Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jika Plankton Memilih Jadi Pengusaha Bidang Teknologi

Muhammad Ikhsan Firdaus oleh Muhammad Ikhsan Firdaus
28 Desember 2020
A A
Jika Plankton Memilih Jadi Pengusaha Bidang Teknologi terminal mojok.co

Jika Plankton Memilih Jadi Pengusaha Bidang Teknologi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam serial SpongeBob SquarePants, Sheldon J. Plankton adalah karakter yang jenius. Plankton begitu mengerti akan perkembangan teknologi. Bukan hanya itu, ia benar-benar mencintai teknologi, bahkan ia berani berkomitmen dan menikahi robot canggih.

Hanya saja dalam dunia bisnis, Plankton adalah pecundang. Bisnis restoran yang dinamakan Chum Bucket miliknya kalah telak dibandingkan restoran tetangganya sekaligus pesaingnya, Krusty Krab. Sudah kalah telak begitu lama, ia masih saja gigih ingin mengalahkan restoran pesaingnya tersebut. Padahal, ia tahu bahwa kualitas dan nikmatnya makanan pada restorannya, tak akan pernah mengalahkan Krusty Krab.

Untuk memopulerkan Chum Bucket, Plankton sudah banyak melakukan berbagai cara. Hal ini dimulai dari mencoba membajak chef jenius SpongeBob, dari Krusty Krab. Tentu ini gagal, loyalitas SpongeBob terhadap Krusty Krab tidak pernah goyah.

Selain itu, ia pernah mencoba berbagai strategi marketing dan merekrut Patrick Star sebagai copywriter. Awalnya memang berhasil, Chum Bucket sempat ramai pengunjung, tapi nyatanya makanan yang disajikan oleh Chum Bucket tidak enak dan pengunjung pada kapok untuk datang kembali.

Daripada berbisnis di bidang kuliner, melihat kejeniusan yang dimilikinya, bisa saja ia berbisnis di bidang teknologi. Begini ceritanya, jika Plankton banting setir dan menjadi pebisnis bidang teknologi.

Ia sadar akan restorannya yang terus merugi. Akhirnya, ia menutup Chum Bucket miliknya. Setelah merenung beberapa bulan, ia mencoba melakukan hal yang ia bisa, yaitu merakit robot. Namun, ia bingung, robot seperti apa yang harus ia buat. Lantas ia pun melakukan brainstorming dengan istrinya.

“Sayang, kira-kira robot seperti apa yang diperlukan warga Bikini Bottom saat ini,” tanya Plankton.

“Bagaimana kalau membuat perahu listrik tanpa kemudi? Mengingat Bikini Bottom yang sudah sangat padat dan minimnya akses transportasi umum, perahu listrik tanpa kemudi bisa sangat dibutuhkan,” kata Karen Plankton, istri Plankton.

Baca Juga:

Jadi Pengusaha Bagus, Jadi Karyawan ya Nggak Apa-apa, wong Sama-sama “Dihajar” oleh Keadaan

Upin Ipin Nggak Cocok Jadi Pengusaha, Udah Bener Jadi Astronot Aja

“Ide bagus, Sayang.”

“Untuk memastikan, bisa riset pasar dulu,” Karen Plankton menutup pembicaraan.

Setelah melakukan riset pasar, dan dengan sumber daya yang terbatas, Plankton mencoba membuat perahunya sendiri. Namun, modal yang dimilikinya sangat terbatas. Ia memutuskan menemui Nyonya Puff, mengingat bahwa Nyonya Puff adalah pemilik dari sekolah mengemudi, harapannya adalah agar dirinya bisa mendapatkan perahu bekas dari Nyonya Puff.

“Nyonya Puff, maaf mengganggu. Apakah Nyonya memiliki perahu bekas yang tak terpakai? Jika iya, saya siap membelinya,” kata Plankton.

“Ada satu, bekas ditabrak SpongeBob. Tapi, kondisinya sudah sangat parah, mau lihat dulu?” Nyonya Puff membalas.

“Mau,” Plankton menjawab.

Setelah melihat perahu bekas tersebut, ia pun tertarik untuk membelinya dan melayangkan harga tawar untuk perahu tersebut. Lantas Nyonya Puff suka dengan tawaran darinya dan akhirnya terjadilah proses jual beli perahu bekas tersebut.

Plankton merahasiakan tujuannya membeli perahu bekas dari Nyonya Puff. Takutnya, jika diberi tahu Nyonya Puff malah marah. Kan, Nyonya Puff pemilik sekolah mengemudi, nantinya kalau perahu bisa jalan sendiri, maka tidak perlu mengemudi lagi, bangkrut dong Nyonya Puff karena kehilangan murid.

Tak berselang lama, Plankton mengotak-atik perahu bekas yang dibelinya. Sebenarnya, dari perahu bekas tersebut, ia hanya membutuhkan rangka, ban, jendela, dan pintunya. Sisa mesin dan lainnya, ia coba ciptakan sendiri.

Ia sukses membuat perahu listrik tanpa kemudi pertamanya. Walaupun belum sempurna, tapi lumayanlah untuk perahu pertama. Lantas, ia mencari investor yang mau memberikannya uang untuk mengembangkan produk perahu listrik tanpa awak tersebut.

Untuk menyempurnakan dan memproduksi massal perahunya, ia merekrut Sandy Cheeks sebagai kepala teknisi. Tidak disangka, perahu listrik tanpa kemudi miliknya laris di pasar. Ia bahkan berkolaborasi dengan Squilliam Fancyson III untuk mengeluarkan perahu listrik tanpa kemudi edisi terbatas. Akhirnya, Plankton memetik buah kerja kerasnya dan menjadi kaya raya. Bahkan, ia sukses masuk list Bikini Bottom’s 100 Richest People versi Forbes.

Walaupun sukses berjualan perahu listrik tanpa kemudi, ia masih penasaran akan bisnis kuliner. Akhirnya, dengan modal yang sudah tak terbatas dan pengalamannya berbisnis, ia memutuskan untuk membuat cloud kitchen. Bagi Plankton, cloud kitchen ini mirip dengan food court daring. Ini sangat cocok untuk kebiasaan masyarakat Bikini Bottom yang mulai rutin memesan makanan secara daring dan mulai jarang makan di tempat.

Jadi, Plankton akan menyediakan dapur untuk berbagai pengusaha makanan skala kecil dan menengah. Pengusaha makanan tersebut hanya perlu memasak makanan enak dan mempromosikannya melalui berbagai kanal media sosial. Jika ada yang tertarik, maka konsumen bisa memesan melalui aplikasi yang diciptakan Plankton. Setiap pesanan makanan, akan dikirimkan dengan perahu listrik tanpa awak yang juga diproduksi oleh perusahaan miliknya.

Bisnis cloud kitchen milik Plankton berhasil. Bahkan Tuan Krab, selaku pemilik dari Krusty Krab memutuskan untuk menutup restorannya. Tuan Krab tidak sanggup lagi membayar sewa dan operasional restoran miliknya. Maka dari itu, Tuan Krab memutuskan untuk bergabung dengan cloud kitchen milik Plankton.

Kesuksesan Plankton berbisnis di bidang teknologi membuat banyak warga Bikini Bottom mencoba membuat bisnis teknologinya sendiri. Bahkan Sandy Cheeks mantan pegawainya memutuskan untuk keluar dari perusahaan miliknya dan mencoba membangun bisnis insang buatan miliknya. Sandy ingin agar suatu saat nanti, warga Bikini Bottom, bisa hidup nyaman di daratan.

Banyaknya, perusahaan teknologi di Bikini Bottom membuat kota ini mendapatkan julukan Silicon Valley terbaru. Sama seperti Silicon Valley terbaru lainnya macam, Berlin, Tallinn, Stockholm, Tel Aviv, dan Bengaluru.

Setelah sukses dalam berbisnis dan menjadi orang terkaya se-Bikini Bottom, sesekali Plankton mengisi kelas motivasi. Baginya, semua orang butuh motivasi. Tentu saja saat memberikan motivasi, Plankton tidak sedang melakukan bisnis ludah, Sahabat.

BACA JUGA Tipe-tipe Pelanggan yang Datang ke Krusty Krab dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2020 oleh

Tags: pengusahaPlanktonteknologi
Muhammad Ikhsan Firdaus

Muhammad Ikhsan Firdaus

Pemuda yang memiliki cita-cita dapat mengunjungi berbagai negara di Asia.

ArtikelTerkait

4 Produk Apple Paling Fenomenal tapi Unfaedah ketika Dibeli Terminal Mojok

4 Produk Apple Fenomenal tapi Nggak Banget ketika Dibeli

23 Februari 2022
Tips Sukses Usaha Fotocopy dan ATK bagi Pemula, Nggak Modal Nekat Aja Terminal Mojok

Tips Sukses Usaha Fotocopy dan ATK bagi Pemula, Nggak Modal Nekat Aja!

2 September 2022
revolusi industri 5.0

Revolusi Industri 5.0: Apakah Kemanusiaan Kita Akan Kalah dengan Robot?

30 Juli 2019
Seni Memahami Warga Gunungkidul bagi Pengusaha supaya Bisnis Nggak Gulung Tikar Mojok.co

Seni Memahami Warga Gunungkidul bagi Pengusaha supaya Bisnisnya Nggak Gulung Tikar

19 Januari 2024
Mengintip Kekayaan Pengusaha Kuliner Haidhar Wurjanto yang Katanya Supertajir Terminal Mojok

5 Jenis Kesalahan Pengusaha Pemula

2 April 2021
Foldable Screen, Langkah Awal Menuju Masa Depan Tanpa Batas dan Melampauinya

Foldable Screen, Langkah Awal Menuju Masa Depan Tanpa Batas dan Melampauinya

30 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.