Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Karang Taruna Organisasi Paling Sial Saat Agustusan, Bakal Kerja Keras dan Banyak Dihujat Warga

Rahadi Siswoyo oleh Rahadi Siswoyo
6 Agustus 2024
A A
Bulan Agustus Jadi Mimpi Buruk bagi Karang Taruna, Bakal Kerja Keras dan Banyak Dihujat Mojok.co

Bulan Agustus Jadi Mimpi Buruk bagi Karang Taruna, Bakal Kerja Keras dan Banyak Dihujat (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak terasa tahun 2024 sudah memasuki bulan Agustus. Artinya, sebentar lagi Indonesia akan merayakan hari Kemerdekaan. Pertambahan usia negara ini dirayakan dengan berbagai cara di berbagai daerah di Indonesia. Biasanya, Karang Taruna menjadi kelompok paling sibuk dalam menyiapkan perayaan itu. 

Bagi yang belum tahu, Karang Taruna adalah organisasi sosial masyarakat yang menjadi tempat dan sarana untuk mengembangkan potensi setiap anggotanya. Organisasi ini tumbuh dan berkembang berdasarkan kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat. Terutama generasi muda di wilayah desa atau kelurahan. Fokus utamanya adalah di bidang usaha kesejahteraan sosial.

Kalau melihat definisi tersebut, seharusnya Karang Taruna adalah organisasi yang punya peran besar dalam pengembangan di bidang usaha kesejahteraan sosial. Namun sayang, pada nyatanya, organisasi ini lebih dikenal hanya sebagai panitia Agustusan saja, alias panitia tahunan. Saya beri tahu satu hal, menjadi panitia Agustusan itu bukan perkara mudah. 

Karang Taruna dipaksa serba bisa

Dalam setiap acara Agustusan, Karang Taruna akan selalu menjadi garda terdepan dalam berbagai penyelenggaraan. Bagaimana tidak, dari awal perencanaan kegiatan, mengurusi masalah keuangan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan, semua jadi tanggung jawab penuh Karang Taruna. 

Kalau boleh adu nasib, mungkin anggota Karang Taruna akan menjadi orang yang kurang beruntung saat Tujuhbelasan. Sudah diterpa kesibukan pribadi, harus tambah lagi dengan kesibukan mengurus warga yang banyak mau dan banyak komentar ini itu.

Organisasi yang mulai jarang dilirik

Di tengah huru-hara mempersiapkan perayaan kemerdekaan, Karang Taruna menghadapi tantangan yang cukup berat, regenerasi. Mungkin tantangan ini tidak begitu terasa di desa. Mengingat, hubungan masyarakatnya yang terbilang solid, terlebih di kalangan mudanya. Namun, kondisi tersebut berbeda jauh dengan Karang Taruna di daerah-daerah di kota. 

Di kota, Karang Taruna mulai jarang dilirik. Mereka tidak aktif dengan alasan jelas sibuk, sibuk, dan sibuk. Selain itu, masih ada alasan lain yang cukup masuk akal, misalnya ketiadaan pembina yang kompeten atau lingkungan pemuda yang kurang positif. 

Sejauh pengamatan saya anak muda di kota besar tentu akan mempertimbangkan untung-rugi dalam melakukan suatu hal. Kalau tidak ada benefit bagi mereka, kemungkinan besar mereka tidak akan mau ikut campur. Dianggap tidak nasionalis, terserah, selama masih membayar pajak dan menjadi warga yang taat aturan, apa salahnya. Begitu mungkin cara pikir mereka.

Baca Juga:

Akun Medsos Karang Taruna kalau Nggak Nyindir, Nggak Makan, Jelas Pemuda Bakal Lari dan Tak Sudi Kembali!

Organisasi Karang Taruna Nyatanya Tak Lebih dari Pelengkap Acara Hajatan dan Ladang Cari Suara Politik

Persoalannya, di tengah isu regenerasi, perayaan Kemerdekaan tetap harus berjalan. Akhirnya, di banyak tempat, penyelenggaraan Agustusan hanya diurus oleh segelintir pemuda yang masih aktif di Karang Taruna saja. Dengan kata lain, kerjanya semakin berat. 

Warga jangan cuman menghujat!

Sebagai dua pihak yang saling membutuhkan, sudah seharusnya Karang Taruna dan warga juga saling perhatian. Untuk warga, berikan dukungan terbaik kepada para anggota organisasi muda-mudi itu. Biarkan mereka menjalankan tugasnya untuk merayakan hari Kemerdekaan dengan sebaiknya-baiknya. Jangan dikit-dikit ngrasani, kata orang Jawa. 

Kritik membangun boleh saja, tapi ingat, perlu disertai apresiasi.  Ingat di dunia yang serba sibuk dan individualistik seperti sekarang ini, masih ada pemuda yang mau aktif dan repot di kampung adalah hal yang langka. Seharusnya pemuda dan warga lain ikut tetap mendukung secara sehat, bukan malah menjatuhkannya. 

Penulis: Rahadi Siswoyo
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Dear Maba, Berikut Kalimat yang Nggak Perlu Kalian Percaya tentang Ormek

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2024 oleh

Tags: 17 agustusagustusagustusanhari kemerdekaankarang tarunatujuhbelasan
Rahadi Siswoyo

Rahadi Siswoyo

Gemar menghibur teman tongkrongan.

ArtikelTerkait

lomba 17-an

Memeriahkan Perayaan Kemerdekaan dengan Lomba 17-an dan Pesta Rakyat

8 Agustus 2019
4 Makanan Khas Palembang yang Hanya Muncul di Bulan Agustus

4 Makanan Khas Palembang yang Hanya Muncul di Bulan Agustus

10 Agustus 2023
karang taruna

Manfaat Bergabung dengan Karang Taruna yang Jarang Disadari Kebanyakan Orang

10 September 2019
Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

18 Desember 2023
Mempertanyakan Relevansi Karang Taruna di Masa Kini

Organisasi Karang Taruna Nyatanya Tak Lebih dari Pelengkap Acara Hajatan dan Ladang Cari Suara Politik

22 Februari 2025
Mempertanyakan Relevansi Karang Taruna di Masa Kini

Mempertanyakan Relevansi Karang Taruna di Masa Kini

27 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.