Sebagai orang yang bekerja di bidang konstruksi tower, saya sering bertemu, mengobrol, dan menertawakan kehidupan bersama para tukang. Topik yang kami bicarakan beragam, namun yang paling sering adalah seputar sepak bola dan keluarga. Nggak jarang pula mereka sambat, bukan tentang pekerjaan yang berat, tapi soal harga kebutuhan pokok yang naik dan perlengkapan sekolah anak yang mahal.
Pakaian, lifestyle, dan hal-hal yang berhubungan dengan dandanan adalah topik yang paling jarang kami bicarakan, tentu saja politik dan filsafat juga nggak pernah. Ha, ngapain bicara yang berat-berat ketika pekerjaan sudah sangat berat? Dari pengalaman berbincang dengan para tukang tersebutlah saya mulai mengamati seragam atau pakaian yang kerap mereka gunakan untuk bekerja.
Jika diperhatikan, pakaian tukang memiliki hierarki, lho, mulai dari yang gratisan sampai yang nyaman.
#1 Kaos partai
Nggak hanya menjadi kostum andalan petani dan nelayan, kaos partai juga jadi seragam yang dipakai para tukang. Meskipun bahannya tipis cenderung nerawang, nyatanya kaos partai justru banyak dipilih tukang untuk menemani mereka mengangkat batu hingga mengaduk semen dan pasir.
Bagi para politisi, jangan senang dulu. Meski produk kampanye Anda digunakan oleh rakyat biasa, bukan berarti mereka mencintai atau mendukung Anda dalam pemilu. Kaos partai dipilih para tukang sebagai seragam kerja tentu bukan karena nyaman, ya memang karena gratis saja. Buktinya beberapa tukang menggunakan kaos lengan panjang terlebih dulu sebelum kemudian menumpuknya dengan kaos partai.
Saran saya buat para politisi di negeri ini, lain kali kalau membuat kaos partai bahannya agak bagusan sedikit. Setidaknya jika Anda nggak begitu berguna bagi rakyat jelata, kaos Anda bisa digunakan rakyat dengan nyaman. Lagian kalau dipikir-pikir, para tukang ini berjasa lho buat Anda. Tanpa meminta bayaran sepeser pun mereka mempromosikan wajah Anda dengan cara menggunakan kaos partai untuk aktivitas sehari-hari.
#2 Kaos bekas seragam olahraga
Kaos kedua yang sering digunakan para tukang adalah seragam olahraga, entah bekas anak atau pemberian tetangga. Umumnya, pakaian olahraga yang disukai tukang adalah yang berlengan panjang. Mau udara sedang panas kentang-kentang atau hujan deras melanda, kaos lengan panjang adalah pilihan.
Kalau aktivitas tukangnya outdoor, mereka sering menambahkan aksesori berupa penutup kepala yang terbuat dari kaos olahraga juga, tapi lengan pendek. Kaos tersebut berfungsi sebagai topi ninja. Katanya sih biar nggak terkena sinar matahari secara langsung dan menghalau panas.
Kaos olahraga jelas menunjukkan kalau para tukang adalah makhluk Tuhan yang sayang keluarga. Gimana nggak sayang, mereka lebih memilih menggunakan kaos bekas olahraga anak meskipun kadang warnanya sudah mbulak daripada membeli kaos di pasar. Ini bukan perkara pelit, ygy, melainkan lebih ke eman-eman saja. Ketimbang uangnya digunakan membeli kaos baru, mending dipakai untuk bayar SPP anak, kan?
#3 Kaos hadiah
Urutan ketiga seragam yang banyak digunakan oleh tukang adalah kaos hadiah dari toko cat, semen, ataupun bahan bangunan lainnya. Meskipun sama dengan kaos partai—maksudnya sama-sama gratisan—kaos hadiah ini biasanya sedikit lebih tebal dan nyaman. Motifnya pun sedikit lebih bervariasi, nggak melulu menampakkan wajah orang dan slogan kampanye, melainkan memperlihatkan produk cat atau bahan bangunan lainnya.
Para tukang tak jarang nampak keren dengan seragam satu ini. Sebab, kaos gratisan dari toko bangunan ini kadang kala desainnya ada kerahnya, jadi semi formal gitu.
#4 Jersey bola
Di urutan keempat ada jersey bola. Nggak penting mereknya apa, yang penting jersey klub kesayangan nempel dibadan dan melindungi tubuh dari sengatan matahari. Jersey bola yang dikenakan tentu saja nggak dibeli di Planet Sports atau Adidas Store, melainkan di pasar terdekat atau tempat jual beli baju bekas. Tapi, tukang-tukang tersebut merasa nyaman-nyaman saja tuh.
Anda yang kebetulan berpapasan dengan tukang yang menggunakan Jersey bola, sebaiknya nggak perlu sambat kalau mencium bau badan atau keringat. Masalahnya, Jersey bola dipilih oleh tukang nggak hanya karena mereka suka dengan klub bola, tapi juga karena murah. Dengan harga Rp50 ribu, jersey bola sudah bisa digunakan panas-panasan, mengangkat batu, mengaduk semen dan pasir yang membuat pakaian mereka serba kotor. Kalau harus membeli pakaian mahal kan yo eman-eman, mending pakai jersey bola yang murah sekaligus masih bisa mejeng dengan kostum klub kesayangan.
#5 Kaos putungan
Tahu kaos putungan? Itu lho kaos singlet. Bisa berupa kaos yang memang dibeli sudah berbentuk singlet atau kaos kutang putih. Bisa juga kaos biasa, tapi digunting sendiri agar modelnya menjadi singlet atau putungan—kelihatan ketiaknya.
Kaos model ini biasanya sering digunakan oleh tukang yang masih muda, badannya masih kekar dan kuat. Kalau bapak-bapak yang agak tua sudah jarang, mungkin malu kali ya memperlihatkan aurat. Hehehe. Kaos model singlet ini bisa membuat tubuh para tukang nggak gobyos keringat, lho, soalnya sirkulasi udara lancar. Mereka juga nggak perlu khawatir bakal bau badan soalnya keringatnya cepat kering.
Kostum spesial: hanya celana kolor tanpa baju atasan
Meksipun nggak mayoritas, tapi banyak juga lho tukang yang nggak suka pakai kaos dan lebih suka menggunakan celana kolor saja saat bekerja. Seragam seperti ini biasanya milik tukang yang jabatannya sudah lord, nggak sekadar tukang biasa. Mereka sudah nggak peduli panas matahari, yang penting kerja dan menghasilkan uang untuk anak dan istri.
Kostum-kostum di atas dipilih memang lantaran nyaman, tapi ada pula yang karena gratisan. Biasanya para tukang nggak hanya membawa satu kaos di lokasi proyeknya, namun dua. Fungsinya agar ketika baju pertama basah karena keringat, mereka bisa menjemurnya di terik matahari langsung dan tetap punya kaos penggantinya. Gitu.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Hal yang Bikin Deg-degan Saat Pilih Tukang Bangunan.