Kelakuan Dosen yang Bikin Ngelus Dada, Seenaknya Sendiri dan Bikin Naik Pitam Mahasiswa

Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A

Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A

Hidup sebagai mahasiswa tentunya memiliki beberapa perbedaan dengan menjadi siswa di SMA. Selain kehidupan personal yang dituntut kian mandiri dan dewasa, kehidupan akademik pun jadi kian menantang di beberapa aspek salah satunya dosen.

Dosen alias pengajar menjadi salah satu aspek yang esensial dalam perkuliahan. Namun, selama beberapa semester mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, saya selalu saja menemukan dosen yang unik bin ajaib. Berikut adalah beberapa kelakuan dosen yang sering membuat mahasiswa geleng-geleng kepala:

Dosen harus diingatkan untuk mengajar

Salah satu budaya aneh yang bikin saya  garuk-garuk kepala ketika awal masuk kuliah adalah mahasiswa harus mengingatkan dosen h-1 perkuliahan. Hal tersebut aneh karena seharusnya setiap pengajar sudah punya jadwal masing-masing. Toh, mengajar mahasiswa juga merupakan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab mereka. 

Saya kerap bertanya-tanya darimana budaya ini berasal. Kemudian muncul satu hipotesis dalam kepala saya bahwa ini merupakan buah dari adab ketimuran orang Indonesia. Dosen yang menjadi salah satu sumber ilmu yang telah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa sehingga ada sebuah kewajiban di mana siswa harus menghormatinya.

Sebenarnya budaya ini tidak merugikan siapa-siapa, tetapi pengulangan setiap minggu agaknya membuat saya cukup jengah. Bukan mahasiswa saja, beberapa dosen ada juga yang mengeluhkan mengenai budaya ini. Mereka kerap merasa budaya ini terlalu repetitif dan kurang berfaedah, mereka juga sudah paham dengan pekerjaan dan tugas mereka untuk mengajar. 

Membatalkan kelas secara mendadak 

Kelakuan dosen yang kali ini cukup membuat mahasiswa geram. Dosen beberapa kali kedapatan membatalkan kelas secara mendadak. Bayangkan saja ketika kita sudah bangun pagi, berpakaian rapi, bahkan sudah sampai kampus tapi kemudian dosen membatalkan kelas mendadak via WA. Bah, kalau seperti itu mahasiswa cuma bisa nyengir.

Bagi mahasiswa yang kosnya sekitaran kampus, mungkin bukan masalah besar. Namun, perlu dipahami kalau tidak semua mahasiswa itu ngekos. Ada beberapa mahasiswa yang laju (pulang-pergi) belasan bahkan puluhan kilometer untuk bisa sampai di kampus. Dengan kelas yang tiba-tiba dibatalkan, mahasiswa laju ini yang nasibnya jadi ngenes. Udah boncos tenaga, boncos bensin pula. 

Ngajar nggak pernah, tapi kasih nilai acak 

Nah perilaku dosen yang paling membahayakan kehidupan mahasiswa adalah yang nggak pernah ngajar, tapi ngasih nilai seenaknya. Dosen model kaya gini yang bisa membuat semua kalangan mahasiswa waswas sama nilai. Mulai dari si ambis, si kura-kura, bahkan si kupu-kupu pasti ketar ketir kalau berhadapan sama dosen modelan satu ini.

Biasanya pengajar kaya gini ngasih nilai bukan berdasarkan tugas karena mereka jarang ngajar. Pokoknya, barometer penilaian suka-suka mereka, ada yang urut absen, ada yang tergantung keelokkan nama mahasiswa, bahkan ada yang suka-suka mereka alias tanpa klasifikasi deh. Kalau ketemu orang kaya gini, mahasiswa biasanya cuma bisa misuh di X dan berdoa ke Tuhan masing-masing. 

Nah perilaku dosen yang nyebelin tadi bukan berarti kita menafsirkan kalau semua dosen kaya gitu ya. Nggak semua kaya gitu kok, cuma beberapa oknum saja dan percayalah, kalian pasti akan menemui salah satu di antaranya minimal sekali selama kalian berkuliah. 

Penulis: Julia Nita Sifa Prabarani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version