Ada teh baru nih, mau di-spill nggak?, kalian tahu nggak?, ada gosip baru loh. Tentu kita sudah tidak asing lagi nih ya sama kata-kata di atas. Kehidupan kita saat ini diwarnai dengan ragam gosip di mana pun tempatnya. Bahkan ini sudah menjadi budaya bersama: kenapa budaya? Ya karena bergosip selalu hadir di keseharian dan menjadi kebiasaan.
Gosip selalu dikaitkan dengan perempuan nih. Gimana ladies tanggapannya? Laki-laki emang nggak pernah ngegosip? Entah ngomongin cewek, pemain sepak bola, atau bahkan ngomongin kelakuan temen sendiri. Itu termasuk gosip juga nggak sih? Oke, mari kita membahas pengertian gosip terlebih dahulu.
Menurut KBBI gosip itu obrolan tentang orang lain yang lebih mengarah pada ceria negatif tentang seseorang. Pastilah negatif, kalau positif kan jadinya menyanjung dong bukan menggunjing. Lalu apa kaitannya gosip sama julid? Nah kalau kalian suka bergosip nanti jatuhnya julid. Julid itu populer gara-gara princess Syahrini loh. Tahu sendiri kan, penyanyi kita satu ini selalu berhasil menciptakan tren.
Julid itu berasal dari bahasa sunda yaitu binjulid. Kalau menurut KBBI artinya itu iri hati atau dengki. Kalau kalian sering gosip ngomongin segala hal yang digunjingkan, maka bisa jadi terindikasi iri hati dan jadinya julid deh. Hayo ngaku, siapa nih yang suka nyinyir?
Julid itu bisa dilakukan dengan komunikasi langsung secara tatap muka atau melalui dunia maya. Kalau kita lihat perkembangan zaman di era serba modern ini, tentu saja julid juga bisa jadi lebih modern.
Media sosial nih yang jadi mangkoknya, eh wadah maksutnya. Media sosial memiliki banyak ragam, mulai dari yang berbagi tulisan, foto, atau video. Tentu semuanya punya fitur komentar, nah di fitur ini nih julid biasanya hadir.
Kita yang nggak pernah ketemu aja bisa jadi akrab gara-gara julid. Entah julid tentang artis, brand, ataupun siapa aja. Media sosial yang sifatnya umum, dapat diakses siapapun menjadi wadah praktis. Tinggal buka medsos lihat isu, ikutan julid.
Segala hujatan, nyinyiran, atau fitnah yang lebih kejam daripada pembunuhan dapat diwadahi melalui media sosial pilihan. Bisa lewat Instagram, Facebook, YouTube atau Twitter.
Hal yang menarik adalah, ketika kita buka Twitter mau nyari teh baru. Spill the tea dong, itu yang biasanya diucapkan anak Twitter nih. Spill the tea itu artinya menumpahkan teh, tapi bukan teh sebenarnya yang ditumpahkan.
Tentu saja teh yang ditumpahkan itu dalam bentuk gosip, makannya pada haus akan teh nih. Twitter dapat memudahkan penggunanya menulis apapun, baik itu melalui akun pribadi atau akun anonim. Jadi kita bisa julid tanpa diketahui kita siapa.
Fenomena yang sudah tidak asing lagi di Twitter adalah akun berbentuk base atau disebut auto base Twitter. Lewat akun base ini, kalian bisa ngirim tweet apapun yang sesuai sama jenis base-nya.
Dewasa ini, base jadi bertambah lebih banyak dan merambah semua topik. Kalian bisa mencari base dengan topik makanan, skincare, base khusus pertanyaan, base untuk para fans Kpop, atau bahkan base yang bicara mengenai isu sosial.
Kita nggak perlu bingung lagi nih kalau ada pertanyaan yang memalukan. Kirim aja tweet-nya ke base kan nggak ketahuan kalau kita ngirim, simpel kan. Nah lewat ragam base ini kita bisa julid juga pastinya. Kita bisa spill the tea melalui salah satu base.
Tinggal kirim aja salah satu cuitan, nanti julidnya bisa lanjut di kolom komentar. Semua orang bisa partisipasi dalam julis atau bahkan ngasih ceramah. Ceramah tentang nggak baik nyinyirin orang misalnya atau pihak yang mendukung orang yang diserang warga Twitter.
Gimana? Sekarang lebih gampang kan kalau mau julid together. Julid sama orang yang ngga kenal sekalipun jadi lebih mudah.
Tapi jangan lupa nih, julid itu bisa menyakiti hati seseorang atau masuk ke cyberbullying. Kita harus hati-hati mengendalikan jari. Jangan sampai jadi tukang bully loh, lebih bagus lagi kalau ngomongin isu sosial dengan argumen kritis.
“Sebenarnya julid salah ngga sih?” Ya aku nggak tau juga. Tapi nggak ada salahnya kalau nambah pengetahuan dan bisa menuangkan argumen kritis. Kita kan punya kebebasan berpendapat, tapi harus berbobot loh ya, jangan nggak ada isinya. (*)
BACA JUGA Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti: Joker Bukan Orang Baik, Stop Bermental Korban! atau tulisan Umi Wardah Septiani lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.