Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kecamatan Ambulu, Sebenar-benarnya Tempat yang Paling Menggambarkan Kabupaten Jember

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
17 Juli 2024
A A
Kecamatan Ambulu, Sebenar-benarnya Tempat yang Paling Menggambarkan Kabupaten Jember

Kecamatan Ambulu, Sebenar-benarnya Tempat yang Paling Menggambarkan Kabupaten Jember (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dari kecil, saya memang sudah akrab dengan budaya hybrid atau campuran. Budaya campuran ini saya dapat karena saya tinggal di salah satu kecamatan di Kabupaten Jember bernama Kecamatan Ambulu. Kecamatan Ambulu terletak di ujung selatan Kabupaten Jember yang berbatasan langsung dengan laut (baca: Samudra Hindia).

Di Ambulu saya lahir, tinggal, dan besar. Maka saya tahu persis seperti apa kondisi dan macam-macamnya di sini. Saya hafal betul batas-batas geografi daerah ini, daerah mana yang asyik, hingga makanan yang menjadi ikon daerah ini.

Saya menyadari bahwa banyak kecamatan lain yang pernah ditulis di Terminal Mojok juga nyaman ditinggali. Ada yang letaknya di Pulau Jawa, Sumatra, bahkan di luar keduanya. Akan tetapi bagi saya kecamatan-kecamatan tersebut belum tentu menggambarkan kota atau kabupaten asalnya. Sebab meskipun nyaman ditinggali, kalau nggak representatif ya kurang ngena, menurut saya.

Nah, tentu ini berbeda dengan Ambulu Jember. Selama 20 tahun lebih saya tinggal di sini, tentu saya tahu betul bahwa kecamatan ini adalah tempat yang menggambarkan secara utuh Kabupaten Jember itu seperti apa. Boleh dibilang, kalau ingin tahu soal Jember, mainlah ke Ambulu.

Hibridisasi budaya Madura dan Jawa

Pertama mulai dari sini. Beberapa tulisan saya di Terminal Mojok soal Pandhalungan atau hibridisasi budaya antara Jawa dan Madura mungkin bisa ditengok kembali.

Saya rasa daerah Tapal Kuda, termasuk Kabupaten Jember, memang kurang tersentuh tangan-tangan wisatawan. Alasannya saya nggak tahu pasti. Mungkin banyak orang menganggap daerah Jawa X Madura bukanlah sebuah daerah yang autentik alias nggak original karena merupakan campuran. Atau jangan-jangan, daerah lainnya justru cemburu dengan kawasan ini saking uniknya. Sampai sekarang pun saya masih bertanya-tanya.

Mungkin kali ini saya perlu meringkas kembali apa itu konsep Pandhalungan, yang kata orang banyak disebut sebagai “wadah yang besar”. Sebab filosofi wadah yang besar itu maksudnya untuk menampung apa saja, termasuk kultur apa pun, entah itu Jawa, Madura, atau keduanya.

Dalam kasus ini, saya berani melabel bahwa Kecamatan Ambulu adalah cerminan dari Kabupaten Jember yang sebenarnya. Terutama jika Jember dikenal dengan budaya Pandhalungannya itu. Sebab, di Ambulu, hal-hal yang bercampur baur seperti bahasa Jawa aksen Madura, atau orang Madura menggunakan bahasa Jawa Krama Alus, sering dijumpai.

Baca Juga:

Alasan Jember Kota yang Tepat untuk Melanjutkan Kuliah di Jawa Timur

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

Bahkan bukan hanya soal pemakaian bahasa, tetapi budayanya juga. Di daerah rumah saya, di Pontang, bagian Ambulu Jember sebelah timur, kultur Jawa Mataraman sangat kental. Hal ini bisa dibuktikan dari keseniannya, yakni reog Ponorogo. Kesenian ini bukan kesenian abal-abal. Per hari ini saja paguyuban reog di Ambulu sudah malang-melintang di dunia festival reog nasional. Dan bangganya, beberapa kali menyabet juara.

Sementara di Ambulu bagian selatan, di desa Watu Ulo, ada sebuah tradisi Pethik Laut dan Pegon, atau festival kereta sapi setiap bulan Muharram atau Ramadhan. Budaya ini sangat gamblang mencerminkan budaya orang Madura. Sebab, para bajingannya biasanya adalah orang Jember Madura sendiri. Alasan lain adalah karena mereka sangat dekat dengan peternakan, pertanian, dan pekerja keras.

Lahan tembakau yang luas

Kalau berbicara soal Jember sebagai kota penghasil tembakau, yang harus dicek pertama kali adalah daerah mana saja yang merupakan penghasil tembakau. Dari data penghasil tembakau terbanyak di Jember, kebanyakan memang menyebut daerah Jember bagian selatan seperti Kecamatan Wuluhan, Puger, dan tentu saja Ambulu.

Hal ini masuk akal mengingat Jember bagian selatan merupakan kawasan dataran rendah yang dihiasi dengan hamparan sawah luas. Berbeda dengan daerah bagian utara yang termasuk dataran tinggi sehingga lebih banyak dihiasi perkebunan, bukan pertanian.

Btw, Ambulu memang se-representatif itu, Gaes, kalau menyinggung Kabupaten Jember. Bahkan lucunya, ada yang bilang kalau Ambulu lebih populer ketimbang Jember. Malah kata orang-orang, Ambulu itu cek Jembere (lebih Jember ketimbang Jember sendiri).

Wisata alam Ambulu Jember lengkap

Memang betul wisata Jember tak seindah wisata di Kabupaten Lumajang atau tak sepopuler Kabupaten Banyuwangi. Tapi, kabupaten satu ini nyatanya menyimpan keindahan alam yang jarang tersentuh.

Boleh dibilang hampir setiap kecamatan di Jember punya tempat wisata, mulai dari air terjun, sungai, bukit, hingga pantai. Tapi setelah beberapa waktu lalu berkeliling Jember, saya menemukan kalau ternyata nggak ada satu pun daerah yang wisatanya lengkap seperti Ambulu.

Kalau kalian mau mencari pantai, Ambulu Jember memberikan banyak pilihan. Ada yang pasir putih, yang mistis, yang adventuring, atau bahkan yang mahal pun ada. Beberapa pantai yang pernah saya tulis di Terminal Mojok antara lain Pantai Payangan, Watu Ulo, dan Papuma.

Untuk air terjun, Ambulu juga punya. Agak underrated, tapi saya jamin seru wisata ke sini. Namanya air terjun Watu Ondo. Konon, siapa pun yang mandi di sana akan merasakan kesegaran yang tiada tanding. Begitu juga gunung, jangan ditanya. Keasriannya membentang dari barat ke timur dan utara ke selatan. Lengkap pokoknya.

Jadi, setelah dipikir-pikir, saya rasa hal-hal di atas sudah cukup membuktikan kalau Kecamatan Ambulu adalah sebenar-benarnya daerah yang menggambarkan Kabupaten Jember. Budaya, wisata, industri, dll. Jember seakan-akan ada di Ambulu. Seolah Jember tanpa Ambulu adalah Spanyol tanpa trofi EURO.

Yah, meskipun secara geografis jarak antara Kecamatan Ambulu dan pusat kota Jember terpaut 30 kilometer, bagi saya itu bukan masalah vital. Intinya kan bukan siapa yang paling dekat, melainkan siapa yang paling bisa memahami dan menggambarkan.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Nias Sumber Alam Jember Bikin Saya Betah, Daerah Kos Terbaik bagi Mahasiswa UNEJ.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2024 oleh

Tags: AmbulujemberKabupaten Jember
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

Jalan Provinsi Lumajang-Jember, Jalan Terburuk di Jawa Timur, Jauh Lebih Menyebalkan ketimbang Jalan di Madura

Jalan Provinsi Lumajang-Jember, Jalan Terburuk di Jawa Timur, Jauh Lebih Menyebalkan ketimbang Jalan di Madura

17 Februari 2025
Jember Terlalu Sibuk Karnaval Sampai Lupa Angka Stunting di Daerahnya Tertinggi Se-Jawa Timur  Mojok.co

Jember Terlalu Sibuk Karnaval Sampai Lupa Angka Stunting di Daerahnya Tertinggi Se-Jawa Timur 

8 Februari 2024
Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya Mojok.co

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

22 Oktober 2025
masjid di dekat alun-alun Jember

4 Masjid Paling Kece dan Keren di Sekitar Alun-alun Jember

8 April 2022
masjid di dekat alun-alun Jember

Malang This, Bondowoso That, Gimana kalau Jember Aja yang Jadi Ibu Kota Jatim?

29 Maret 2023
5 Panduan Mudah Belajar Dialek Pandhalungan bagi Orang Awam yang Bingung di Jember Pakai Bahasa Jawa atau Madura terminal mojok

5 Panduan Mudah Belajar Dialek Pandhalungan bagi Orang Awam yang Bingung di Jember Pakai Bahasa Jawa atau Madura

29 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.