Kalau ada adu nasib paling malang di Kampung Durian Runtuh, Kak Ros, kakak Upin Ipin jelas jadi pemenangnya.
Terminal Mojok pernah memuat tulisan tentang Ijat sebagai karakter paling nelangsa dalam serial Upin Ipin. Tidak salah memang, kehidupan karakter bernama lengkap Muhammad Izzat itu memang kelam. Dia punya banyak trauma karena pengalaman buruk di masa lalu. Pengalaman itu pula yang membuatnya kesulitan dalam berkomunikasi.
Akan tetapi, menurut saya, ada karakter yang lebih nelangsa dan malang daripada Ijat, yakni Kak Ros. Kakak perempuan dari duo kembar Upin dan Ipin itu memang tampak tegas dan galak dari luar. Itu mengapa penonton sering menganggap Kak Ros bukan karakter yang lemah dan perlu dikasihani. Padahal, sifat Kak Ros yang tegas dan galak ini bisa jadi salah satu coping mechanism dari pengalaman atas masa lalu yang menyakitkan.
Daftar Isi
#1 Sudah menjadi yatim piatu sejak kecil
Salah satu tokoh sentral dalam serial Upin Ipin ini punya nama asli Jeanne Roselia Fadhullah. Sumber lain menyebutkan nama lengkapnya Nur Roselia Salam Binti Abdul Salam. Kak Ros hidup bersama Opah dan dua adik kembarnya karena orang tuanya sudah meninggal dunia.
Penonton setia Upin Ipin pasti tahu kalau orang tua Kak Ros, Upin, dan Ipin sudah meninggal dunia. Alasan pastinya belum pernah diungkapkan. Hanya saja, kejadian itu sudah terjadi ketika Kak Ros masih SD. Bayangkan, anak sekecil itu sudah ditinggal kedua orang tuanya.
Saya rasa posisi Kak Ros lebih sulit dibanding dua adik kembarnya, Upin dan Ipin. Walau sama-sama ditinggal orang tua, Kak Ros sempat punya merasakan pengalaman hidup bersama mereka. Sementara dua adiknya yang masih kecil nggak punya memori itu.
Saya tidak bisa membayangkan kalau saya jadi Kak Ros melihat kedua orang tua yang dicintai meninggal dan dikebumikan. Ingatan dan trauma ditinggalkan akan selalu membekas hingga dewasa nanti. Beratnya lagi, tidak ada obat untuk menyembuhkan luka ditinggal orang tua yang kita sayangi.
#2 Kak Ros harus mengurus Opah dan adiknya Upin Ipin
Selama ini diceritakan Kak Ros dan adik-adiknya tinggal bersama Opah. Sebagai anak paling tua, Kak Ros sudah mengemban tanggung jawab yang besar sedari muda. Dia harus merawat adiknya yang ditinggal kedua orang tuanya saat masih bayi. Kak Ros juga harus menyiapkan segala kebutuhan sehari-hari duo kembar botak seperti menyiapkan makan, mencuci pakaian, dan belanja kebutuhan sekolah.
Opah yang sudah tua dan fisiknya tidak prima, sudah tidak bisa menyiapkan segala kebutuhan cucu-cucunya sendiri. Itu mengapa Kak Ros selalu hadir untuk membantu. Bayangkan, kalau suatu saat Opah sakit, betapa besar tanggung jawab yang dipikul anak perempuan yang masih remaja itu?
#3 Kak Ros tidak punya figur pengganti seorang ayah
Opah merupakan figur nenek sekaligus ibu bagi Kak Ros, Upin, dan Ipin. Cinta Opah kepada cucu-cucunya itu memang lebih mirip cinta ibu kepada anak-anaknya. Jadi bisa dibilang, mereka tidak kehilangan sosok ibu dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, kondisinya berbeda untuk figur ayah. Bagi Upin dan Ipin, figur pengganti ada di Tok Dalang. Sementara Kak Ros yang nggak begitu akrab dengan Tok Dalang tidak punya figur pengganti seorang ayah. Mungkin, figur ayah baru bisa Kak Ros dapatkan dari suaminya kelak.
#4 Tidak punya teman perempuan sebaya di Kampung Durian Runtuh
Saya rasa penonton Upin Ipin paling nggak menyadari hal yang satu ini. kalau diperhatikan baik-baik, ternyata Kak Ros tidak punya teman perempuan sebaya di Kampung Durian Runtuh. Sementara, teman laki-laki yang sebaya dengannya ada banyak seperti Abang Iz, Abang Shaleh, Abang Zain, Abang Roy.
Bayangkan betapa kesepiannya Kak Ros. Dia nggak bisa membahas topik-topik yang biasa dibahas di antara remaja perempuan. Saking kesepiannya, Kak Ros sangat kegirangan ketika dia dikunjungi sahabat pena perempuannya yaitu Hideko dari Negara Jepang.
Itulah berbagai penderitaan yang dialami Kak Ros di Upin Ipin. Walaupun hidupnya penuh pengalaman pahit, Kak Ros menjalani hari-harinya dengan ikhlas, kuat, dan penuh ketabahan. Hal lain yang membuat saya salut, dia tidak melampiaskan pengalaman buruknya pada hal-hal yang negatif. Dia tumbuh jadi remaja perempuan yang ceria dan berprestasi sebagai pelukis komik.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 3 Kecurangan Mail Saat Jualan yang Nggak Disadari Banyak Penonton “Upin Ipin”
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.