Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kanan atau Kiri? Ah, Sama Saja!

Imron Amrulloh oleh Imron Amrulloh
1 Juni 2020
A A
sandal kanan kiri sein kanan kiri ibu-ibu perempuan new normal mojok.co

sandal kanan kiri sein kanan kiri ibu-ibu perempuan new normal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kanan dan kiri tuh sama aja. Itulah yang ada dalam benak nenek saya. Di setiap tempat dan setiap waktu, beliau pasti menerapkan prinsip tersebut. Lho, jadi ideologi nenek saya nggak jelas kayak massa mengambang, gitu?

Santai saja, masalah kanan dan kiri bagi nenek saya hanya terjadi pada sandal. Mau ke sawah, ke masjid, menghadiri pengajian, nenek saya tidak pernah bisa membedakan antara kanan dan kiri. Bahkan satu waktu, pernah kaki kanan pakai sandal kiri, kemudian yang kiri diberangus pakai sandal kanan.

Kekeliruan ini bukan hanya tentang kanan dengan kiri, tapi sudah sampai ke soal warna dan merek sandal itu sendiri. Terkadang yang kanan Swallow, yang kiri Melly. Atau yang kanan merah, yang kiri hijau. Lebih lagi sandal warna-warni dan beragam merek tersebut sudah dari mana saja asalnya. Dugaan sementara sih berasal dari masjid atau dari pengajian yang rutin ia datangi.

Bukan sekali dua kali Nenek diingatkan. Dan hampir setiap kali beliau menjawab, “Halah, wes! Podo wae!”

Malah pernah sekali dia bilang begini, “Mbah ki wes ora prawan meneh, dadi meh piye-piye yo ra bakal ono uwong seng ndelokke.”

Ya, iyalah, Mbah. Kalau mbah masih perawan, mana mau pakai sandal Melly yang penuh flek hitam.

Karena penasaran, Saya pernah mencoba memakai sandal dengan style nenek, tapi rasanya tidak enak. Saat kaki kanan mau melangkah ke kiri dan kaki kiri mau melangkah ke kanan, seperti kaki kanan ingin menyleding kaki kiri dan yang kiri ingin menyleding yang kanan.

Masalah estetikanya juga ramashook. Bayangkan saja jempol offside keluar sendal, sedang jari kelingking terlalu menjorok ke dalam.

Baca Juga:

Sandal Pakalolo, Produk Lokal yang Bikin Penggunanya Senyum Manis

Kepada Pencuri Sandal: Masjid Itu Tempat Ibadah, Bukan Sasaran Empuk Nyolong Sandal

Saat berjalan juga terasa ramashook. Soalnya cara berjalannya menjadi mirip bebek cedera engkel. Belum lagi soal jalanan yang terasa lebih licin ketika memakai sandal dengan style Nenek.

Mungkin kebiasaan tidak peduli antara kanan dengan kiri tersebut juga menurun ke anak-anaknya, termasuk ibu saya. Bedanya, ketidakpedulian yang dialami mungkin lebih menantang adrenalin daripada apa yang dilakukan nenek, pasalnya sama seperti ibu-ibu umumnya, ibu saya juga melakukan sein kanan untuk belok kiri dan sein kiri untuk sebaliknya.

Ketidakpedulian Ibu juga lebih tinggi. Ibu kadang menggunakan lajur kanan saat berkendara, atau bahkan berjalan melawan arah. Memang terkadang kita harus melawan, namun tidak semua harus kita lawan, Buuuk.

Tingkat adrenalinnya mungkin disesuaikan berdasarkan usia. Kalau tantangan bagi Nenek hanya tentang jalan licin, sedangkan bagi Ibu yang usianya lebih muda, tantangannya adalah disundul orang dari belakang ataupun ditabrak orang dari arah berlawanan. Atau mungkin jadi buronan? Aaah, tampaknya tidak mungkin. Siapa sih yang berani melawan ibu-ibu naik motor?

Mari kembali ke masalah kiri dan kanan. Saya jadi ada usulan agar tercapai kenyamanan dari segi penglihatan ataupun ketika berkendara di jalan. Jika usulan ini diterima, saya yakin kemaslahatan bagi nenek-nenek dan ibu-ibu akan tercapai.

Bagi para produsen sandal, buatlah sandal dengan desain khusus bagi orang tua. Popok saja sudah ada yang khusus bagi lansia, masak kalian kalah. Desain sandalnya dibuat sama antara kanan dan kiri, jadi lengkungan sisi kanan dengan yang kiri disamakan saja, tidak usah disesuaikan dengan lekuk kaki, agar tidak ada kekeliruan lagi pada lansia. Iklannya juga mudah, buat aja tagline-nya “Sandal New Normal”.

Kemudian mengenai masalah sein, ada saran bagi siapa pun yang mau memproduksinya. Berhubung kita sudah mau masuk New Normal, lebih baik jika ibu-ibu juga kita buat lebih normal. Buatlah helm atau aksesoris apa pun itu yang dapat terhubung dengan otak. Jadi misal mau belok ke kanan, otak akan mentransmisikannya ke perangkat yang nanti diciptakan. Kemudian alat tersebut akan meneruskannya ke sepeda motor agar melakukan sein kanan.

Atau kalau mau lebih mudah, berdayakan saja kekeliruan yang terjadi antara kanan dengan kiri. Buatlah seolah-olah hal ini termasuk skenario New Normal: lama-lama akan jadi biasa dan kemudian jadi budaya Indonesia. Siapa tahu bisa jadi tujuan wisata.

BACA JUGA Menjadi Minoritas Spesial dengan Terlahir Kidal dan tulisan Imron Amrulloh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Juni 2020 oleh

Tags: kanankirisandal
Imron Amrulloh

Imron Amrulloh

Seorang pengangguran baru yang sedang mencoba dan terus mencoba.

ArtikelTerkait

Suka Duka Pakai Sandal Swallow 05 D, Sandal Sejuta Umat terminal mojok.co sandal jepit sehun exo

4 Tips agar Sandal Aman Ketika Salat Tarawih di Masjid. #TakjilanTerminal14

19 April 2021
7 Cara Santri agar Tidak Kehilangan Sandal di Pesantren

7 Cara Santri agar Tidak Kehilangan Sandal di Pesantren

7 Juni 2022
4 Toko Baju Andalan para Mahasiswi Unsoed Purwokerto Terminal Mojok

4 Toko Baju Andalan para Mahasiswi Unsoed Purwokerto

22 November 2022
Bagi Saya, Sandal Selop Karet Adalah Alas Kaki Terbaik Sedunia terminal mojok.co

Bagi Saya, Sandal Selop Karet Adalah Alas Kaki Terbaik Sedunia

22 November 2020
Kepada Pencuri Sandal: Masjid Itu Tempat Ibadah, Bukan Sasaran Empuk Nyolong Sandal Mojok.co

Kepada Pencuri Sandal: Masjid Itu Tempat Ibadah, Bukan Sasaran Empuk Nyolong Sandal

6 Desember 2023
Perancang Sandal Gunung Jepit Layak Masuk Surga karena Karyanya Sangat Berguna Terminal Mojok

Perancang Sandal Gunung Jepit Layak Masuk Surga karena Karyanya Sangat Berguna

9 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.