Sebagai perantau di Pulau Garam yang berasal dari Pasuruan, saya sangat bersyukur dengan kehadiran KA komuter SuPas (Surabaya-Pasuruan). Selain karena harga tiketnya yang ramah di kantong, waktu tempuh perjalanan menggunakan kereta lokal ini lebih cepat (kurang dari 2 jam) daripada berkendara dengan motor. Tentunya juga lebih aman dan nyaman.
Meski harga tiketnya murah, KA SuPas juga memiliki fasilitas dasar yang hampir sama dengan kereta ekonomi pada umumnya. Gerbongnya dilengkapi dengan AC dan tersedia stopkontak serta toilet di setiap ujung masing-masing gerbong. Tempat duduk di kereta ini pun sama seperti kereta ekonomi, yakni dua baris di sisi kiri dan tiga baris di sisi kanan, saling berhadapan. Settingan kursinya masih tegak lurus 90 derajat. Meski begitu, dengan harga tiket tak lebih dari Rp10 ribu, KA komuter ini worth to try menurut saya.
Selain fasilitas dasar di atas, berikut saya bagikan alasan KA SuPas menjadi juru selamat bagi para pelaju Pasuruan-Surabaya.
KA SuPas merupakan kereta lokal termurah dan satu-satunya komuter yang sampai ke Pasuruan
FYI, di Pasuruan ada dua stasiun yang beroperasi, yaitu Stasiun Bangil (kabupaten) dan Stasiun Pasuruan (kota). Orang Pasuruan pasti paham bahwa Stasiun Pasuruan jauh lebih kecil dibandingkan dengan Stasiun Bangil. Tidak seperti Stasiun Bangil, di Stasiun Pasuruan tidak ada outlet makanan. Meski begitu, menurut saya Stasiun Pasuruan tetap menjadi titik paling strategis apabila ingin melakukan perjalanan menggunakan kereta.
Selain itu, Stasiun Pasuruan juga disinggahi KA SuPas yang menyediakan relasi Surabaya-Pasuruan. Sebenarnya masih ada komuter lain yang melintasi daerah Pasuruan bagian barat, yakni KA Penataran dan Dhoho. Tapi, kedua komuter ini hanya melintas di Stasiun Bangil, sehingga satu-satunya komuter yang singgah di Kota Pasuruan adalah KA SuPas.
Selain menjadi the one and only, dari sisi tarif, KA SuPas menjadi yang termurah, yakni Rp6 ribu. Sebab, KA Dhoho dan Penataran memiliki tarif yang lebih mahal, yakni Rp30 ribu untuk Dhoho dan Rp10 ribu untuk Penataran. Lantaran tarif KA SuPas relatif murah, kadang saya bisa sangat enteng membooking lebih dari 2 tiket untuk jaga-jaga kehabisan tempat duduk. Tapi please, ini jangan ditiru karena merugikan orang lain yg ingin booking.
Andalan para pelaju
Bagi para pelaju seperti saya yang harus “ngalong” dari Pasuruan ke Surabaya dan sebaliknya, KA SuPas menjadi yang paling diandalkan. Dengan ongkos murah dan jam keberangkatan yang pas, KA ini hampir selalu ramai dipenuhi penumpang. Hal ini terlihat pada saat saya memesan tiket (di hari yang sama) pada aplikasi KAI Access atau antrean panjang saat check in tiket di depan pintu masuk kereta. Kereta dengan jam keberangkatan pagi dan sore lebih sering habis atau “tersedia tanpa tempat duduk” dibandingkan dengan jam keberangkatan di siang hari.
KA SuPas memiliki empat pilihan waktu keberangkatan, baik dari Stasiun Surabaya Gubeng atau Stasiun Pasuruan. Jadwal yang paling ideal untuk saya sebagai orang kabupaten adalah keberangkatan kedua dan ketiga, yakni di jam 09.45 dan 14.55. Selain karena pertimbangan agar tiba di Pulau Garam tidak terlalu malam, jadwal tersebut juga cenderung lebih sepi penumpang, sehingga cocok buat kaum hemat energi kayak saya.
Jadwal KA SuPas yang perlu diketahui
Bagi yang berencana menggunakan KA SuPas untuk sekadar mengunjungi Kota Pasuruan atau bepergian singkat di sekitar Surabaya dan Sidoarjo, kalian bisa melihat jadwal keberangkatan dan rute lengkapnya melalui aplikasi KAI Access. Berikut adalah empat pilihan waktu keberangkatan KA SuPas dari Pasuruan ke Surabaya Gubeng dan sebaliknya per 1 Maret 2025:
Pasuruan – Surabaya Gubeng
(454): 04:30 – 06:09 (01 jam 39 menit)
(456): 09:45 – 11:39 (01 jam 54 menit)
(458): 14:55 – 17:24 (02 jam 29 menit)
(460): 21:20 – 22:57 (01 jam 37 menit)
Surabaya Gubeng – Pasuruan
(453): 02:32 – 04:09 (01 jam 37 menit)
(455): 07:27 – 09:08 (01 jam 41 menit)
(457): 12:21 – 14:04 (01 jam 43 menit)
(459): 18:57 – 21:02 (02 jam 05 menit)
Jika diperhatikan, nomor KA SuPas dari Surabaya (starting point) menunjukkan angka ganjil sementara dari Pasuruan menunjukkan angka genap. Hal ini karena kereta yang sama digunakan untuk bolak-balik rute Surabaya-Pasuruan. Setelah sampai di Pasuruan, nomor urut gerbong biasanya ditukar atau diatur ulang oleh pegawai kereta.
Sedikit tips dari saya agar dapat tempat duduk searah dengan jalannya kereta
Untuk memilih tempat duduk, kalian bisa melihatnya melalui aplikasi KAI Access. Sedikit tips dari saya, apabila kalian ingin mendapatkan tempat duduk yang searah dengan jalannya kereta, sesuaikan nomor urut tempat duduk yang dipilih sesuai dengan jam keberangkatan dan arah keberangkatan kereta.
Misalnya pada jam keberangkatan ketiga dari arah Surabaya (12.20), pilihlah angka genap agar mendapatkan kursi yang searah dengan jalannya kereta, dan angka ganjil apabila berangkat dari arah Pasuruan. Sementara untuk keberangkatan kedua (07.27), pilihlah angka ganjil dari Surabaya dan nomor genap dari Pasuruan. Untuk posisi tempat duduk di samping jendela, kalian bisa memilih antara huruf E (dua kursi berhadapan) atau huruf A (tiga kursi berhadapan).
Saya rasa sudah sepantasnya KA SuPas ini dinobatkan sebagai juru selamat bagi para pelaju Pasuruan-Surabaya. Selain karena harganya yang bersahabat, kereta ini menjadi satu-satunya kereta lokal yang singgah di Pasuruan.
Penulis: Maulidah Fitria
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
