Jujur saja, bagi warga lokal, selalu ada perasaan malas buat berwisata di tempat yang dekat rumah. Kalau orang luar Lamongan berbondong-bondong ke Wisata Bahari Lamongan (WBL), kami yang warga asli malah lebih sering skip.
Bukan karena WBL nggak menarik, tapi ya gitu, rasanya kayak ke tempat yang udah terlalu sering dikunjungi. Meski begitu, bukan berarti WBL nggak punya nilai lebih. Justru, bagi kami warga Lamongan, WBL itu semacam simbol kebanggaan daerah.
Buat yang belum pernah ke sana, Wisata Bahari Lamongan bisa dibilang Jatim Park-nya Lamongan, tapi dengan bonus pemandangan laut. Bayangin aja, sambil main wahana, pengunjung bisa sekalian lihat ombak dan menikmati angin pantai yang sepoi-sepoi. Ini yang bikin tempat wisata satu ini memiliki daya tarik tersendiri. Tanpa harus jauh-jauh ke Batu atau Malang, kita bisa menikmati wisata yang cukup lengkap di sini.
Tapi coba bayangkan kalau Wisata Bahari Lamongan nggak pernah ada. Mungkin keadaan Lamongan bakal beda banget dari sekarang. Ada banyak hal yang bakal berubah, dan jujur aja, sebagian besar dari perubahan itu nggak enak.
Kecamatan Paciran nggak bisa sombong lagi karena nggak ada Wisata Bahari Lamongan
Di antara semua kecamatan di Kabupaten Lamongan, Paciran bisa dibilang yang paling punya nama. Salah satu alasannya? Ya karena Wisata Bahari Lamongan. Tanpa tempat wisata ini, Paciran bakal kehilangan satu kebanggaan terbesar mereka.
Kecamatan lain di kabupaten ini mana ada yang punya tempat wisata sebesar ini? Makanya, kalau WBL nggak pernah ada, bisa jadi Paciran cuma dikenal sebagai daerah pesisir biasa tanpa daya tarik yang spesial.
Jalanan Lamongan makin rusak
Jalanan Lamongan memang sudah suram, tapi coba bayangkan kalau APBD dari sektor pariwisata mengecil gara-gara nggak ada WBL. Bisa dipastikan dana buat perbaikan jalan juga bakal lebih minim. Wisata Bahari Lamongan kan jadi salah satu penyumbang pemasukan terbesar buat daerah. Tanpa itu, ya siap-siap aja makin sering ketemu jalan berlubang pas naik motor atau mobil.
Sekarang saja, meski ada WBL, beberapa jalanan di Lamongan masih sering butuh tambal sulam. Apalagi kalau pemasukan dari sektor wisata anjlok? Bisa jadi, jalan yang sekarang cuma sedikit bergelombang berubah jadi arena motocross dadakan dengan lubang di mana-mana. Jadi, kalau nggak mau masa depan jalanan di kabupaten ini jadi lebih menyedihkan, keberadaan WBL ini jelas penting banget.
Baca halaman selanjutnya: Dinas Pariwisata bingung mau promosi apa…




















