Bagi mahasiswa asal Banyuwangi yang berkuliah di Kabupaten Jember, mencari alternatif transportasi yang efisien dan terjangkau menjadi hal yang sangat penting. KA Pandanwangi menjadi salah satu pilihan terbaik bagi mereka, karena menawarkan harga yang relatif murah dengan waktu perjalanan yang sesuai jadwal.
KA Pandanwangi tak hanya bisa diandalkan saat bepergian, melainkan juga jalan ninja untuk penghematan. Yang namanya perantau ye kan, nyari yang nyaman sekaligus aman untuk kantong itu ya wajib. Nah, mari kita mengenal lebih dalam tentang Pandanwangi, pahlawan mahasiswa Banyuwangi.
Daftar Isi
Sejarah KA Pandanwangi
KA Pandanwangi merupakan kereta yang sebelumnya melayani rute Semarang Tawang-Solo Balapan. Tapi setelah 24 Oktober 2011 akhirnya, KA ini pindah rute operasi, menjadi KA lokal penghubung Kabupaten Banyuwangi dan Jember.
KA Pandanwangi beroperasi menggunakan satu jenis rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA. Rangkaian ini milik Dipo Lokomotif Jember terdiri dari satu kereta pembangkit, enam gerbong kereta ekonomi plus, untuk lokomotifnya sering menggunakan CC 2039812.
Pada rangkaian KA Pandanwangi memang tidak terdapat tambahan satu gerbong makan (MI) dan barang. Alasannya tentu karena KA Pandanwangi merupakan kereta lokal yang jarak tempuhnya pendek sehingga kebutuhan gerbong makan (MI) dan barang tidak begitu urgen.
Harga yang terjangkau
Salah satu alasan utama mengapa Kereta Api Pandanwangi menjadi pilihan favorit bagi mahasiswa adalah harga tiketnya yang terjangkau. Dengan delapan ribu rupiah, sudah bisa wara-wiri Banyuwangi-Jember. Nggak sampe jebol tuh kantong. Misal mau utang buat beli tiket pun, nggak gede-gede amat.
Waktu perjalanan KA Pandanwangi sesuai jadwal
Kereta Api Pandanwangi juga menawarkan jadwal perjalanan tepat waktu yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Sebab dengan waktu keberangkatan dan kedatangan yang tersedia lebih dari sekali, mahasiswa dapat dengan mudah mengatur dan memilih jadwal kereta yang sudah ditetapkan.
Mulanya, KA Pandanwangi melayani perjalanan, Jember-Banyuwangi dengan berhenti di setiap Stasiun yang dilewati. Namun semenjak Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) diterapkan pada 2023, jadwal pemberhentian kereta diubah. Untuk mengecek jadwal terbaru, bisa dicek di sini.
Saat ini, KA Pandanwangi total memiliki hanya berhenti di delapan stasiun saja. Setelah diberlakukannya GAPEKA, waktu tempuh KA Pandanwangi juga menjadi lebih cepat. Jember –Banyuwangi yang berjarak 150-an kilometer mulanya ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam, kini menjadi hanya sekitar 2,5 jam.
Selama perjalanan, kereta ini berhenti di delapan stasiun. Di antaranya Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru, Stasiun Kalisetail, Stasiun Temuguruh, Stasiun Rogojampi, Stasiun Banyuwangi kota, dan Stasiun Ketapang.
Kenikmatan perjalanan
Selain harga tiket yang terjangkau dan jadwal perjalanan yang sesuai, perjalanan dengan Kereta Api Pandanwangi juga memberikan kenikmatan tersendiri bagi para penumpang. Meski diakui ada kursi berdiri, setidaknya kereta ini jauh lebih dipilih daripada harus menembus jalur rawan di Alas Gumitir.
Penumpang kereta ini akan menikmati pemandangan alam Alas Gumitir tanpa harus bermacet-macetan dengan kendaraan. Mahasiswa pun dapat menggunakan waktu perjalanan dengan lebih produktif, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar bersantai.
Tidak muluk-muluk tentu jika menyebut Kereta Api Pandanwangi merupakan penyelamat bagi mahasiswa asal Banyuwangi yang berkuliah di Kabupaten Jember. Sebab dengan harga tiket yang terjangkau, jadwal perjalanan yang sesuai kereta api ini menjadi alternatif yang efisien dan nyaman bagi mahasiswa untuk pulang pergi dengan lebih mudah dan hemat biaya.
Sumber gambar: Rizal Febri Ardiansyah via Wikimedia Commons
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau