Sebagai mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia, saya sering dihadapkan pada pandangan negatif dari masyarakat, teman-teman, bahkan saudara sendiri. Ketika saya menyatakan keinginan untuk mengambil jurusan ini, tanggapan yang saya terima cenderung kalimat-kalimat remeh.
Misalnya saya mendengar kalimat kayak gini:
“Kenapa memilih Jurusan Bahasa Indonesia?” atau “Kenapa tidak memilih jurusan lain yang lebih menjanjikan?”
Kalimat-kalimat di atas mampu mengecilkan hati saya. Selain itu, anggapan negatif masyarakat terhadap jurusan ini menggambarkan betapa kurangnya pemahaman mereka.
Pengalaman ini mendorong saya untuk merenungkan alasan-alasan di balik pandangan remeh tersebut. Mengapa banyak masyarakat memandang sebelah mata Jurusan Bahasa Indonesia? Untuk itu, saya akan membahas beberapa persepsi yang sering menurunkan nilai jurusan ini.
Daftar Isi
Anggapan kuliah di Jurusan Bahasa Indonesia itu bakal gampang
Banyak orang memandang kuliah di Jurusan Bahasa Indonesia itu gampang. Apalagi kalau membandingkannya dengan kedokteran, teknik, psikologi, ekonomi, ilmu komunikasi, dan jurusan lainnya.
Banyak orang percaya bahwa mempelajari Bahasa Indonesia secara akademis tidak membutuhkan banyak usaha. Anggapan itu muncul karena “hanya” mempelajari bahasa yang setiap hari kita pakai. Namun, faktanya jauh dari itu.
Jurusan Bahasa Indonesia lebih melibatkan dan menyelidiki studi, seperti linguistik, sastra, budaya, dan pengajaran. Memahami bahasa secara akademis membutuhkan analisis mendalam dan kompleks. Makanya, sebenarnya, kamu tidak bisa memandang enteng jurusan ini.
Cuma jurusan cadangan
Saya sering mendengar kalau Jurusan Bahasa Indonesia itu cuma “jurusan cadangan”. Anggapan ini muncul karena banyak mahasiswa yang masuk jurusan ini setelah gagal tembus di jurusan lain, khususnya yang lebih terkenal atau bergengsi.
Anggapan ini merendahkan keinginan dan komitmen mahasiswa yang benar-benar tertarik pada bahasa dan sastra Indonesia. Banyak dari mahasiswa yang memilih jurusan ini bukan karena terpaksa, tetapi karena memang memiliki semangat dan keinginan kuat.
Jurusan Bahasa Indonesia itu cuma belajar saja
Banyak masyarakat yang menganggap bahwa Jurusan Bahasa Indonesia hanya mengajarkan tata bahasa dan penggunaan bahasa yang benar saja. Sebenarnya, jurusan ini mencakup bidang yang jauh lebih luas daripada hanya pengajaran bahasa.
Kajian sastra, linguistik, hingga analisis wacana adalah bagian dari studi ini. Pembelajaran bahasa hanya salah satu komponen dari kurikulum secara keseluruhan yang mencakup semua aspek.
Jurusan yang isinya mahasiswa tanpa minat atau kemampuan di bidang lain
Banyak yang beranggapan bahwa mahasiswa yang memilih Jurusan Bahasa Indonesia tidak memiliki minat atau kemampuan dalam bidang lain. Pandangan tersebut tidak hanya merendahkan, tetapi juga membuat mahasiswa yang menyukai bahasa dan sastra mendapat stigma negatif.
Padahal, banyak mahasiswa yang memiliki minat yang kuat dan memilih bidang bahasa dan sastra ini secara sadar. Mereka benar-benar mencintai dan ingin mendalami studi ini.
Karier lulusan Jurusan Bahasa Indonesia itu terbatas
Salah satu persepsi yang mengakar dengan kuat perihal Jurusan Bahasa Indonesia adalah terbatasnya peluang karier. Hal ini menjadi kekhawatiran utama.
Banyak orang percaya bahwa lulusan jurusan ini hanya dapat bekerja sebagai guru. Padahal, lulusan jurusan ini bisa bekerja di banyak bidang. Termasuk di dalamnya adalah bekerja di media, penerbitan, jurnalisme, periklanan, hingga industri kreatif. Jurusan ini juga menghasilkan kemampuan untuk menganalisis, menulis, dan berkomunikasi. Tiga jenis kemampuan yang sangat dihargai di berbagai bidang pekerjaan.
Jadi begitulah, anggapan remeh masyarakat terhadap jurusan ini masih sangat menantang bagi mahasiswa maupun lulusan. Namun, kita bisa mengubah perspektif tersebut dengan menunjukkan dedikasi, prestasi, dan kontribusi nyata di berbagai bidang.
Jurusan ini bukanlah pilihan yang mudah. Sebaliknya, jurusan ini adalah jalan yang penuh dengan peluang untuk mengembangkan keterampilan intelektual dan profesional yang berharga. Mari kita bangga dengan keputusan kita dan menunjukkan bahwa Jurusan Bahasa Indonesia sangat penting untuk membangun masa depan negara.
Penulis: Mega Puspita Sari
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.