Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kebijakan Pemerintah Daerah Adalah Alasan Orang Jogja Nggak Bisa Jadi Spider-Man

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
11 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Bagaimana jadinya kalau Spider-Man merupakan orang Jogja?

Salah satu karakter ikonik dalam serial komik marvel adalah Spider-Man. Sebuah karakter yang digambarkan memiliki kekuatan seperti laba-laba. Saya sendiri sangat menyukai karakter ini. Apalagi kemampuannya bergelantungan dari gedung ke gedungnya itu. Ia terlihat begitu keren dan mengasyikkan. Bahkan waktu kecil saya sering berkhayal untuk bisa mendapatkan kekuatan seperti Spider-Man.

Aksi yang ditunjukkan oleh Spider-Man tersebut memang terlihat keren. Akan sangat menyenangkan jika benar-benar memiliki kekuatan yang serupa dengannya. Apalagi ketika terjebak kemacetan, kita tinggal naik ke gedung tinggi lalu tinggal loncat-loncat aja. Namun setelah dipikir-pikir, Spider-Man terlihat keren karena dia tinggal di kota New York. Di mana di sana banyak berdiri gedung-gedung pencakar langit.

Oleh karena itu, sebagai orang Jogja, memiliki kekuatan seperti Spider-Man nampaknya tidak ada gunanya. Ada beberapa alasan yang membuat Jogja tidak cocok untuk pahlawan super seperti Spider-Man. Alasan tersebut karena kebijakan pemerintah daerah yang sama sekali tidak mendukung Spider-Man untuk beraksi.

Pertama, dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta No 1 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Yogyakarta. Mengatakan bahwa tinggi bangunan di Kota Jogja tidak boleh melebihi 32 meter atau setara dengan delapan lantai. Alasan dikeluarkannya peraturan ini dikarenakan banyak situs-situs budaya di kota Yogyakarta. Takutnya bangunan yang tinggi akan menutupinya.

Berdasarkan kebijakan tersebut, Spider-Man akan kesusahan untuk bergelantungan dari gedung ke gedung. Bahkan risikonya cukup tinggi, bisa-bisa ia malah nyungsep ke tanah karena gedungnya tidak terlalu tinggi.

Kedua, kebijakan tata ruang kota yang masih nggak jelas. Masalah tata kota di Jogja bisa dibilang belum tertata rapi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya benda-benda yang mengganggu di jalanan. Seperti papan reklame yang jumlahnya berjibun, spanduk iklan yang malang di atas jalan tanpa dosa, dan kabel listrik yang malang melintang di sana-sini.

Risiko yang bisa dialami Spider-Man pun cukup banyak. Bisa saja di saat bergelantungan dia  nyangkut  di papan reklame. Bahkan yang paling parah dia bisa kesetrum kabel listrik karena saking semrawutnya. Alhasil tidak ada kerennya sama sekali.

Baca Juga:

8 Ciri Orang Jogja Asli yang Nggak Perlu Lagi Ditodong Pertanyaan “KTP Mana?”

4 Alasan Angkringan Jakarta Bikin Orang Jogja Kecewa

Untuk memperjelas, saya akan mencoba membuat ilustrasi mengenai kemungkinan yang akan terjadi, apabila Spider-Man itu adalah orang Jogja. Katakanlah Mas Spider-Man ini tinggalnya di daerah Jombor. Lalu suatu saat terjadi tindak kriminal di Alun-Alun Utara Jogja. Sebagai seorang pahlawan super, tentu Spider-Man harus mencegah tindak kriminal itu. Masalahnya adalah, untuk mencapai Alun-Alun Utara dengan cepat tidak cukup dengan bergelantungan dari gedung ke gedung.

Sekarang gini, gedung tertinggi yang ada di daerah Jombor adalah hotel Jogja City Rich Hotel. Jika Spider-Man mau bergelantungan, dia bisa memulainya dari gedung itu. Masalahnya adalah, disekitar gedung tersebut tidak ada gedung tinggi lainnya. Belum lagi kondisi Jalan Magelang yang papan reklamenya berjibun. Untuk bergelantungan sangat tidak memungkinkan. Solusinya ada dua, Spider-Man bisa berlari atau naik kendaraan.

Ketika Spider-Man naik kendaraan pun tidak menjamin dia akan sampai dengan cepat. Kondisi Jalan Magelang yang ramai dan Bangjo Pingit yang lamanya bukan main, akan sangat memakan waktu untuk dia sampai tepat waktu. Bisa-bisa penjahatnya keburu kabur.

Namun, masih ada cara lain. Spider-Man bisa berhenti di Pingit, lalu berlari ke timur arah Tugu. Di sana nantinya Spider-Man bisa bergelantungan karena di Jalan Mangkubumi (Tugu ke selatan) terdapat banyak gedung-gedung yang cukup tinggi. Dengan catatan jarak antar gedung tersebut cukup jauh, sehingga risiko kostum Spider-Man sobek-sobek sangat mungkin terjadi. Sebab ada kemungkinan Spider-Man gasruk aspal saat bergelantungan.

Dari ilustrasi tersebut, bisa dibayangkan betapa ribetnya Spider-Man untuk mencapai TKP. Maka dari itu, orang Jogja sangat tidak cocok untuk menjadi Spider-Man. Walaupun masih ada cara lain jika memang ngebet ingin jadi Spider-Man. Antara pemerintah Jogja harus meregulasi kebijakannya, atau Spider-Man merantau ke New York.

BACA JUGA Jogja, meski Monarki, Tetap Butuh dan Harus Dikritik dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Gedung TinggiHiburan TerminalOrang Jogjaspider-man
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

Panduan Menjalin Hubungan Harmonis ala Pasangan Winter Garden dalam Drakor Hospital Playlist Season 2 terminal mojok

Panduan Menjalin Hubungan Harmonis ala Pasangan Winter Garden dalam Drakor ‘Hospital Playlist’ Season 2

4 Juli 2021
Kondisi Sosial-Politik Ba Sing Se Ini Jangan Sampai Terjadi di Indonesia terminal mojok.co

Kondisi Sosial-Politik Ba Sing Se Ini Jangan Sampai Terjadi di Indonesia

29 Mei 2021
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

PES 2013, Seri PES Paling Memorable

3 Juli 2021
band emo starterpack sadboy sadgirl mojok

5 Band Emo Starter Pack Sadboy dan Sadgirl pada Masanya

5 Juli 2021
Gentayangan, Acara TV Supranatural yang Nggak Kaleng-kaleng dan Bikin Bulu Kuduk Merinding terminal mojok

‘Gentayangan’, Acara TV Supranatural yang Nggak Kaleng-kaleng dan Bikin Bulu Kuduk Merinding

5 Juli 2021
tipe ibu-ibu tetangga gosip mojok

3 Jenis Ibu-ibu Tetangga yang Harus Anda Hindari

16 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.