Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Joko Pinurbo adalah Berlian di Mahkota Jogja dan Kini Berpulang Mengantongi Romantisnya

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
27 April 2024
A A
Joko Pinurbo adalah Berlian di Mahkota Jogja (Foto milik Eko Susanto)

Joko Pinurbo adalah Berlian di Mahkota Jogja (Foto milik Eko Susanto)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagai tersengat listrik, saya langsung njenggirat bangkit dari kasur pagi ini. Tidak ada bermalas-malasan sembari berselancar di Instagram. Apalagi berkicau sok keras di X tentang Jogja. Semua karena satu pesan WhatsApp. Pesannya singkat, padat, dan membawa duka: “Joko Pinurbo meninggal dunia.”

Sebuah nama yang kelewat megah bersanding dengan kabar duka cita. Kombinasi yang cukup untuk membuat mata ini berkaca-kaca. 

Sang penyair agung kini berpulang, menjemput hidup abadi di surga. Dibawa juga kemolekan Jogja yang jadi masyhur dalam sajak-sajaknya. Karena Joko Pinurbo bukan penulis puisi biasa. Dia adalah kata-kata indah yang kalian jadikan story Instagram. Joko Pinurbo adalah rajutan puisi yang kalian potong dan kirim ke gebetan. Namun lebih dari itu, ialah tiara indah yang memahkotai Jogja dengan keromantisan.

Berlian Jogja dari Sukabumi

Philipus Joko Pinurbo (Jokpin) mungkin terlihat biasa saja. Wajah keriput bermahkotakan rambut memutih itu tak berbeda dengan bapak-bapak RT di sekitar kita. Memang, dia orang yang biasa saja secara penampilan. Karena yang luar biasa adalah kelincahannya menata kata-kata biasa menjadi indah.

Pria kelahiran Sukabumi pada 1962 ini sudah mencintai puisi sejak belia. Bahkan sejak SMA. Mungkin Anda juga pernah seperti Mas Joko Pinurbo ini. Mencoba menulis sajak indah apalagi ketika kasmaran. Namun bagi Jokpin, menulis puisi bukanlah fase semata. Dia menekuni dunia puisi sampai akhir hayat.

Joko Pinurbo menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Universitas Sanata Dharma. Dan ini jadi keberuntungan bagi Jogja. Karena Jogja memperoleh berlian yang akhirnya memperindah keistimewaannya.

Joko Pinurbo yang romantis, jenaka, dan ironis

Dari jemari kurus Joko Pinurbo (bukan metafora), ratusan puisi terlahir mewarnai Indonesia. Karyanya memperoleh banyak penghargaan. Dari Dewan Kesenian Jakarta, Tempo, sampai jauh ke Belanda. Sudah pantas dan selayaknya bagi Joko Pinurbo. Karena beliau tidak hanya menulis puisi. Jokpin juga membawa nafas baru pada dunia sastra Indonesia.

Jika Joko Pinurbo adalah koki, dia punya 3 bumbu andalan. Yaitu romantis, jenaka, dan ironis. Ketiga bumbu itu berpadu dalam setiap sajian kata yang diciptakan. Dari “Celana”, “Telepon Genggam”, sampai “Surat dari Yogya” menggunakan resep jitu ini. Jokpin juga menyempurnakan karyanya dengan menyentuh absurditas dalam bahasa yang cair tapi tajam.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Menurut saya, ini yang bisa disebut sebagai “Pakem Jokpin.” Karyanya tidak kelewat berbunga. Tidak juga kelewat tajam mengiris akal. Karyanya mengalir riang seperti guyuran air sendang. Gemericik yang menyenangkan dan ringan dari dekat. Namun sedikit saja kita mundur dan memandang lebih luas, ada kompleksitas yang cantik luar biasa.

Mungkin gaya ini juga yang membuat karya Mas Joko Pinurbo dekat dengan berbagai kalangan. Karena karyanya tidak ndakik-ndakik. Puisi Mas Jokpin bagai terucap di angkringan. Dia tidak kehilangan keindahan, namun juga mudah menyentuh hati siapa saja.

Rindu, pulang, dan angkringan

Akan butuh ratusan ribu kata untuk membahas karya-karya Joko Pinurbo. Maka saya ingin fokus pada satu tempat yang dekat dengan Mas Jokpin: Jogja. Seperti yang sudah saya bilang, Mas Jokpin ini berlian bagi Jogja. Kita tidak bisa memisahkan keduanya, bahkan di akhir hayatnya.

Tanpa Joko Pinurbo, mungkin Jogja tidak seromantis hari ini. Sepenggal sajaknya kini jadi mantra pengasihan. “Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.” Tujuh kata yang disusun menjadi satu kalimat indah luar biasa. Bayangkan, satu kalimat itu bisa membuat Jogja sebegitu cantiknya.

Secara personal, saya selalu senewen dengan romantisme Jogja. Tapi di hadapan Mas Joko Pinurbo, saya tetap bertekuk lutut di hadapan cemerlang kecantikan kota ini. Mungkin banyak musisi yang mencoba merekam kecantikan Jogja. Tapi Mas Jokpin yang berhasil merajut romantisnya Jogja di tengah semrawutnya kota ini. Mengumpulkan sudut-sudut indah kota ini dalam satu tiara indah yang diletakkan di atas kota istimewa ini.

Joko Pinurbo menjadi alasan semua orang rindu dengan Jogja. Bahkan ketika baru sekali saja datang ke kota ini. Jokpin yang membantu saya dan banyak warga yang sesak dengan semrawutnya kota ini untuk bernafas lebih lega. Puisinya menjadi penghiburan di tengah klitih, upah rendah, dan gentrifikasi.

Pada akhirnya semua orang harus berlutut. Semua mata harus terpejam sejenak. Dan semua lidah harus berseru menyatakan: Joko Pinurbo yang membuat Jogja tetap dan selalu romantis. Biarlah Jogja menjadi elok dan romantis pada 27 April 2024. Biarlah kota yang semrawut ini bersolek demi melepas kepergian sang berlian Jogja.

Penulis: Prabu Yudianto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Joko Pinurbo Terbuat dari Jogja, Puisi, dan Tragedi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2024 oleh

Tags: dan angkringanJogjaJogja terbuat dari rinduJoko Pinurbojoko pinurbo meninggaljokpinpuisi Jogjapuisi joko pinurbopuisi jokpinPulang
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Kerja Part Time di Jogja Adalah Jalan Pintas Menuju Perbudakan, Gaji Setengah UMR pun Nggak Ada! umr jogja gaji di jogja gaji umr jogja

Kalau Mau Sejahtera, Gaji Paling Kecil untuk Hidup di Jogja Harus 4 Juta per Bulan, Kecuali Situ Hobinya Menderita

16 September 2024
Sisi Gelap Alun-Alun Kidul Jogja yang Selama Ini Tidak Terdeteksi (Foto milik penulis)

Sisi Gelap Alun-Alun Kidul Jogja: Tumpukan Sampah di Tengah Ringin Kembar yang Luput dari Pandangan dan Merusak Estetika Tempat Wisata

9 Juni 2024
Pecel Lele Lawan Berat Warteg Kharisma Bahari di Jogja, Bukan Warmindo (Unsplash)

Di Jogja, Pecel Lele yang Menjadi Lawan Berat bagi Warteg Kharisma Bahari, Bukan Warmindo

8 Juli 2023
6 Dosa Penjual Gudeg yang Ngaku Asli Jogja

6 Dosa Penjual Gudeg yang Ngaku Asli Jogja

11 Januari 2023
Sisi Gelap Tinggal di Kecamatan Moyudan Sleman

Sisi Gelap Tinggal di Kecamatan Moyudan Sleman

9 April 2023
rekomendasi penyetan sekitar pasar condongcatur

4 Rekomendasi Penyetan di Sekitar Pasar Condongcatur

10 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.