Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jika Kamu Ketua Kelas 3 SMA, Bersiaplah Menjadi Ketua Selamanya

Sirojul Khafid oleh Sirojul Khafid
13 November 2020
A A
Pengalaman Jadi Anak Pindahan dan Hal Sepele Aja Dipermasalahkan terminal mojok.co

Pengalaman Jadi Anak Pindahan dan Hal Sepele Aja Dipermasalahkan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sekitar pukul 04.30, saya berangkat dari Jogja menuju Wonosobo. Ada salah satu teman semasa SMA yang hendak menikah. Dibanding teman-teman lain, sepertinya saya sampai paling awal, sekitar pukul 08.30. Acara serah terima pengantin dan akad akan berlangsung beberapa menit lagi. Malam sebelumnya, saya mengakomodir teman-teman sekelas di grup WhatsApp terkait jam keberangkatan sampai iuran. Sudah delapan tahun lulus SMA, tapi status ketua kelas seperti masih ada di pundak.

Ya, dahulu, tepatnya saat kelas tiga SMA, saya menjadi ketua kelas.

Bukan karena paling pintar apalagi populer, saya terpilih sebagai ketua kelas lebih sebagai bentuk lelucon. Asumsinya, karena saat kelas dua saya beberapa kali membuat lelucon saat presentasi di depan kelas, teman-teman “mengerjai” saya untuk menjadi ketua kelas. Ngomong-ngomong, waktu dulu sekolah di SMA, kelas dua dan tiga orangnya tetap, tidak diacak di setiap jenjang.

Saya menerima status ketua kelas walaupun paham betul, saya bukan tipe konseptor. Saya lebih ke tipe eksekutor. Menurut saya, pemimpin lebih cocok untuk jenis orang berjiwa konseptor.

Benar saja, hari demi hari berjalan, antara ketua kelas dengan pembantu umum kelas rasanya tidak jauh berbeda. Salah satu contohnya, saat guru meminta murid untuk mengambil barang di kantor. Harusnya itu jatah siswa yang piket. Tapi, semisal tidak ada yang mau, maka saya yang turun tangan. Mungkin terlihat heroik, tapi justru saat dia harus mengerjakan segala urusan sendiri, itulah kegagalan seorang pemimpin. Dia tidak bisa menggerakkan anggotanya.

Pada tahap yang lebih ekstrem, saya justru mengikuti kemauan para anggota kelas dalam hal “buruk.” Pernah suatu ketika, beberapa anak meminta murid cowok di kelas untuk bolos semua. Bagi yang tidak mau, dia akan dikucilkan. Seharusnya ketua kelas mencegah, tapi nyatanya saya malah ikut arus.

***

Acara serah terima dan akad pernikahan sedang berlangsung. Beberapa teman mulai datang. Kita menyaksikan prosesi serah terima dan akad secara tidak hikmat. Melihat orang yang sering bercanda kemudian serius rasanya ada yang aneh. Teman saya yang menikah hari itu memang tipikal orang yang suka bercanda.

Di sela-sela percakapan dengan teman, ada kabar bahwa salah satu anggota kelas yang lain sudah melahirkan. Secara spontan, mereka meminta saya untuk mengordinasikan teman-teman lain agar iuran untuk teman yang baru punya bayi tersebut. “Pokoknya kamu ketua selamanya.” kata salah satu teman.

Saya sudah merasakan jauh-jauh perasaan ini. Bahwa status ketua kelas sepertinya akan terus ada entah sampai kapan. Bahkan dalam beberapa reuni kecil-kecilan, ada saja yang memanggil saya dengan sebutan “Pak Ketu”.

Setelah saya menganalisis secara tidak mendalam, ada beberapa alasan mengapa ketua kelas di kelas 3 SMA berpotensi memegang jabatan selamanya. Pertama, pada momen kelas tiga, perjuangan belajar berada pada puncak-puncaknya.

Dahulu masih ada Ujian Nasional (UN). Jadi mulai dari belajar di kelas, les tambahan dari sekolah, sampai sholat jamaah (dadakan karena sudah kelas tiga) menjadi lebih intens. Ibarat perang, kita sedang dalam masa karantina dan pelatihan di barak militer. Layaknya sesama pejuang, kedekatan satu sama lain sangat erat. Maka perjuangan berat semasa kelas 3 SMA akan berubah menjadi kenangan indah di masa mendatang.

Alasan berikutnya, kelas tiga menjadi akhir masa sekolah. Sepertinya memori di kepala memiliki ruang tersendiri untuk setiap narasi “akhir”. Apa pun jenis dan porsinya, yang terakhir selalu istimewa, layaknya yang pertama. Entah istimewa dalam konotasi baik atau buruk. Sama dengan sebelumnya, hal ini menjadi alasan mengapa kelas tiga cukup berkesan.

Apabila kita perhatikan, kebanyakan reuni kelas semasa SMA adalah teman-teman pada tingkat kelas 3 SMA. Jarang reuni teman-teman SMA yang isinya anggota kelas satu atau dua. Kecuali kalau reuninya satu angkatan atau reuni akbar ya.

Layaknya tingkatan yang paling mungkin memiliki banyak kenangan, maka segala hal di kelas 3 SMA akan terus terbawa, termasuk ketua kelasnya. Jadi buat kamu yang jadi ketua kelas 3 SMA, bersiaplah menjadi ketua selamanya.

***

Sekitar pukul 10.00 acara serah terima dan akad selesai. Kini pengantin hanya menerima tamu untuk acara resepsi. Saya dan beberapa teman yang mengikuti acara sedari awal pindah ke area prasmanan, nyari kambing guling.

Saya belum bisa meninggalkan acara. Ada anak-anak yang belum datang dan meminta saya untuk stay. Seperti banyak acara kelas sebelumnya, saya bisa jadi orang yang paling awal datang, dan paling akhir pulang.

Menjadi ketua kelas memang sering melelahkan dan menjadi beban. Terlebih ketua kelas 3 SMA, lelah dan beban yang diemban akan lebih panjang masanya. Di sisi lain, kita punya kontribusi untuk menjaga ikatan kelas untuk tetap saling terhubung. Artinya, kita akan memiliki saudara atau keluarga lebih lama juga. Menjadi ketua kelas 3 SMA berarti menjadi ketua selamanya dan memiliki keluarga selamanya juga.

BACA JUGA 3 Rekomendasi Film Tema Jurnalistik dari Kisah Nyata dan tulisan Sirojul Khafid lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2020 oleh

Tags: Masa SekolahReuni
Sirojul Khafid

Sirojul Khafid

Suka makan kepala ikan.

ArtikelTerkait

Antek Pengguna Toilet yang Menjengkelkan dan Perlu Dibina toilet umum etika buang air terminal mojok.co

Kisah Resah di Toilet Sekolah

14 Agustus 2019
tukang parkir

Saya Usul Supaya Profesi Tukang Parkir Jadi Pilihan Cita-Cita

11 Agustus 2019
4 Alasan Saya Nggak Kangen Bukber Sama Sekali Tidak Ada Ajakan Buka Bersama Hari Ini bukber ramadan

Bukber Sebagai Ajang Unjuk Diri

14 Mei 2019
tipe murid

Dua Tipe Murid yang Diingat Guru

29 Mei 2019
pelajaran olahraga

Kita Semua Suka Pelajaran Olahraga

14 Agustus 2019
Jangan Dihujat Dulu, Ada Tujuan Positif dari Guru yang Ngambek Nggak Mau Ngajar Gara-gara Muridnya Melakukan Kesalahan terminal mojok

Jangan Dihujat Dulu, Ada Tujuan Positif dari Guru yang Ngambek Nggak Mau Ngajar Gara-gara Muridnya Melakukan Kesalahan

29 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lampu Merah Simpang 5 UNY Samirono Jogja Nggak Guna, Lalu Lintasnya Masih Ruwet Mojok.co

Lampu Merah Simpang 5 UNY Samirono Jogja Nggak Guna, Lalu Lintasnya Masih Ruwet

9 Juli 2025
Guru Ngaji Cabul Bikin Hidup Sesama Guru Ngaji Menderita, Orang-orang Jadi Curiga dan Mem-bully dengan Panggilan "Walid" Mojok

Guru Ngaji Cabul Bikin Hidup Sesama Guru Ngaji Menderita, Orang-orang Jadi Curiga dan Mem-bully dengan Panggilan “Walid”

7 Juli 2025
Benang Layangan Melintang di Jalan, Bahaya Mematikan yang Tak Terlihat dan Sayangnya Kerap Diabaikan Mojok.co

Benang Layangan Melintang di Jalan, Bahaya Mematikan yang Tak Terlihat dan Sayangnya Kerap Diabaikan

12 Juli 2025
Jasa Laundry Kiloan Bikin Frustrasi: Saya Kehilangan Baju Bermerek hingga Dapat Pakaian Dalam Orang Lain Mojok.co

Jasa Laundry Kiloan Bikin Frustrasi: Saya Kehilangan Baju Bermerek hingga Dapat Pakaian Dalam Orang Lain

7 Juli 2025
Kebumen di Tahun 2025: Menuju Kabupaten Kaya Raya Atau Ilusi Belaka?

Kebumen: Kabupaten yang Harusnya Surga Wisata dan Kaya, tapi Malah Termiskin di Jawa Tengah, kok Bisa?

9 Juli 2025
Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia Mojok.co

Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia

7 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Begini Penderitaan Saya Tertipu Polisi Gadungan Jelang KKN: Baru Mau Berangkat Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom
  • Dosa Besar Pedagang Soto Adalah Merusak Kesegaran Kuah Demi Mempertebal Margin Keuntungan 
  • Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja
  • Warga Desa Sebenarnya Kasihan dengan Mahasiswa KKN: Duit Tipis, Hidup Susah, tapi Dituntut untuk “Mengentaskan Kemiskinan”
  • Tiga Tahun Jadi “Calo” Tiket Konser demi Bayar UKT di UNY, Modal Orang Dalam dan Sasar Penonton Kepepet
  • Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.