Judul Skripsi Ditolak Dosen Itu Harusnya Disyukuri, Bukan Ditangisi

Judul Skripsi Ditolak Dosen itu Harusnya Disyukuri, Bukan Ditangisi

Judul Skripsi Ditolak Dosen itu Harusnya Disyukuri, Bukan Ditangisi (Unsplash.com)

Besyukurlah kalau judul skripsimu ditolak sekarang. Ketimbang skripsimu yang ditolak dosen penguji pas sidang nanti, kan?

Hidup kadang nggak selamanya indah. Dalam momen-momen tertentu, kamu pasti bakal merasakan pengalaman pahit dalam hidup. Kata orang bijak, pengalaman pahit itu bisa jadi pelajaran dan membuat kamu menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Sedih dan kecewa sudah pasti, tapi hidup kan harus tetap berjalan.

Salah satu pengalaman pahit dalam hidup bagi seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa tingkat akhir, adalah ketika judul skripsi yang diusulkan kepada dosen pembimbing ternyata ditolak mentah-mentah. Bayangkan, ketika teman-teman kuliah yang lain sudah melakukan penelitian dan bahkan sudah bersiap menghadapi sidang skripsi, kamu masih rempong mengusulkan judul skripsi. Ditolak pula usulan judulnya itu. Coba, apa nggak bikin nangis?

Nah, daripada berlarut-larut dalam kesedihan dan tenggelam dalam genangan air mata, ada baiknya kamu merenung dan mengambil hikmah dari judul skripsi yang ditolak itu. Bahkan, boleh jadi penolakan itu adalah sesuatu yang harus disyukuri, bukan ditangisi.

Dosen pembimbing itu baik

Ini adalah hal paling penting yang harus dicamkan dalam benak setiap mahasiswa tingkat akhir. Semua dosen itu baik. Nggak ada dosen yang jahat yang ingin menghambat atau mencelakakan mahasiswa bimbingannya. Bisa jadi judul skripsi kamu ditolak itu karena topiknya nggak sesuai dengan program studi yang kamu ambil, judul terlalu mainstream, atau topiknya sudah ketinggalan zaman. Pokoknya pasti ada alasan kuat kenapa judul skripsi kamu itu ditolak.

Dosen pembimbing itu sudah berpengalaman

Perlu diingat bahwa dosen pembimbing itu sudah sangat berpengalaman dalam membaca dan mereview puluhan bahkan ratusan judul skripsi. Dengan pengalamannya itulah, pastinya blio tahu tentang seluk-beluk per-skripsi-an dan ingin memberikan yang terbaik buat mahasiswa bimbingannya. Jadi kalau kata dosen pembimbing judul skripsi kamu kurang ini itu lalu ditolak, ya manut saja. Toh, pengalaman blio jauh lebih banyak dibandingkan kamu yang baru sekali ini nulis skripsi.

Penolakan adalah bentuk perhatian dosen pembimbing

Judul skripsi ditolak dosen itu adalah salah satu bentuk perhatian dosen pembimbing, lho. Itu artinya blio membaca judul yang kamu usulkan dan memikirkannya dengan pertimbangan tertentu. Lagi pula, dosen pembimbing itu nggak sekadar menolaknya, kok. Blio juga pasti ngasih beberapa alternatif judul yang dinilai sesuai dan relate sama judul yang ditolak itu. Jadi, kamu bisa diskusikan dan kembangkan dari alternatif judul yang diberikan dosen pembimbing.

Lebih baik ditolak sekarang daripada nanti

Coba pilih mana, judul skripsi ditolak saat bimbingan atau ditolak ketika sidang skripsi nanti? Saya yakin kamu bakal menjawab mendingan ditolak sekarang, deh. Kalau ditolak saat awal-awal bimbingan, kamu masih punya banyak waktu untuk memikirkan topik yang lain dan memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan isi skripsi. Beda halnya kalau skripsi kamu ditolak oleh dosen penguji saat sidang nanti. Selain bakalan kena mental, kamu juga butuh waktu lebih lama lagi untuk merombak isi skripsi kamu.

Dari penjelasan ini, kamu nggak perlu lagi misuh-misuh atau bahkan nangis ketika judul skripsi ditolak oleh dosen pembimbing. Apalagi sambil nyanyi “you break my heart, break my hope” yang lagi viral itu. Nggak perlu.

Sedih dan kecewa boleh, tapi ya jangan berlarut-larut. Ambil sisi positif dan nikmati prosesnya saja. Siapa tahu dengan ditolaknya judul skripsi itu, kamu punya judul yang jauh lebih baik dan hasil penelitiannya bermanfaat buat orang banyak. Aih, keren banget nggak, sih?

Tetap semangat ya, wahai pejuang skripsi!

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tipikal Mahasiswa Ilmu Hukum dalam Menemukan Judul Skripsi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version