Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kelakar Menyikapi Cuaca Panas di Surabaya

Ardi Setianto oleh Ardi Setianto
24 Oktober 2019
A A
Kelakar Menyikapi Cuaca Panas di Surabaya
Share on FacebookShare on Twitter

Cuaca di Surabaya sedang panas, bersabarlah!

Datangnya bulan Oktober tahun ini dibarengi dengan keluhan sebagian masyarakat Indonesia, terutama yang berada di bagian selatan Khatulistiwa (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara). Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir sinar matahari saat siang hari terasa lebih menyengat dari biasanya.

Kejadian itu diamini oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan jika cuaca panas terjadi karena erat kaitannya dengan gerak semu matahari. Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan Bumi relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Saya yang setiap hari bernapas di bawah langit kota Surabaya tidak membantahnya. Ya, akhir-akhir ini udara Surabaya memang terasa lebih panas dari biasanya.

Menurut BMKG, suhu udara normal di Surabaya berkisar antara 20 derajat (suhu terendah) hingga 34 derajat (suhu tertinggi). Dan akhir-akhir ini sudah mencapai angka 36 derajat di siang hari. Puuuaaannnaaasss, Cuk.

Warga Surabaya tampaknya harus memasang kuda-kuda sabar lebih lama untuk menantikan turunnya air hujan. Karena menurut Teguh Tri Susanto, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda seperti yang saya kutip dari laman resmi Radio Suara Surabaya, beliau mengatakan, “Surabaya masih masuk di menuju akhir musim kemarau. Nanti di Jatim wilayah selatan akan lebih dulu hujan. Beberapa wilayah sudah hujan, tapi memang belum merata.”

Jika melihat dari peta demografis, Surabaya terletak di bagian ujung utara Pulau Jawa. Sedangkan menurut Bapak Teguh dalam pernyataan di atas, wilayah yang diprediksi lebih dulu turun hujan adalah bagian selatan.

Itu artinya, warga Surabaya harus lebih bersabar mengunggah konten pasaran macam membikin story Instagram dengan background tetesan air hujan di balik kaca sambil mengutip kata bijak dari penyair handal. Tenang, kelak hari itu pasti datang. Setidaknya kita sudah tau apa penyebab kenaikan suhu udara yang terjadi sekarang ini.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

Jangan sampai nantinya ada pertanyaan di akun Twitter @sbyfess, kenapa Surabaya belum hujan juga, Rek? Sedangkan di Blitar, Kediri, Jember, dan Ponorogo sudah hujan.

Mohon, simpan dulu pertanyaan seperti itu. Yang ngerasain panas bukan hanya kita saja, Cuk. Kota Maros dan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan bahkan suhu udaranya sudah mencapai 38 derajat. Mengingatkan kita yang tinggal di Surabaya untuk lebih banyak lagi mengucap syukur.

Daripada bertanya seperti itu, mending mengajukan pertanyaan yang lebih berfaedah. Sebagai contoh bisa mengirim pertanyaan yang bisa memancing berdiskusi followers akun @sbyfess lainnya.

Seperti unggahan sender di akun @sbyfess pada hari selasa kemarin (22/10/2019). Begini isi cuitannya:

-cak tumben yo Suroboyo dino iki ga sepiro panas

— 🦈 SUROBOYOFESS 🐊 (@sbyfess) October 22, 2019

Tepat pukul 12.50 WIB, twit tersebut mengudara. Di bawah sinar matahari yang sedang menunjukkan kekuatannya. Siapa yang tidak tambah kepanasan membacanya? Saya yang saat itu sedang berada di pojokan Giras ditemani es teh manis di atas meja sontak merasakan kegerahan lahir dan batin.

Memang, untuk diperhatikan, terkadang harus melawan arus terlebih dahulu. Bagaimana tidak, selagi sender lainnya mengirim pertanyaan membosankan tentang rekomendasi tempat, info promo, curhat sok tersakiti, atau pun membagikan tangkapan layar suhu udara di Surabaya yang siang itu mencapai 36 derajat, sender ini cukup berani mengungkapkan apa yang dirasakannya. Tampil beda.

Bisa-bisanya di saat seluruh warga Surabaya mengeluhkan cuaca panas, si sender justru mengirim pertanyaan sekaligus pengakuan yang menyulut sumpah serapah bagi siapa pun yang membacanya.

Padahal secara terang-terangan siang itu Surabaya terasa sangat panas. Saking panasnya, es batu di dalam gelas es teh pesanan saya dalam sekejap berubah menjadi benda cair.

Merasa tidak terwakilkan, puluhan warganet langsung meramaikan kolom reply twit tersebut dengan guyonan dan kelakar khas Suroboyoan.

Kon turu nang masjid ket shubuh tah?

— FAJAR (@FajarMuhtadin) October 22, 2019

Ada juga tanggapan dari perwakilan Mahasiswa yang terlihat sungguh tidak terima.

https://twitter.com/caeramelt/status/1186530180577103872

Saya yang sempat merasakan kegerahan berangsur sumringah membaca balasan-balasannya. Menurut saya twit yang mengandung kegaduhan dari sender tersebut membikin banyak orang yang merasa tidak terwakilkan buka suara, sedangkan suaranya itu justru menjadi hiburan bagi silent reader lainnya. Termasuk saya.

Generasi Z memang punya cara berbeda untuk mengekspresikan perasaan. Kompilasi twit tersebut wujud nyatanya. Seperti kita tahu, pembahasan elementer tentang seringnya masyarakat mengeluh terhadap cuaca memang sudah terjadi sejak dulu. Bersambat merasa kepanasan saat puncak musim kemarau dan kedinginan saat musim hujan terlampau konvensional bagi generasi ini.

Kabar baiknya, untung saja di Indonesia hanya ada 2 musim. Bagaimana kalau ada 4 musim? Pasti melelahkan sekali bersambat setiap pergantian musim kan?

Lagian berlebihan juga sih menaruh kata sambat pada persoalan cuaca. Kalau sedang di puncak musim kemarau seakan-akan merasakan sebagai orang paling kegerahan di muka bumi, sehingga cepat-cepat menginginkan datangnya musim hujan. Supaya apa sih? Supaya bisa membikin story background hujan dengan menyisipkan kata kenangan? Tenang, kelak hari itu pasti datang.

Memang saya akui, mengenang momen-momen terbaik bersama orang tercinta di tengah gemercik air hujan merupakan perpaduan yang paling paripurna. Namun mereka-mereka ini kurang sadar, bahwa kenangan-kenangan yang segera ingin dikenang itu termasuk juga musim kemarau dengan suhu udara tinggi seperti yang mereka rasakan saat ini.

Loh kok bisa? Bukankah segala sesuatu yang pernah terjadi dan membekas dalam ingatan disebut kenangan? Termasuk rasa panas dan gerah yang pasti akan membekas dalam ingatan, seperti sekarang ini.

Lagian, Gusti Pangeran mengulur waktu menurunkan hujan juga pasti ada alasannya. Bahkan saat seperti ini tak sedikit orang yang merasa ketiban berkah. Penjual aneka es salah satunya, petani garam salah duanya, petani yang sedang mengeringkan padi salah tiganya, dan produsen batu bata tradisional salah empatnya. Mereka sedang bersuka cita memanen jerih payahnya untuk memenuhi kebutuhan primer kita.

Belum lagi, masih banyak juga proyek-proyek perbaikan saluran air di Surabaya yang belum rampung pengerjaannya. Nggak mau kan ketika masuk musim hujan, justru aktivitas kita terganggu banjir akibat pengerjaan saluran air yang belum selesai? Biarkan simbiosis mutualisme ini berjalan seimbang dan apa adanya.

Supaya adil, buat kalian yang akhir-akhir ini merasa kepanasan karena suhu udara yang meningkat, jangan lupa banyak-banyak minum air putih ya. Kalau ada kegiatan di tempat terbuka, jangan lupa juga memakai pakaian panjang untuk menutupi kulit dari sengatan matahari. Dan jangan lupa juga selalu jaga kesehatan dan minum vitamin.

Percayalah, Gusti Pangeran Maha Adil kok. (*)

BACA JUGA Beberapa Kegiatan yang Dapat Dilakukan Saat Cuaca Panas atau tulisan Ardi Setianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: cuaca panasgenerasi Zgerak semu matahariheat strokeSurabaya
Ardi Setianto

Ardi Setianto

ArtikelTerkait

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Jogja Saat Merantau ke Surabaya

Surabaya Itu Romantis kalau Malam, kalau Siang Jangan Harap!

5 Oktober 2023
Surat Terbuka untuk Pak Eri Cahyadi: Anak Muda Surabaya Butuh Perpustakaan 24 Jam, Pak!

Ironi Surabaya: (Mengaku) Kota Pendidikan tapi Perpustakaan Umum Tutup Awal

19 Mei 2025
Lamongan (Unsplash.com)

Lamongan Tak Butuh Diromantisasi, Apalagi Dibandingin Sama Jogja

23 Juni 2022
Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya Mojok.co

Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya

18 Januari 2024
Hi-Tech Mall Surabaya Masih Aja Hidup Segan Mati Tak Mau Mojok.co

Hi-Tech Mall Surabaya Masih Aja Hidup Segan Mati Tak Mau

22 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.