Setiap kali di depan TV, saya selalu bingung mau nonton apa. Sudah berkali-kali ganti saluran, tapi tetap saja tidak menemukan acara yang bisa membuat saya anteng di tempat duduk. Ini saya yang sok-sokan pemilih, atau memang acara TV sekarang nggak ada yang bagus, sih?
Padahal, di awal 2000-an, saya termasuk orang yang suka nonton TV. Ada banyak sekali program yang rutin saya ikuti, seperti kuis, reality show, bahkan sinetron. Kalau kalian pernah ikut kuis di Mojok yang bertajuk Tes Wawasan Kesinetronan, itu saya dapat skor bagus di situ. Lha, pertanyaannya seputar sinetron jadul e. Sudah khatam saya itu, mah.
Nah, kalau soal reality show-nya, boleh dibilang, era 2000-an awal adalah masa-masa kebangkitan reality show di Indonesia. Reality show pertama di Indonesia bahkan diklaim lahir di tahun ini. Reality show itu bernama Katakan Cinta yang tayang pada 2002. Ah, anak generasi 90-an pasti tahu acara ini. Bahkan mungkin masih ingat dengan beberapa istilah yang sering digunakan, seperti: pejuang cinta dan high quality jomblo. Tambah satu jempol lagi buat yang masih ingat dengan nama dua presenter ceweknya. Yap. Siapa lagi kalau bukan Vena Anisa dan Cici Panda.
Katakan cinta adalah reality show tentang perjuangan seseorang dalam mengungkapkan isi hati atau istilah kerennya, nembak gebetan. Menariknya, pejuang cinta ini (begitu mereka biasa disebut) tidak melulu laki-laki. Akan tetapi, ada juga perempuan. Mereka datang dengan berbagai macam latar belakang kisah asmara. Ada kakak tingkat yang mau nembak adik tingkatnya, ada bos yang mau nembak anak buahnya, ada pula yang mau upgrade status dari best friend jadi kekasih. Pokoknya, lewat Katakan Cinta, proses mengungkapkan isi hati ini jadi lebih berkesan.
Kalau diingat-ingat, dulu, ketika reality show ini tayang, saya jadi salah satu orang yang senyum-senyum sendiri menontonnya. Secara brengsek diam-diam membayangkan andaikan perempuan yang diberi boneka gede, bunga mawar, dan penembakannya disiarkan secara nasional itu adalah saya. Aihhh, pasti menyenangkan.
Setidaknya, itu bisa buat cerita sama cucu-cucu kelak. Ini loh simbahmu, dulu pernah masuk tipi. Begitu. Haaa, nggak usah munafik. Kamu juga pasti merasa seperti itu waktu nonton Katakan Cinta, kan? Apalagi kalau episodenya menampilkan cara menembak yang bikin kita mbatin, “Uuu… Co cuittt.” Bisa auto cengar-cengir kuda.
Meski kalau diingat-ingat geli sendiri karena pernah berkhayal ditembak lewat program Katakan Cinta, tapi reality show ini memang patut diacungi jempol. Setiap proses penembakan yang ditampilkan terlihat natural dan tidak dibuat-buat. Para pejuang cinta dan orang-orang yang terlibat dalam frame pun tampak seperti orang biasa, bukan talent yang sengaja di-setting oleh kru produksi. Coba bandingkan dengan reality show lain yang tayang belakangan ini. Apalagi kalau yang digawangi sama… Ah, you know lah siapa. Yang mantan penyanyi dan tukang hipnotis itu, loh. Duh, asli bikin males. Kelihatan banget kalau itu settingan.
Sebenarnya, Katakan Cinta pernah dibuat versi barunya di pada 2017 dengan nama Katakan Cinta Reborn. Tapi tetap saja, Katakan Cinta versi pertama adalah yang terbaik. Ia telah sukses membuat muda-mudi di zamannya bermimpi pengin ditembak. Hmmm, ternyata memang benar ya, Lur, yang pertama memang lebih berkesan. Eaaa.
BACA JUGA Sinetron dan Reality Show Settingan Adalah Penyelamat Televisi dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.