di Masa Kini

2 Maret 2021
Derita Punya Muka Jutek, Muka bak Rocker Padahal Hati Dangduter terminal mojok.co

Derita Punya Muka Jutek, Muka bak Rocker Padahal Hati Dangduter

3 Januari 2021
Orang yang Harus Ngecas Padahal Baterai HP Masih 50 Persen Adalah Antek Dajal terminal mojok bateri hp bocor boros rusak

Orang yang Harus Ngecas padahal Baterai HP Masih 50 Persen Adalah Antek Dajal

31 Desember 2020
Nama Panggilan Nyeleneh Itu Bukan Ejekan, tapi Simbol Keakraban terminal mojok.co

Nama Panggilan Nyeleneh Itu Bukan Ejekan, tapi Simbol Keakraban

24 Desember 2020
Tips Nongkrong Hemat Cukup dengan Biaya Goceng terminal mojok.co senja dan kopi indie cafe barista

Tips Nongkrong Hemat Cukup dengan Biaya Goceng

27 November 2020
Pos Selanjutnya
Hal Tidak Biasa yang Saya Alami karena Punya Istri Pemuja Idol Korea terminal mojok.co

Hal Tidak Biasa yang Saya Alami karena Punya Istri Pemuja Idol Korea

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022

Dari MOJOK

  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In