Kelakuan Norak Pengendara di Jalanan Berdasarkan Jenis Kendaraan, Mulai dari Astrea Hingga Mercy

Level Norak Pengendara di Jalanan Berdasarkan Jenis Kendaraan yang Dipakai, Mulai dari Astrea Hingga Mercy Terminal Mojok

Level Norak Pengendara di Jalanan Berdasarkan Jenis Kendaraan yang Dipakai, Mulai dari Astrea Hingga Mercy (Unsplash.com)

Kelakuan para pengendara di sebuah negara yang baru saja menaikkan harga Pertamax memang tiada tanding. Di jalanan, sering sekali ditemui pemandangan yang terkadang membuat pengendara lain mengelus dada sembari menggelengkan kepala atau bahkan bikin marah.

Situasi semacam itu bukan tak jarang terjadi. Sering. Terlampau sering malah. Meski begitu, tingkah menjengkelkan para pengendara di jalanan tidak seragam, melainkan beragam. Saya menjumpai berbagai macam orang dengan kelakuan noraknya tergantung jenis kendaraan yang mereka kendarai. Tiap jenis kendaraan ternyata punya kelakuan norak masing-masing.

#1 Motor 110-125 CC

Ini berlaku bagi motor bebek atau motor matik. Pengendara kendaraan jenis ini punya kelakuan norak yang nyaris sama. Di jalanan, kendaraan ini memang mendominasi. Pilihan motornya beragam, makanya tindakan norak yang dilakukan pengendara juga lumayan banyak.

Pertama, merokok sambil nyetir. Sebetulnya kelakuan norak yang ini nggak hanya dilakukan pengendara motor 110-125 CC, ada juga pengendara dengan berbagai jenis kendaraan lain yang melakukannya. Namun, berdasarkan pengalaman yang sering saya jumpai di jalanan, pengendara yang merokok sambil nyetir ini sebagian besar kalau nggak pakai Astrea, Mio, Beat, Vario, ya Supra. Spesifiknya Supra tahun 2003 dan sejenisnya.

Kedua, suka klakson di lampu merah. Ini termasuk kelakuan yang meresahkan pengendara lain. Kalau Anda sedang berhenti di lampu merah dan berada di barisan terdepan, sejenak setelah lampu apill berubah jadi hijau dan sudah ada bunyi klakson terdengar dari belakang, cobalah untuk menengok spion. Kebanyakan pengendara yang melakukan hal norak ini biasanya motornya Vario.

Ketiga, mengganggu konsentrasi. Ini keresahan saya pribadi secara spesifik terhadap sista-sista pengendara Scoopy putih yang pakai helm Cargloss. Bermasker KF94 yang warnanya serasi dengan warna outfit~

#2 Motor 150-250 CC

Pengendara selanjutnya adalah mereka yang naik motor 150-250 CC, pelaku utamanya biasanya pengendara Nmax. Nmax adalah salah satu motor keren yang saya sukai, tapi para pengendaranya cenderung menyebalkan di jalanan.

Hal norak yang biasa dilakukan pengendara motor ini adalah nyelip sana-sini dengan kecepatan yang nggak masuk akal. Padahal ukuran motor Nmax kan cukup besar. Kalau nyenggol motor saya sedikit saja sudah pasti saya oleng. Ini bukan perkara ahli atau nggak ahli dalam berkendara. Akan tetapi, bobot Nmax kan cukup berat.

Sebetulnya, nggak hanya pengendara Nmax yang berkendara serampangan. Ada juga pengendara Kawasaki Ninja, CBR, Yamaha R15 yang menganggap kalau semua jalan raya adalah Sirkuit Mandalika. Hampir semua dari mereka kalau naik motor ngebutnya minta ampun.

Selain itu, mayoritas dari pengendara motor tersebut mengganti knalpot motor jadi lebih berisik. Jelas ini sangat mengganggu. Mending kalau mereka lewat di jalanan besar, lha kalau mereka lewat di jalanan kecil atau gang kecil gimana? Apa nggak tambah bising suaranya?

Belum lagi kalau sedang berada di lampu merah dan saya ada di belakang salah satu dari pengendara motor besar ini. Gaya dorong angin dari knalpot yang lubangnya besar itu nggak jarang menampar muka saya dengan irama mesin yang konsisten.

#3 Mobil LCGC

Harus diakui, di jalanan, saya memang suka julid tapi jarang sekali mencela orang lain, apalagi sampai menghina. Hingga suatu hari semuanya berubah.

Di sebuah lampu merah yang ada tulisan “Belok Kiri Jalan Terus”, sebuah mobil LCGC berkendara pelan tepat di depan saya, di jalur kiri yang seharusnya dilewati oleh orang yang akan belok kiri. Lama sekali mobil itu berjalan dengan kecepatan bekicot. Awalnya saya mengira mobil tersebut hendak belok kiri. Namun setelah lampu hijau, mobil LCGC dengan satu airbag itu ternyata belok ke kanan. Saya yang hanya mengendarai Vario dan hendak belok kiri merasa sangat dilecehkan.

Tentu saja perilaku pengendara mobil itu bikin saya dan sebagian besar orang di belakang saya jadi dongkol. Pasalnya, kami nggak bisa menerobos dan minta sedikit jalan. Jalanan sempit dan mobil itu mengambil semuanya. Hadeh!

#4 Mobil SUV dan sebagian MPV

Perilaku norak selanjutnya nggak berlaku ke semua mobil SUV. Namun, beberapa kali saya menemukan pengendara atau pemilik mobil SUV dan sebagian MPV melakukan hal ini: pasang lampu strobo padahal plat nomornya hitam.

Saya sama sekali nggak peduli siapa yang ada di dalam mobil tersebut. Saya cuma kesal dengan pengendara mobil yang pasang lampu strobo di depan mobil mereka seakan-akan meminta pengendara lainnya harus minggir.

Lampu biru kelap-kelip yang menyorot itu bisa masuk ke mata dengan tajam. Saya masih bisa maklum kalau itu adalah mobil ambulans. Kondisi darurat memaksa ambulans untuk diprioritaskan dan bergerak cepat secepat kilat. Namun, apakah itu berlaku bagi mobil Innova yang pakai lampu strobo? Nggak, lah! Sampai sekarang saya nggak pernah mau mengalah dengan mobil Innova, Fortuner, dan Pajero yang berplat hitam dan menggunakan strobo.

Memang nggak semua pengendara mobil SUV dan MPV melakukan hal norak ini, tapi pengguna mobil dengan lampu strobo tingkat ngeselinnya berbanding lurus dengan tingkah polahnya di jalanan.

#5 Mobil Mewah

Saya nggak memberikan kategori secara spesifik tentang golongan yang terakhir ini. Pasalnya, kendaraan terakhir ini sangat subjektif, tergantung sejauh apa sang pemilik menganggap kendaraannya mewah.

Mobil mewah sebagai pemegang kelakuan norak tertinggi dalam konteks ini menyabet dua gelar sekaligus, yaitu norak dan arogan. Karena tingkah sebagian pengendaranya yang suka menghalangi ambulans.

Dalam waktu dekat saja, ada dua berita yang muncul perihal mobil mewah yang menghalangi laju ambulans. Pertama adalah mobil Mercy yang menghalangi laju ambulans di Tol Tangerang-Merak. Kedua adalah Honda HRV—setidaknya mewah menurut pemiliknya—yang menghalangi ambulans di Tol Cawang Jakarta. Tentu saja perilaku seperti ini nyebelin sekaligus mencelakakan.

Intinya, pengendara jenis kendaraan di atas punya kelakuan norak masing-masing. Motor bebek nggak akan bisa menghalangi kendaraan di jalur kiri lampu merah. Sebaliknya, mobil LCGC juga nggak akan bisa mengganggu konsentrasi saya karena outfit sista-sistanya.

Penulis: Muhammad Farih Fanani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal Norak yang Jangan Sampai Terjadi di Sirkuit Mandalika.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version