Kampus Mengajar (KM) adalah salah satu program unggulan Kampus Merdeka yang sudah berjalan sejak 2021. Program ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menghabiskan satu semesternya di luar kampus dengan menjadi mitra guru.
Harapannya, mereka bisa meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah-sekolah. Nah, dengan mengikuti program ini, mahasiswa akan mendapatkan Bantuan Biaya Hidup (BBH). Bahkan pemerintah juga membantu UKT mahasiswa yang bersangkutan. Rinciannya, Rp4,8 juta selama 4 bulan, lalu bantuan UKT-nya Rp2,4 juta. Makanya, cukup banyak mahasiswa yang mengikuti seleksi program Kampus Mengajar.
Tapi, saya rasa, angkatan ke-7 saat ini bisa dibilang angkatan paling tak beruntung sejak diadakan pada 2021. Sebagai salah satu mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 7, saya sangat merasakannya.
Bahkan angkatan-angkatan saya sebelumnya juga mengakui ini. Katanya, angkatan sebelumnya mungkin hanya ramai masalah pencairan BBH yang tidak tepat waktu, atau masalah administrasi yang cukup rumit. Nah angkatan sekarang lebih dari itu. Bahkan malah bikin pesertanya semakin ogah jadi guru. Saya pun merasakannya, bisa dibilang mahasiswa Kampus Mengajar saat ini dianaktirikan oleh program kampus merdeka.
Baca halaman selanjutnya: BBH terzalimi, ekspektasi tinggi, bikin calon guru malas dan sengsara.