KA Majapahit merupakan kereta kelas ekonomi yang melayani rute Malang-Jakarta (Pasar Senen). Sejak berubah menjadi KA Majapahit new generation, interior kereta dan fasilitasnya ditingkatkan gila-gilaan, hampir setara dengan kereta eksekutif. Bedanya, kapasitas KA ekonomi new generation adalah 72 penumpang per gerbong. Sedangkan kelas eksekutif hanya memuat 50 penumpang saja per gerbong.
KA Majapahit memiliki keistimewaan dibandingkan kereta new generation lainnya. Sebab, kereta ini menjadi armada ekonomi pertama yang berstatus kereta new generation stainless steel, versi terupdate dari kereta api new generation. Rangkaiannya baru, bukan merupakan hasil modifikasi seperti KA Jayabaya.
Daftar Isi
#1 Interior KA Majapahit new generation yang estetik
Seperti namanya, bodi KA Majapahit yang terbaru memang menggunakan bahan stainless steel. Warna silvernya memberikan kesan yang lebih elegan dibandingkan kereta warna putih. Gerbong KA Majapahit juga tak kalah estetik dibandingkan kereta kelas Argo. Terutama di bagian gerbong restorasinya yang memiliki interior mewah dan furnitur premium.
Gerbong restorasi tersebut dilengkapi musala dengan dinding dan lantai kayu, tampak sangat cantik. Musala dilengkapi dengan laci tempat menyimpan cadangan alat sholat. Ruangan ini muat untuk 2-3 orang.
#2 Tempat duduk lebih nyaman
Kenyamanan tempat duduk menjadi salah satu hal yang paling banyak dipertimbangkan penumpang. Oleh karena itu, pada gerbong-gerbong new generation, KAI mendesain tempat duduk yang lebih nyaman. Saya merasa, bahan bangku pada KA Majapahit lebih empuk dan bisa direbahkan. Fasilitas tersebut sungguh efektif mengurangi rasa pegal selama perjalanan jauh. Apalagi, seluruh kursinya sudah menghadap searah dengan perjalanan kereta.
Selain itu, KA Majapahit new generation ini punya ruang kaki yang lega. Penumpang nggak perlu khawatir harus adu dengkul dengan penumpang lain. Selain itu, bangku tersebut juga bisa diputar. Barangkali penumpang ingin duduk berhadapan dengan keluarganya agar bisa mengobrol dengan mudah. Namun, harus siap dengan konsekuensi adu dengkul jika memilih memutar kursi ya.
#3 KA Majapahit new generation mengadopsi teknologi canggih
KA Majapahit sudah meninggalkan pintu yang dibuka manual dan mengadopsi teknologi pintu otomatis. Buka-tutup pintu di seluruh gerbong akan dikontrol dari pusat saat kereta tiba dan menjelang pemberangkatan. Selain itu, pintu sebenarnya bisa dibuka secara manual dengan memencet tombol.
Menurut saya ide tersebut sangatlah brilian. Dapat mengurangi kebisingan yang ditimbulkan saat penumpang membuka-tutup pintu. Teknologi tersebut sangat penting mengingat beberapa penumpang yang lupa menutup pintu antar gerbong, sehingga bau toilet merangsek ke gerbong. Terlebih di perjalanan kereta jarak jauh, banyak orang yang lalu lalang ke toilet maupun gerbong restorasi.
KA Majapahit juga dilengkapi dengan papan informasi digital. Beberapa informasi penting dimuat di sana, seperti stasiun terdekat, estimasi waktu tiba, kecepatan kereta, temperatur gerbong, dll. Jadi penumpang dapat senantiasa mengetahui keberadaannya tanpa perlu bertanya ke penumpang sebelah keretanya sudah sampai mana.
Kebutuhan primer dalam transportasi publik masa kini adalah colokan untuk mengisi daya gadget. Kereta ini menyediakan 2 colokan di setiap bangku. Bukan hanya colokan tipe biasanya, melainkan tersedia pula colokan universal untuk mengakomodasi keperluan penumpang mancanegara. Selain itu masih ada tambahan port USB di tengah-tengah bangku.
Keunggulan lain, sambungan antar gerbong kereta ini sangat tebal, serupa miliki kereta kelas Argo. Dampaknya, guncangan kereta lebih teredam, sehingga lebih senyap dan memungkinkan penumpang beristirahat dengan nyaman. Cocok untuk kelian yang ingin istirahat sepanjang perjalanan.
#4 Toilet kereta ekonomi paling apik
Saya nggak pernah membayangkan kereta ekonomi akan memiliki toilet yang begitu apik seperti yang dimiliki KA Majapahit new generation ini. Toilet kereta sudah dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan dengan tanda warna pintu yang berbeda. Toilet tersebut menggunakan kloset duduk. Tempat sampahnya dibuat menyatu dengan dinding sehingga terkesan rapi dan nggak makan banyak ruang.
Terdapat tempat untuk membasuh kaki di bawah wastafel. Terobosan ini sangat memudahkan penumpang yang mau berwudhu dan lebih aman dari kemungkinan terpeleset. Khusus di toilet perempuan terdapat meja lipat untuk mengganti popok bayi.
#5 KA Majapahit lebih unggul dibanding KA Jayabaya
Sebenarnya terdapat 5 kereta yang bisa dipilih untuk bepergian dari Malang-Jakarta dan sebaliknya yaitu KA Gajayana, KA Brawijaya, KA Jayabaya, KA Matarmaja, dan KA Majapahit. Dua kereta pertama terminusnya di Stasiun Gambir dan rangkaiannya full kereta eksekutif. Sedangkan 3 kereta yang terakhir terminusnya sama-sama di Stasiun Pasar Senen.
Untuk 3 kereta yang berakhir di Stasiun Pasar Senen ada beberapa perbedaan. KA Jayabaya full menggunakan jalur utara melewati Surabaya. Sementara KA Matarmaja dan KA Majapahit masih melewati jalur selatan di sebagian rutenya. Dari Malang, KA Matarmaja dan KA Majapahit akan melaju ke barat melalui Blitar, Ngawi, hingga ke Solo Jebres lalu ke utara menuju Semarang Tawang. Setelah itu perjalanan dari Semarang ke timur ditempuh melalui jalur utara.
Walaupun sama-sama berstatus kereta ekonomi new generation, KA Majapahit masih memiliki fasilitas yang lebih unggul dibandingkan KA Jayabaya. Mengingat KA Jayabaya adalah hasil modifikasi rangkaian lama, sedangkan KA Majapahit memiliki rangkaian baru yang memang didesain untuk kereta new generation versi update. Selain itu harga tiket KA Jayabaya juga lebih mahal, antara Rp320.000-410.000. Kalau tujuannya memang sama-sama ke Stasiun Pasar Senen, memilih KA Majapahit tentu akan lebih menguntungkan.
#5 KA Majapahit lebih unggul dibanding KA Matarmaja
Sementara itu, KA Majapahit dan KA Matarmaja memiliki rute yang identik. Bedanya, KA Matarmaja memiliki stasiun pemberhentian yang lebih banyak. Harga tiketnya memang lebih murah, antara Rp210.000-280.000. Namun, perlu diingat, KA Matarmaja masih menggunakan bangku long seat yang tegak dan adu dengkul.
Dengan segala fasilitas yang ditawarkan KA Majapahit, rasa-rasanya membuat kereta lain seperti KA Jayabaya dan KA Matarmaja menjadi kurang worth it. Saat ini KA Majapahit bukanlah satu-satunya kereta ekonomi new generation stainless steel yang beroperasi di Indonesia. Menyusul yang terbaru ada KA Lodaya yang melayani relasi Solo Balapan-Bandung pp. Ke depannya semoga semakin banyak kereta ekonomi (terutama non subsidi) yang memperoleh upgrade seperti KA Majapahit dan KA Lodaya demi meningkatkan kenyamanan penumpang.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Alasan Saya Kecewa Naik Kereta Panoramic yang Terkenal Cantik dan Unik
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.