Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Karl Marx, Sesepuh yang Paling Digandrungi Mahasiswa Sosiologi meski Kontroversi Selalu Mengiringi

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
23 Desember 2023
A A
Karl Marx, Sesepuh yang Paling Digandrungi Mahasiswa Sosiologi meski Kontroversi Selalu Mengiringi

Karl Marx, Sesepuh yang Paling Digandrungi Mahasiswa Sosiologi meski Kontroversi Selalu Mengiringi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa, pasti ada satu tokoh yang mereka idolakan. Para mahasiswa aktivis misalnya, mereka cenderung mengidolakan Soe Hok Gie. Mahasiswa sastra mengidolakan Pak Sapardi, mahasiswa Ekonomi menggandrungi Adam Smith. Dan untuk mahasiswa Sosiologi, dengan siapa lagi kalau bukan dengan Karl Marx.

Tokoh asal Jerman ini menjadi satu tokoh yang paling dibanggakan oleh mahasiswa Sosiologi. Pokoknya, kurang afdal bagi mahasiswa Sosiologi kalau mereka nggak tahu Karl Marx. Bahkan, nggak perlu kaget jika maba jurusan ini pun ketika awal-awal kuliah akan memasang foto Marx sebagai foto profilnya. Kalau mahasiswa jurusan Sosiologi menengah, pasti ke mana-mana bawa buku yang berbau Marxis. Seolah-olah, Karl Marx menjadi magnet bagi mahasiswa Sosiologi di seluruh dunia.

Lantas, memangnya apa yang spesial dari orang Jerman ini? Kok, mahasiswa Sosiologi bahkan tokoh-tokoh ilmu sosial sangat terpengaruh olehnya?

Karl Marx si paling kompleks

Karl Marx adalah all in 1. Maksud all in 1 adalah fokus dan dedikasi teoretisnya terhadap beberapa ilmu pengetahuan. Sebut saja ekonomi, filsafat, politik, agama, dan sosiologi. Semua ilmu itu seakan-akan melekat pada nama Karl Marx.

Misalnya dalam ilmu ekonomi. Marx merupakan seseorang yang menentang sistem kapitalisme. Sistem yang menghasilkan surplus nilai dan eksploitasi. Sederhananya, ketika para pemilik modal mempekerjakan buruh dengan waktu dan bayaran yang nggak imbang, maka sirkulasi ekonomi yang terjadi adalah nggak seimbang pula. Dalam arti lain, pemilik modal menerima banyak uang, tetapi upah buruh tiap pekannya diiris tipis secara perlahan.

Dalam ranah sosiologi pun berangkat dari situ. Buruh yang sadar akan eksploitasi pemilik modal harus melakukan revolusi kelas. Yakni, menghancurkan para pemilik modal, dan menjadikan buruh dan umat manusia hidup dengan setara. Nggak ada yang namanya buruh hidup dengan sengsara dan pemilik modal hidup kaya raya, semuanya merata.

Begitu pula dengan filsafat, setidaknya saya nggak usah jelaskan panjang lebar, biar kita nggak sama-sama pusing. Karl Marx sendiri menawarkan konsep dialektika. Ya, istilah yang sering disebut-sebut mahasiswa biar kelihatan keren itu. Sederhananya, dialektika itu ketika Tesis dikontra oleh Antitesis lalu menghasilkan Sintesis. Kalau bahasa Tan Malaka, “Terbentur, terbentur, lalu terbentuk.” Sudah, itu saja.

Bagi mahasiswa Sosiologi, kemampuan daya pikir Karl Marx menjadi satu hal yang menarik. Apalagi konsep perlawanan kelas yang sering digembar-gemborkan oleh mahasiswa aktivis yang kebanyakan dari jurusan Sosiologi. Maka, inilah alasan kenapa Mbah Marx menjadi sosok yang diidolakan.

Baca Juga:

Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

Pengalaman Kuliah Jurusan Sosiologi Universitas Andalas, Tidak Menyesal karena Merasa Tersesat di Jalan yang Benar

Meskipun digandrungi, tapi sering juga disalahpahami

Akan tetapi, jangan salah, meskipun banyak mahasiswa Sosiologi mengidolakan, tapi menyebut kata Karl Marx di beberapa tempat, sebut saja di sekolah, masih dianggap tabu. Pasalnya, banyak orang memahami kalau Karl Marx ini mbahnya Komunisme. Nggak salah, sih, tapi perlu diluruskan sedikit.

Sebagai ekonom, Marx mencoba mencari titik keadilan hubungan antara Borjuis (pemilik modal) dan Proletar (kelas bawah) yang eksploitatif agar terhindar dari kapitalisme yang serakah itu. Solusi Karl Marx apa? Adalah menjadikan masyarakat yang setara (utopis). Masyarakat yang nggak ada lagi kelas sosial-ekonomi. Semua barang adalah milik negara dan dapat digunakan secara publik. Nggak ada kepemilikan personal, semua bisa diakses secara komunal. Maka secara teoretis, situasi ini yang disebut komunisme.

Namun, karena alasan historis bangsa ini, istilah seperti komunis bahkan kata Karl Marx menjadi dibatasi dan bahkan dilarang disebut di tempat-tempat tertentu. Jadi, bagi maba Sosiologi pasti akan kaget, kalau di kampus ternyata bahasan komunisme dan Karl Marx biasa saja dan boleh didiskusikan. Malahan, diskusi soal marxis, marxian, neo-marxian menjadi topik paling menarik di perkuliahan Sosiologi.

Saya nggak bohong, sebagai mahasiswa Sosiologi, bahkan nggak cukup enam semester dibahas. Sebab, Marx pada dasarnya banyak memengaruhi sosiolog-sosiolog lain. Misalnya, dalam psikologi ada Sigmund Freud. Dalam pendidikan ada Paulo Freire, dalam politik ada Antonio Gramsci, dalam budaya ada Mazhab Frankfurt, dsb.

Maka, dari sini sudah sewajarnya jika (ada) mahasiswa jurusan Sosiologi (yang) sangat menggandrungi Karl Marx. Terlepas dari salah paham yang saat ini terus beredar.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Di Cina, Karl Marx dan Adam Smith Saling Memanfaatkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Desember 2023 oleh

Tags: dialektikajurusan sosiologikarl marxmahasiswa sosiologipemikiran
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

HMP Sosiologi UTM Problematik. Mending Segera Dibenahi, kalau Nggak Bubar Saja

HMP Sosiologi UTM Problematik. Mending Segera Dibenahi, kalau Nggak Bubar Saja

6 Mei 2024
Topik Skripsi Jurusan Sosiologi untuk Mahasiswa yang Introvert dan Ogah Turun Lapangan Mojok.co

Skripsi Jurusan Sosiologi yang Cocok untuk Mahasiswa Introvert dan Ogah Turun Lapangan

11 Desember 2023
Sosiologi UNESA, Tolong Perbaiki Program S1 Dahulu Baru Buka Program S2 Mojok.co

Sosiologi UNESA, Tolong Perbaiki Program S1 Dahulu Baru Buka Program S2

29 November 2023
Hal yang Seharusnya Tidak Dilakukan Istri Ketika Suami Ngopi-ngopi terminal mojok.co

Kedai Kopi: Tongkrongan Bebas yang Bisa Bikin Orang Murtad

22 Agustus 2019
helen dan sukanta pidi baiq bandung novel cinta bagus recommended karl marx mojok.co

Ketika Pidi Baiq Menulis Kisah Cinta Karl Marx

6 Mei 2020
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Tak Perlu Merasa Bersalah, Ambruknya Reputasi Sosiologi Itu Salah Pemerintah!

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Tak Perlu Merasa Bersalah, Ambruknya Reputasi Sosiologi Itu Salah Pemerintah!

7 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.