Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Joki Skripsi Lebih Memahami Mahasiswa Adalah Sesat Pikir Paling Percaya Diri yang Tak Seharusnya Dimiliki Manusia Normal

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
24 Januari 2024
A A
Dosen Pembimbing yang Nggak Becus Tak Bisa Jadi Pembenaran Jasa Joki Skripsi. Mahasiswa kok Mentalnya Pengecut? Aneh! joki tugas

Dosen Pembimbing yang Nggak Becus Tak Bisa Jadi Pembenaran Jasa Joki Skripsi. Mahasiswa kok Mentalnya Pengecut? Aneh! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Umumnya, manusia itu punya akal atau pikiran. Seseorang akan dikatakan normal apabila pikirannya berjalan dengan logika yang tepat. Nah, sialnya, artikel berjudul “Nyatanya, Joki Skripsi Lebih Memahami Mahasiswa Tingkat Akhir ketimbang Dosen yang Nggak Becus Membimbing, kok” nggak menggambarkan ciri-ciri itu. Serius.

Awal membacanya, saya kira akan ada argumen ataupun logika yang baru setelah sebelumnya saya menulis soal “Joki Skripsi Itu Haram Apa pun Alasannya”. Tapi nyatanya, sama sekali nggak. Kesesatan berpikir masih terjadi. Bahkan menurut saya, kesesatannya semakin nggak karu-karuan.

Saya jujur saja, sampai heran, gimana caranya penulis bisa dengan PD dan konsisten memamerkan kesesatan berpikir lewat poin utama “joki skripsi lebih memahami mahasiswa”. Sungguh, tak seharusnya sesat pikir pada tulisan tersebut dimiliki manusia normal, apalagi seorang sarjana.

Mengebiri cita-cita seorang mahasiswa

Iya, saya paham, bahwa joki skripsi itu lebih memahami mahasiswa ketimbang dosen pembimbing yang tak becus. Namanya aja ‘joki skripsi’. Jasa yang ditawarkan ya tentu saja berpihak penuh pada kebutuhan mahasiswa. Dia nggak mungkin dipakai mahasiswa kalau jasanya bertolak belakang kayak dosen pembimbing yang tak becus itu.

Tapi tetap saja, semua jasanya mulai dari bimbingan, sikapnya yang responsif, hingga membantu mencarikan sumber dan mempercantik skripsi itu tak layak diromantisasi. Mereka tak pantas disebut pihak yang baik untuk mahasiswa.

Sekalipun alasannya (memang benar-benar) karena ada mahasiswa yang hanya meminta referensi saja, tetap saja tak etis. Saya pertegas lagi, mau secanggih apa pun melayani mahasiswa, tetaplah joki skripsi itu bengis. Kenapa? Karena mereka mengebiri cita-cita mahasiswa.

Identitas mahasiswa, itu setidaknya lekat dengan pribadi yang mandiri dan punya pikiran yang kritis.serta kreatif. Makanya kenapa dalam perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk nggak boleh punya sesat pikir saat diskusi mata kuliah. Apalagi menyontek saat mengerjakan tugas.

Lha kalau kemudian joki skripsi dengan segala jasanya itu disebut membantu mahasiswa, berarti mereka sama aja dengan mengebiri cita-cita mahasiswa. Gimana? Masak gini aja nggak paham? Logika paling sederhana loh ini.

Baca Juga:

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Seminar Proposal agar Aman Tidak Dibantai Dosen Penguji

Lagipula ya, mencari referensi ini perihal yang nggak sulit-sulit amat KALAU MAHASISWA NGGAK PENGECUT. Ada banyak kok tutorial dari para ahli di YouTube dan beberapa artikel tentang situs jurnal untuk referensi skripsi. Dan semua itu, bisa diakses secara gratis tanpa perlu memakai joki.

Sama-sama bengis

Iya, saya paham bahwa kondisi mahasiswa akhir itu begitu mengerikan. Harus menghadapi masalah finansial dan ketidakjelasan di masa akhir perkuliahan. Saya pun paham bahwa dosen pembimbing nggak becus itu masalah yang amat besar bagi mahasiswa. Bikin pusing, gelisah, mood ancur, semuanya jadi satu kesatuan.

Nah, tapi, Puh, bukan berarti keberadaan joki ini bisa dibenarkan, atau lebih halus lagi, dinarasikan secara framing hingga seolah-olah semua keterpurukan itu tadi bisa diobati pakai joki skripsi.

Atau lebih spesifik lagi, mengumbar fakta bahwa joki skripsi menyediakan pelayanan yang lebih baik ketimbang dosen pembimbing nggak becus, itu artinya secara nggak langsung memberitahu kepada mahasiswa agar punya mental pengecut. Di titik ini, antara joki dan dosen pembimbing tak becus sama-sama bengis.

Hanya saja, jika dosen pembimbing bikin mahasiswa hidupnya semakin terpuruk. Maka joki skripsi membuat mahasiswa nggak punya moral dan kapasitas akademis.

Sesempurna apa pun joki skripsi, jasanya tetap tak layak diromantisasi

Ujungnya, saya kembali lagi untuk bilang bahwa, saya sepakat kalau merebaknya joki skripsi itu akibat dari dosen pembimbing yang tak becus. Tetapi, menuliskan soal kenyataan bahwa joki skripsi membantu mahasiswa, saya juga lebih tidak sepakat. Jasa joki skripsi tetap tak layak diromantisasi. Kenapa?

Ibaratnya, penggunaan joki skripsi ini sama halnya dengan membuat SIM C atau A lewat calo. Calo SIM ini kan memang membantu orang banget. Orang nggak perlu memahami dan mengalami cara-cara berkendara yang baik. Tinggal membayar ratusan ribu, selesai sudah keruwetan. Berkendara udah bisa tenang meskipun caranya ugal-ugalan dan mengancam nyawa.

Menggunakan joki skripsi pun begitu. Mahasiswa memang bisa tenang menjalani studinya. Tapi setelah lulus, dia akan terpuruk karena nggak terbiasa mandiri, nggak punya pikiran kritis dan kreatif saat mengerjakan tugas di dunia kerja.

Dan lagipula, kok bisa-bisanya mengatakan mahasiswa yang menggunakan joki skripsi (lebih) bisa menjalani sidang secara baik dan lancar. Lha dikira, saya dan teman mahasiswa lain yang nggak pakai joki, itu nggak menjalani sidang dengan baik dan lancar gitu? Sembarangan aja!

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengalaman Saya Menjadi Joki Skripsi yang Penghasilannya Nggak Main-main

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2024 oleh

Tags: Dosen Pembimbingjoki skripsiKejahatanSkripsi
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Joki Skripsi Nyatanya Lebih Memahami Mahasiswa ketimbang Dosen (Unsplash)

Nyatanya, Joki Skripsi Lebih Memahami Mahasiswa Tingkat Akhir ketimbang Dosen yang Nggak Becus Membimbing, kok

19 Januari 2024
memilih dosen pembimbing

Pembimbing Skripsimu Bilang ACC, Pas Ujian Kamu Dibantai

21 Juni 2019
Angkatan 2022 Udah Siap-siap Skripsi, Eh MSIB Tiba-tiba Muncul Lagi: Magang atau Wisuda, Pilihan yang Bikin Galau

Angkatan 2022 Udah Siap-siap Skripsi, Eh MSIB Tiba-tiba Muncul Lagi: Magang atau Wisuda, Pilihan yang Bikin Galau

1 Juli 2025
Dosen Penguji Makan Suguhan Sidang, Mahasiswa Meradang (Unsplash)

Kisah Pilu dari Mahasiswa yang Harus Menjual Cincin Ibunya demi Menyiapkan Suguhan untuk Dosen Penguji Sidang Skripsi

2 Januari 2024
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga

Saya Bukan Mahasiswa Pintar, tapi Bisa Menyelesaikan Skripsi dalam 2 Minggu, Sini Saya Kasih Tahu Strateginya

4 September 2024
Pengin Konsultasi Skripsi, tapi Chatmu Diabaikan Dosbing? Ini Tipsnya!

Pengin Konsultasi Skripsi, tapi Chat Diabaikan Dosbing? Ini Tipsnya!

21 Januari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.