Kota yang pelan-pelan berbenah
Kebumen memang nggak berubah drastis. Tapi kalau kamu perhatikan, banyak hal kecil yang bikin kota ini terasa lebih hidup. Alun-Alun sekarang tampil lebih modern, punya area bermain anak, tempat olahraga, dan jalur jogging yang ramai tiap sore dan Minggu pagi.
Sisi selatan kota juga makin hidup dengan UMKM, pedagang kaki lima, dan kafe-kafe bergaya minimalis yang aroma kopinya sampai ke trotoar. Wisata alamnya pun tetap jadi kebanggaan. Pantai Menganti, Goa Jatijajar, dan Bukit Pentulu Indah makin dikenal berkat media sosial. Kebumen mulai berani menunjukkan diri, bukan cuma lewat panorama, tapi lewat karakter warganya yang ramah dan apa adanya.
Kebumen masih sederhana, tapi nggak lagi sepi
Memang, Kebumen belum punya mall segede di Jogja, Purwokerto atau Semarang. Tapi satu aja udah cukup untuk mengubah suasana kota.
Malam minggu di pusat kota sekarang nggak lagi sepi kayak dulu. Ada yang nongkrong di coffee shop, nonton di Sam’s Studio, atau muter alun-alun sambil makan jagung bakar.
Hidup di kota kecil itu memang sederhana, tapi bukan berarti membosankan. Justru di situlah letak asiknya, kamu bisa menikmati sore dengan tenang, tanpa macet, tanpa klakson, tapi tetap punya pilihan buat ngisi waktu luang. Kebumen sekarang punya ruang untuk muda-mudi yang pengen tetap update tanpa kehilangan akar lokalnya.
Dari sisi gelap ke cahaya yang tumbuh
Jadi, kalau ada yang bilang Kebumen itu “gelap”, mungkin dia cuma belum sempat lihat lebih dekat. Kebumen memang belum sempurna, tapi jelas nggak seperti dulu.
Kota ini sedang belajar jadi lebih hidup, tanpa kehilangan kesederhanaannya. Dari bioskop yang baru berdiri, kafe yang bermunculan, hingga mall kecil yang jadi kebanggaan, semuanya adalah tanda bahwa Kebumen sedang melangkah.
Pelan, tapi pasti. Dan buat kami yang lahir di sini, kemajuan bukan diukur dari seberapa tinggi gedung berdiri, tapi seberapa kuat harapan tetap tumbuh. Karena dari kota kecil yang dulu cuma dikenal lewat kuliner sate ambal dan mendoan, kini mulai muncul harapan baru, bahwa Kebumen juga bisa bersinar, dengan caranya sendiri.
Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Perlahan Kebumen Naik Level, dari Kota Termiskin ke Kota yang Punya Kampus Ternama
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















