Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kalung Antivirus Covid-19, Kalung Absurd Proyekan Kementan

Mubaidi Sulaeman oleh Mubaidi Sulaeman
5 Juli 2020
A A
kalung antivirus MOJOK.CO

kalung antivirus MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Penanganan Covid-19 memang selalu “unik” sedari awalnya. Dimulai pada Februari 2020, WHO pernah menyarankan kepada Pemerintah untuk menerapkan dan mendeklarasikan darurat nasional. Tetapi yang terjadi, Pemerintah menolak usulan tersebut dan justru mempromosikan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia dengan tagline Indonesia bebas covid-19 karena beriklim tropis. Kini, mari kita sambut: kalung antivirus.

Pemerintah benar-benar optimis dengan kondisi alam Indonesia yang tropis mampu menghalau virus Covid-19, sesumbar di berbagai media nasional dan internasional, menggerakan semua kalangan, dari Kementerian, dinas terkait hingga Influencer bahkan buzzer untuk mempromosikan bahwa Indonesia aman Covid-19.

Saking optimisnya, Pemerintah sudah mengumumkan penerapan “normal baru” untuk Indonesia pada awal bulan Juli 2020. Kementan tidak mau ketinggalan unik, atau malah absurd, mengumumkan cara ampuh penanganan Covid-19 ini, yaitu menciptakan kalung antivirus corona. Gemes.

Kementerian Pertanian (Kementan) memunculkan ide kreatif dengan memproduksi kalung antivirus yang diklaim mampu membunuh virus corona. Bahkan Kementan, menggandeng pihak swasta, akan memproduksi massal kalung tersebut mulai Agustus 2020. Amajing.

Penelitian Kementan, melalui Balitbang yang dipimpin oleh Fadry Jufry, telah dilakukan semenjak Maret 2020. Diklaim oleh Kementan, telah diuji cobakan kepada beberapa pasien yang terpapar virus corona di Indonesia, dan hasilnya pasien tersebut sembuh.

Jufry, yang dibantu lembaga seperti Balai Besar Veteriner, Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, serta Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah dikerahkan untuk menyusun rekomendasi bahan aktif potensial dari komoditas pertanian. Setelah dua bulan bekerja, penelitian mereka berujung pada satu kesimpulan: tanaman eukaliptus  atau lebih dikenal dengan minyak kayu putih ini berpotensi sebagai antivirus yang paling prospektif dari seluruh tanaman herbal.

Eucaliptus memiliki kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eukaliptol). Senyawa ini dipercaya memiliki kandungan antivirus, antiinflamasi, dan antimikroba. Jufry mengaku sudah melakukan penambatan molekul (molecular docking) dan uji in vitro (dalam lingkungan buatan) di Laboratorium Balitbangtan.

Hasil penelitian menyimpulkan minyak atsiri Eucalyptus citriodora bisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza subtipe H5N1 atau lebih dikenal dengan “flu burung”, serta virus gama dan beta corona. Kepala Balitbangtan Fadjry mengklaim, senyawa yang terkandung di dalam tanaman eukaliptus bisa digunakan ke dalam kalung antivirus SARS-CoV-2.

Baca Juga:

Depok Jawa Barat Lebih Terkenal daripada Daerah Bernama Depok Lain karena Hal-Hal Ajaibnya

Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

Absurd. Memang seperti sebuah kabar gembira pada awalnya, tetapi menjadi bahan lelucon di Twitter dengan hastag #kalungantigoblok pada akhirya. Bukannya tanpa alasan penemuan ini jadi bahan lelucon karena klaim kalung antivirus dinilai mampu membunuh virus corona seperti yang ditemukan oleh Kementan bukan sekali ini saja beredar di masyarakat.

Di berbagai platform penjualan online pun kini banyak yang menjual kalung antivirus yang diklaim dapat membunuh virus corona, namun belum teruji kebenarannya. Bahkan pada awal Maret lalu, karena saking viralnya kalung bernama “Virus Shut Out” para selebriti Tanah Air pun ramai-ramai memakai kalung itu yang bentuknya menyerupai ID Card tersebut.

Produk buatan Jepang ini diklaim bisa menangkal virus corona. Sebelum beredar di Indonesia, kalung Virus Shut Out telah lebih dulu tersedia secara luas di Hong Kong. Menurut laporan Hong Kong Free Press, Toamit selaku produsen kalung tersebut mengklaim produknya terbukti secara eksperimental efektif memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi, mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain. Meskipun pada akhirnya absurd juga penemuan tersebut, bahkan dicap illegal oleh BPOM-nya Jepang.

Jikalau klaim Kementan itu benar, kenapa masyarakat harus membeli kalung antivirus yang jelas-jelas bahan pembuatannya sama dengan minyak kayu putih yang telah beredar luas di masyarakat. Bukankah ini jauh lebih efektif dan lebih murah penangannya jika menyarankan masyarakat menggunakan minyak kayu putih sesering mungkin untuk menghentikan penyebaran virus covid-19 ini.

Eiits, tunggu dulu saya tidak mau suudzon dulu, tapi yang perlu diwaspadai adalah monopoli komoditi dari minyak kayu putih ini. Siapa tahu setelah penemuan kalung antivirus yang terbuat dari bahan minyak kayu putih ini, sebentar lagi ada penimbun baru di Indonesia. Penimbun Minyak Kayu Putih, gagal deh proyekan barunya…hehehe….

BACA JUGA Belajar dari Kolor Perdamaian Gus Dur dan tulisan Mubaidi Sulaeman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Juli 2020 oleh

Tags: covid-19kalung antiviruskementan
Mubaidi Sulaeman

Mubaidi Sulaeman

Pura-Pura jadi Peneliti

ArtikelTerkait

suporter bola bandung dan yogyakarta pilih mana stasiun tugu mojok.co

Yogyakarta yang Istimewa Tengah Putus Asa Ditelanjangi Covid-19

15 Desember 2020
Pentingnya Kerja Cerdas dan Work-Life Harmony agar Ngarso Dalem Nggak Kerja 24/7 terminal mojok.co

Pentingnya Kerja Cerdas dan Work-Life Harmony agar Ngarso Dalem Nggak Kerja 24/7

5 Juli 2021
Drama Nyelekit Angkatan Giveaway dalam UTBK 2020

Drama Nyelekit Angkatan Giveaway dalam UTBK 2020

11 April 2020
mengkritik pemerintah, wabah corona covid-19 residu politik Seandainya Elite Politik Negeri Adalah Kenshin Himura, Betapa Indahnya Negeri Ini

Kritik Penanganan COVID-19 Telah Berubah Jadi Perulangan Perang Cebong-Kampret 

13 Mei 2020
Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya terminal mojok.co

Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya

19 Juli 2021
emas logam mulia tabungan bank ekonomi stabilitas mojok

Demam Emas Bisa Jadi Ancaman Pemulihan Ekonomi

12 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.