Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Kasta Helm di Jogja: BMC dan GM Mutlak Dimiliki Gondes Bantul, Cargloss Dipakai Warga Sleman

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
20 Maret 2025
A A
Kasta Helm di Jogja: BMC dan GM Mutlak Dimiliki Gondes Bantul, Cargloss Dipakai Warga Sleman

Kasta Helm di Jogja: BMC dan GM Mutlak Dimiliki Gondes Bantul, Cargloss Dipakai Warga Sleman (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Seringnya melintas di jalan raya dan terjebak kemacetan Jogja membuat saya kerap mengamati banyak hal. Belakangan ini, yang mengganggu pikiran saya adalah helm.

Mungkin bagi sebagian orang helm adalah pelindung kepala belaka. Namun menurut saya, helm bisa saja menunjukkan identitas atau karakter penggunanya. Makanya setelah pengamatan yang saya lakukan, saya memperoleh beberapa kesimpulan mengenai pengguna helm di Jogja.

Maraknya kepemilikan helm BMC dan GM di kalangan gondes Bantul

Jika membicarakan mengenai populasi gondes atau gondrong ndeso, pastilah identik dengan orang-orang yang hobinya nongkrong sambil membuat status info-info di media sosial. Namun, saya bisa pastikan juga bahwa populasi mereka sebenarnya bisa ditandai dengan penggunaan helm BMC dan GM di jalanan.

Biasanya, mereka menggunakan pelindung kepala bermerek BMC warna hitam dan sepaket dengan motor matic Vario warna senada. Ini merupakan salah satu penanda paling mutlak yang dimiliki oleh gondes, setidaknya begitulah sejauh pengamatan saya terhadap gondes Bantul.

Maraknya helm BMC dan GM ini membuat saya benar-benar kebingungan sekaligus tergelitik, kok bisa para remaja gondes seolah-olah memiliki kesamaan selera?

Namun setelah saya cari tahu lebih dalam, ternyata memang helm jenis ini tergolong cukup terjangkau harganya bagi kalangan menengah, terlebih lagi bagi para pelajar. Jadi, ya cukup masuk akal sih kalau akhirnya banyak digunakan dan menjadi salah satu pilihan bagi kalangan gondes.

Masyarakat urban Sleman dengan Cargloss

Perbedaan pola sosial antara Jogja selatan dan Jogja utara turut membuat budaya anak muda di wilayah “metropolitan” Jogja ini berbeda. Warga Jogja utara yang terkesan lebih urban, tentunya dikelilingi anggapan mereka lebih berpenghasilan dan lebih trendi, cepat tanggap dengan modernitas yang terjadi.

Anggapan tersebut kerap kali tampak pada fesyen masyarakatnya, misalnya lebih sering terlihat nongkrong di mall dan kafe hingga memakai barang mewah dan trendi. Begitu pula yang tampak pada pemilihan pelindung kepala mereka. Mengenai kasta helm, warga Jogja Utara bisa dikenali dengan kepemilikan Cargloss mereka yang harganya jauh lebih tinggi daripada BMC dan GM.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Bogo sebagai alternatif Cargloss yang “merogoh” dompet

Jika Cargloss terbilang cukup mahal untuk pemilik dompet pas-pasan, alternatif yang cukup terkenal dan diminati agar kepala tetap terlihat trendi adalah Bogo. Pelindung kepala saat berkendara merek ini biasanya digunakan oleh para perempuan, tapi nggak menutup kemungkinan kalau kaum laki-laki ada yang memilikinya juga.

Sebagai mantan pengguna Bogo, pelindung kepala ini jadi tampak cukup ikonik dengan model kacanya yang melengkung. Meskipun begitu, kaca helm Bogo kerap membuat masalah karena modelnya yang lepas-pasang. Bahkan, kaca helm saya pernah tiba-tiba lepas saat melintas di Tugu Jogja, duh malu pol!

Helm “batok” tanpa kaca pelindung: identitas cah skena

Kasta helm terakhir yang tak kalah ikonik adalah helm “batok”. Ya, helm lawas yang tidak memiliki kaca ini masih kerap digunakan oleh beberapa orang, utamanya dari kalangan yang sudah berumur. Namun akhir-akhir ini, model helm ini semakin marak digunakan kembali oleh anak-anak muda. Berdasarkan pengamatan saya, pelindung kepala ketika berkendara ini kemudian menjadi salah satu identitas dari cah skena.

Penggunanya biasanya lebih banyak menunggangi motor bebek atau vespa klasik sambil membawa tas slempang. Selain itu, pengguna helm ini biasanya sering ditemui tengah nongkrong ke kafe kopi dengan outfit celana gombrong dan syal di lehernya. Duh, skena banget, Wir!

Berdasarkan pengamatan saya, itulah empat kasta helm di Jogja dan ciri-ciri penggunanya. Meskipun agaknya pelindung kepala saat berkendara kini juga beralih menjadi salah satu penunjang outfit, tetapi jangan sampai mengesampingkan perihal keselamatannya, ya!

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kalau Nggak Mau Pakai Helm, Sebaiknya Jangan Jadi Orang Tua!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2025 oleh

Tags: helmhelm motorJogja
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

borobudur magelang yogyakarta mojok

Panduan Menjawab di Mana Letak Candi Borobudur agar Kalian Nggak Salah Tag Lokasi di Instastory

1 September 2020
Jetis Jogja dan Jetis Bantul: Dua Daerah Berbeda dengan Nama dan Nasib yang Mirip Mojok.co

Jetis Jogja dan Jetis Bantul, Dua Daerah Berbeda dengan Nama dan Nasib yang Mirip

24 Oktober 2025
kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Stop Menganggap Hidup di Jogja Itu Lebih Murah

29 Desember 2020
Dari Jogja Pindah Minang, “Dipaksa” Makan Nasi Padang Tiap Hari (Unsplash)

Nasib Mahasiswa Pertukaran dari Jogja ke Padang ketika Setiap Hari “Dipaksa” Menikmati Sedapnya Nasi Padang

29 Maret 2024
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Terminal Mojok Mengubah Pandangan Saya tentang Jogja

28 November 2020
4 Kuliner Jogja yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan Mojok.co

4 Kuliner Jogja yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

17 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.