Sejak si kucing ada di rumah, saya nggak pernah ketindihan lagi, lho!
Saya pernah mendengar bahwa setiap rumah itu biasanya memiliki penunggu. Kadang si penunggu ini baik dan hidup berdampingan dengan manusia tanpa mengganggunya. Namun, ada juga penunggu yang suka resek dan mengganggu manusia yang tinggal di rumah tersebut. Nah, kali ini saya mau cerita tentang si penunggu rumah saya.
Rumah saya itu berada di kompleks perumahan yang padat penduduk. Namun, sejak awal, rumah saya ini sudah terbilang agak janggal. Nomer rumah saya itu harusnya K8 no. 4, tapi di dokumen developer dituliskan K8 no. 3A. Katanya sih bagi orang sini, nomor 4 itu nomor yang pamali sehingga dari pihak developer menggantinya.
Dulu suami beli rumah ini sebelum dia menikah dengan saya. Katanya, tinggal rumah ini satu-satunya yang belum terjual. Akhirnya tanpa pikir panjang dan peduli omongan orang, dia langsung membeli rumah ini.
Saat dia syukuran rumah dan mengundang beberapa teman kerjanya, ada salah satu temannya yang bilang sesuatu ke dia. Kebetulan si teman ini bisa melihat makhluk halus gitu. Katanya rumah ini ada penunggunya. Seorang perempuan dengan badan agak bungkuk. Suami yang kurang terlalu percaya mistis menganggap cerita si temannya angin lalu saja.
Hingga di suatu malam, suami tengah tiduran di kamar ketika mendadak pintu kamar didobrak keras hingga terbuka. Padahal di rumah ini nggak ada siapa-siapa dan tak ada angin yang berembus. Dia yang baru saja mengalami kejadian aneh dalam hidupnya ini tentu merasa kaget. Walau begitu, kejadian ini hanya terjadi sekali.
Tak beberapa lama sepupu suami ikut tinggal di rumah. Si sepupu ini juga pernah cerita sama saya, dulu tiap kali dia tiduran di ruang tamu, dia suka dilihatin orang yang berbaju putih yang mondar-mandir di dapur. Beberapa kali juga dia suka melihat asap atau kabut putih dari kamar mandi.
Baiklah, jadi sebelum saya masuk rumah saya ini, saya sudah dicekoki cerita-cerita horor. Setelah menikah, saya lantas tinggal di rumah ini dan sepupu suami pindah ke rumahnya sendiri. Saya resign dari tempat kerja setelah menikah sehingga waktu saya banyak dihabiskan di rumah sendirian jika suami tengah kerja.
Semuanya baik-baik saja awalnya. Tapi entah kenapa tiap kali saya tidur siang, saya selalu ketindihan. Padahal ya sebelum tidur saya juga sudah berdoa dan bahkan selama tindihan itu saya sudah berusaha keras membaca Ayat Kursi dan surat-surat lainnya. Tapi, ampun deh, berat banget rasanya. Saya merasa ada seseorang yang tengah sibuk wira-wiri di rumah saya, tapi tiap kali saya mencoba membuka mata, rasanya susah banget.
Kejadian ini terjadi hampir tiap hari dan yang saya rasain dalam mimpi itu gitu-gitu aja. Kadang saya sampai mikir, ini mimpi apa kenyataan sih? Soalnya kayak nyata banget. Saya masih sadar kalau saya tidur di kamar dan mata saya setengah membuka setengah tertutup, tapi berat banget buat membangunkan tubuh secara total. Gara-gara ini, kadang saya jadi takut buat tidur siang kalau pas sendirian di rumah.
Setelah enam bulan, saya menemukan seekor kucing kampung di jalan. Matanya tinggal satu dan infeksi. Akhirnya saya memutuskan untuk memelihara kucing tersebut. Anehnya, sejak kehadiran kucing di rumah, saya tak pernah mengalami yang namanya ketindihan lagi. Si kucing biasanya akan ikut saya ke kamar tiap kali saya tidur.
Saya pernah membaca di beberapa artikel, katanya kucing memang bisa melihat makhluk halus. Bahkan para ahli pun membenarkan karena kucing memang memiliki kemampuan mendeteksi sinar ultraviolet yang lebih mumpuni ketimbang manusia. Di lain sisi ada yang menyebutkan, kehadiran kucing di rumah itu bisa menyerap energi negatif dari kita. Meski mereka kerjaannya cuma rebahan sepanjang hari, tapi konon mereka sebenarnya siap siaga menghalau kalau ada makhluk halus yang mendekati manusianya.
Setelah dua tahun, si kucing mata satu saya ini mati. Di rumah tak ada lagi kucing, anehnya lagi agenda ketindihan tiap kali tidur pas di rumah sendirian ini terjadi lagi. Ini malah semakin sering karena nggak cuma terjadi pas tidur siang, tapi malam pun juga begitu. Tak beberapa lama suami membelikan saya kucing ras untuk teman di rumah. Dan selama ada si kucing ini, saya tak lagi mengalami tindihan lagi.
Selang dua tahun, akhirnya kucing kesayangan saya ini hilang nggak tahu ke mana. Saya sempat sedih dan memutuskan untuk rehat memelihara kucing dulu. Tapi lagi-lagi tindihan itu kembali lagi.
Suatu hari ponakan saya nginep di rumah saya. Seperti biasa dia mainan tabletnya dan suka poto sana-sini. Besoknya kakak saya memperlihatkan saya hasil foto jepretan anaknya saat di kamar saya. Tampak di foto tersebut seorang perempuan berbaju putih dan badannya agak bungkuk. Sama seperti yang dideskripsikan oleh teman suami saya dulu. Meski saya sendiri selama ini nggak pernah diperlihatkan wujudnya secara langsung, tapi kalau pas sendiri tengah malam gitu kadang yah suka merinding sendiri kalau keingat foto itu.
Karena masih sedih kehilangan kucing, akhirnya saya cuma menyediakan pakan kucing dan minum di depan rumah untuk kucing-kucing liar. Setiap hari ada sekitar sepuluhan kucing liar yang berkunjung ke rumah saya. Tiba-tiba ada seekor kucing jantan yang mendadak SKSD sama saya. Dia berusaha mendekati saya seolah mau bilang, “Gimana kalau aku jadi kucing pribadi kamu, Hooman?”
Singkat cerita si kucing kampung ini mendadak jadi tuan rumah bagi kucing-kucing liar di rumah saya. Rumah saya dalam waktu singkat sudah dikuasai oleh kucing bercorak abu-abu agak klawu. Semenjak si kucing ini masuk rumah, semuanya jadi aman. Saya pun tak lagi mengalami tindihan lagi.
Beberapa hari lalu ya, saya kebetulan keluar rumah malam-malam. Sampai di rumah itu mendadak punggung sampai leher saya kayak berat banget. Anehnya lagi, di kamar itu seperti kecium bau singkong bakar yang menyengat banget. Kata orang sih kalau ada bau singkong bakar, berarti ada kehadiran genderuwo katanya. Padahal ya kamar saya itu tertutup rapat dan nggak ada ventilasinya kecuali jendela. Lalu dari mana datangnya bau itu coba? Entah kenapa makin lama rasaya pundak saya makin berat saja dan kaki saya mendadak dingin.
Tak beberapa lama kucing saya masuk ke kamar dan langsung menghampiri saya. Dia mengelilingi saya dan duduk tenang di samping saya. Padahal ya biasanya itu anak mah bodo amat, susah banget kalau disuruh duduk dekat saya. Nyamperin itu kalau pas ada butuhnya doang, minta makan.
Anehnya setelah lima menit, mendadak punggung saya kembali ringan dan bau menyengat tadi perlahan menghilang dengan tiba-tiba. Kemudian si kucing pun langsung keluar kamar gitu aja ninggalin saya tanpa kata-kata dan main keluar.
Kucing saya ini sangat susah dikendalikan. Dia cuma masuk ke kamar dan menemani saya itu untuk waktu-waktu tertentu saja. Biasanya ia stand by di kaki saya atau tiduran di lantai di bawah tempat tidur saya. Percaya nggak percaya sih, tapi tiap kali ada si kucing ini saya tak lagi mengalami ketindihan dan mimpi-mimpi buruk seperti sebelumnya.
BACA JUGA Hantu Baik Yang Mau Gendong dan Nganterin Pulang Orang Malas Mandi dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.