Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kasus Babi Ngepet di Depok Adalah Contoh Sahih Ngerinya Mulut Tetangga

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
28 April 2021
A A
kasus babi ngepet di depok mojok

kasus babi ngepet di depok mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Penemuan “terduga” babi ngepet di Depok yang bikin geger belakangan ini memunculkan temuan baru. Seorang warga mengatakan bahwa dia sempat memantau tetangga yang (keliatan) nganggur, tapi duitnya banyak. Hal ini bikin dia curiga, ditambah akhirnya warga menemukan babi yang diduga babi ngepet, kecurigaannya stonks seketika.

Tapi, jujur saja, hal ini bikin saya merasa sedih.

Lha gimana nggak sedih, ha wong kasus babi ngepet di Depok ini adalah bukti bahwa masih banyak orang yang nggak tau profesi yang bisa dikerjakan sambil rebahan tapi duitnya banyak. Padahal sekarang mah udah banyak profesi yang nggak bikin kita terikat sama kantor dan jam kerja.

Seperti contoh, Forex trader. Dan kerjaan trader bisa diakses di mana aja, bisa di kamar, kafe, mana aja lah penting nyaman. Trader sukses penghasilannya bisa amat tinggi. Penghasilannya bisa sebesar UMR Jogja… per detik.

Redaktur Mojok pun begitu. Kita nggak tiap hari ngantor. Kita bisa ngerjain naskah di mana aja. Bisa di kafe, bisa di rumah temen. Ngantor pun style-nya nggak kek orang kantoran. Di kantor pun isinya nyanyi-nyanyi.

Nah, seperti itulah Agus Mulyadi di kantor.

Kasus babi ngepet di Depok ini memberikan tanda bahwa masih banyak orang yang memegang stereotip bahwa orang kerja itu ya harus di kantor, atau keluar dari rumah lah. Tak ada yang lazim dari menghasilkan uang dari rumah, karena usahanya tak terlihat. Apalagi di masa pandemi ini, semua kantor tutup, nggak masuk akal kalau ada orang masih bisa menghasilkan uang dengan mengaku bekerja.

Apa yang menjadi penyebab dari fenomena itu? Ya karena ketidakmerataan akses. Hal ini bisa dikaitkan dengan banyak hal. Seperti pendidikan yang rendah, infrastruktur yang tidak merata, kesenjangan ekonomi yang parah, dan lain-lain. Hal seperti itu bisa bikin orang nggak sehat dalam memandang kehidupan orang lain.

Baca Juga:

Miskin Dihina, Kaya Dituduh Pesugihan: Dilema Hidup di Desa

Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

Untuk kalian-kalian—juga saya—yang terpapar akses, kasus babi ngepet di Depok ini nggak lebih dari sirkus orang-orang bodoh. Tapi, realitasnya, kasus ini adalah puncak kemarahan atas segala hal yang menimpa mereka. Kita bisa aja bilang “ngapain ngepet di tempat yang warganya nggak kaya-kaya amat?” atau “ngapain dah nggak ngepet di ATM?”. Tapi, buat mereka yang nggak terpapar informasi kek kita, mereka memandangnya dengan hal yang berbeda.

Selain hal serius di atas, ada hal unik lainnya yang patut diperhatikan.

Tetangga, pada saat tertentu, bisa jadi musuhmu yang mengerikan. Bayangin kamu adalah seorang trader yang kebetulan udah berpenghasilan lumayan. Tetanggamu curiga kok bisa kamu beli barang-barang yang branded sedangkan kamu keluar rumah jarang. Sekalinya keluar, cuman ngopi kayak mahasiswa semester 14 yang menahbiskan diri jadi sobat senja puisi. Sekalinya mereka gibah dan melintir informasi, kelar kehidupan kalian.

Untuk mencegahnya, sebisa mungkin tetaplah aruh-aruh dengan tetangga. Kalau ditanya kerjaannya apa kok di rumah doang tapi kaya, jangan tersinggung dulu. Tinggal jawab aja, kalau perlu ajak tetangga yang berminat. Syukur-syukur bisa bikin ekonomi tetangga ikutan meningkat. Jangan ikut-ikutan orang-orang woke yang dikit-dikit educate yourself atau cultural appropriation silit ngarit itu, masak ditanyain kerja apa gaji berapa marah.

Kalau begitu, tetangga kalean nggak akan curiga kalian punya pesugihan atau gimana, justru bisa saling mengerti. Kalau masih ada yang julid, yaudah nggak apa-apa, memang hidup ini hanyalah numpang dibacotin tetangga. Setidaknya itu melatih kesabaran kalian.

Kembali ke kasus babi ngepet di Depok.

Kasus tersebut harusnya jadi tamparan buat pemerintah Depok, bahwa masih ada fenomena dark ages yang menunjukkan bahwa mereka gagal dalam meningkatkan SDM di Depok. Setelah ini sih, mereka harusnya gerak apa gitu. Bikin lagu tentang kemiskinan, misalnya, kayak yang distel di lampu merah gitu.

Anyway, kalau kalian nanya saya percaya itu babi ngepet atau bukan, atau saya percaya ada babi ngepet atau tidak, jawaban saya sih satu: apa yang lebih goblok dari mempercayai bahwa ada orang yang bisa berubah jadi babi dan dapat uang dengan itu?

BACA JUGA Korupsi Bansos dan Dana Haji, Mana yang Lebih Bajingan? dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 April 2021 oleh

Tags: babi ngepet di depokpesugihan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Makanan Dibungkus Jadi Nggak Enak, Bukan Berarti Pakai Pesugihan! terminal mojok.co

Makanan Dibungkus Jadi Nggak Enak, Bukan Berarti Pakai Pesugihan!

18 Juli 2021
perdunu pesugihan dewandaru dukun pemilu pesugihan tulungagung mojok.co

Di Mana Ada Warung Makan Ramai, di Situ Ada Isu Pesugihan

20 Januari 2021
Gunung Kawi dan Mitos Pohon Dewandaru Bawa Rezeki

Gunung Kawi dan Mitos Pohon Dewandaru Bawa Rezeki

20 Januari 2022
perdunu pesugihan dewandaru dukun pemilu pesugihan tulungagung mojok.co

Mengenang 3 Pesugihan yang Trending pada Zamannya

29 April 2021
Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

Depok dan Jombang, Dua Daerah Terpisah Jarak, tapi Disatukan oleh Keanehan  

5 Oktober 2025
Hidup di Desa Terkadang Tak Lebih Baik ketimbang Hidup di Kota, Bahkan Bisa Jadi Lebih Buruk

Miskin Dihina, Kaya Dituduh Pesugihan: Dilema Hidup di Desa

22 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.