Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Karawang Kota Industri, tapi Warganya Terpaksa Jadi TKI

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
20 Januari 2024
A A
Karawang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal dan Investasi TKI

Karawang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal dan Investasi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Karawang makin tinggi di tahun 2023. Pada tahun 2022 jumlah TKI Karawang sebanyak 2.399 orang, dan di tahun ini melonjak 1.377 orang menjadi 3.776 TKI. Data ini adalah TKI yang bekerja secara legal. Untuk yang ilegal, saya tidak mau komentar, karena jelas tak punya datanya. Tapi ya, silakan berasumsi.

Melihat data di atas entah kenapa mengingatkan saya kepada pengalaman beberapa tahun silam. Ketika merantau di suatu daerah dan pertama kali berkenalan dengan seseorang. Orang itu menanyakan asal saya, dan saya jawab Karawang. Respons orang itu bikin saya terkejut, karena dia bilang, “Wah, kota yang banyak TKI-nya itu ya.”

Wah, saya sebagai orang asli Karawang langsung terkejut dengan celetukan tersebut. Biasanya orang asing ketika mendengar kata “Karawang” pasti langsung menyebut goyang Karawang atau Kota Industri. Tapi yang ini baru saya terima, makanya saya sempat kaget.

Melihat kenyataan ini sebenarnya sangat miris. Kota Karawang, yang jadi salah satu kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, harusnya tidak jadi kota penghasil TKI. Justru harusnya akamsinya tak perlu merantau karena harusnya ya, mereka makmur di tanah sendiri.

Tapi, kenyataan memang selalu lebih pahit daripada angan-angan.

Masalah tenaga kerja di Karawang

Masih banyak masalah yang membelit dari kota Karawang. Mulai dari calo kerja, syarat kerja yang tak masuk akal, juga sistem kerja kontrak yang membuat status kerja karyawan terkatung-katung.

Maka, mau tidak mau bekerja sebagai TKI menjadi pilihan alternatif untuk memperjuangkan hidup. Sebab, perut dan kebutuhan lainnya tidak bisa menunggu daerah asal untuk berubah.

Saya bukannya merendahkan TKI Karawang yang bekerja di luar negeri sana. Justru saya bangga mereka mau memperjuangkan hidup dan mengorbankan banyak hal. Apalagi suku Sunda terkenal betah di kampung halamannya. Jadi kalau sudah merantau untuk memenuhi kebutuhan hidup menurut saya adalah hal yang luar biasa.

Baca Juga:

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Tapi entah kenapa saya begitu benci melihat banner yang bergambarkan pejabat mengatakan “TKI adalah pahlawan devisa negara.” Saya yakin para TKI dan orang Karawang tidak ingin menjadi pahlawan devisa negara, tapi ia ingin menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri maupun keluarga karena kesempatan bekerja di negeri sendiri sangat minim.

Merdeka, tapi kembali jadi budak

Negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi, tapi warganya menjadi jongos di negeri orang. Para pahlawan terdahulu susah payah mengusir penjajah agar bisa berdaulat berdikari. Mirisnya saat merdeka malah tetap menjadi jongos di negeri orang. Dan diberi semangat dengan mengatakan jika mereka adalah pahlawan devisa negara.

Menjadi TKI itu penuh dengan resiko apalagi yang illegal, karena banyak kasus TKI yang malah terjebak dalam kasus perdagangan orang. Bayangkan menjadi mereka yang dijadikan budak di negeri antah berantah. Padahal kalau kesempatan bekerja di Indonesia banyak hal tersebut bisa dihindari.

Sudah seharusnya pemerintah melihat ini sebagai kartu merah, bukannya bangga karena semakin banyaknya pahlawan devisa negara. Terlebih, mereka berasal dari Karawang, kota yang jadi salah satu pusat industri. Untuk apa madu berlimpah di tanah sendiri jika warganya justru tak bisa menikmati?

Penulis: Diaz Robigo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Karawang, Dulu Lumbung Padi Kini Kota Industri: Kota yang Semakin Ideal untuk Menetap dan Berinvestasi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2024 oleh

Tags: Karawangkota industriLowongan KerjaTKI
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Orang Cikarang Sering Mengaku dari Kota Bekasi, Lebih Populer dan Nggak Malu-maluin Mojok.co

Orang Cikarang Sering Mengaku dari Kota Bekasi, Lebih Populer dan Nggak Malu-maluin

2 Februari 2024
Gresik Kota dan Gresik Selatan, Representasi Ba Sing Se di Kehidupan Nyata: Kesenjangannya bagai Langit dan Bumi

Gresik, Daerah yang Nggak Bisa Dibilang Ndeso, tapi Dianggap Kota Juga Kurang Pas

29 Januari 2025
Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja di Facebook, Duit Melayang (Unsplash)

Pengangguran Apes setelah Menjadi Korban Penipuan Lowongan Kerja di Facebook. Niat Cari Kerja Malah Duit Melayang dan Mental Remuk

22 April 2025
Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

17 Desember 2023
Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok! (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok, Terkait Semrawutnya Alun-alun Rengasdengklok di Depan Matanya

29 Juni 2023
Slogan I Love Karawang Wujud Miskin Ide Pemda Karawang (Unsplash)

Saya Malu dengan Slogan I Love Karawang yang Tidak Representatif, Tidak Cinta Bahasa Daerah, dan Miskin Ide

26 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.