Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
5 November 2022
A A
Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi

Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ngomongin transportasi umum, kita tidak bisa untuk tidak menyebut transportasi umum di Jepang sebagai kiblat. Negara tersebut mungkin punya “keanehan” dan masalah-masalahnya sendiri, tapi perkara transportasi, negara tersebut bisa menepuk dada. Ya karena saking bagusnya, tentu saja.

Jepang bikin standar transportasi umum jadi tak lagi masuk akal. Ketika negara-negara lain masih menyusun blueprint, negara ini sudah punya inovasi yang jika ditiru negara lain, butuh waktu yang lama serta niat yang amat besar.

Di sisi lain, Indonesia, masih berjibaku dengan urusan-urusan dasar. Meski begitu, ada fakta-fakta mencengangkan yang bikin kalian bisa sedikit optimis, bahkan menyusul Jepang pun tak lagi mimpi yang gila-gila amat.

Tapi, kita bicara dulu tentang transportasi umum Jepang.

Semua demi kenyamanan warga

Transportasi umum di Jepang itu benar-benar melayani warga dengan sepenuh hati, lho. Di Jepang, umumnya orang akan menggunakan transportasi umum bus atau kereta. Soal fasilitas, jangan ditanyalah. Stasiun praktis dan lengkap fasilitas untuk disabilitas. Akses menuju stasiun juga sangat efektif. Kalau terpaksa harus naik sepeda, stasiun juga menyediakan parkir berbayar untuk sepeda dan sepeda motor.

Ada juga diskon atau promo tiket kereta. Selain juuhachi kippu yang diadakan setahun tiga kali untuk naik kereta JR Jepang sepuasnya, ada juga promo/ diskon waktu tertentu. Harga tiket juga masih sangat terjangkau. Malah ada harga khusus untuk anak dan yang berlangganan.

Sistem pembayaran pun mudah dan dipermudah. Ketika naik kereta atau bus pun bisa menggunakan kartu transportasi, seperti Suica, Icoca, maupun Pasmo. Sekarang juga ada yang bisa menggunakan aplikasi alias e-money. Praktis lah. Kalau mau cash, juga masih diterima. Pokoknya, tak ada uang pas pun, bakal ada uang kembalian yang keluar dari mesin kondekturnya. Kalau pakai kartu, tidak perlu ribet karena tinggal nge-tap saja.

Kita tidak bisa untuk tidak menyebut Shinkansen jika ngomongin transportasi umum di Jepang. Meskipun shinkansen hanya ada di kota besar, tapi tetap saja mempermudah perjalanan. Bayangkan saja, jarak dari Kyoto ke Tokyo yang kalau naik bus bisa sampai 8,5 jam dengan biaya 8.000-an yen, bisa dipersingkat menjadi 2 jam 13 menit saja (dengan tarif 13.320 yen). Padahal kalau naik kereta ekspress ya menghabiskan waktu 7,5 jam (15.000 yen) atau kalau naik mobil sekitar 5,5 jam (10.910 yen).

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kereta dan bus Jepang biasanya akan datang sesuai jadwal yang tertera. Tidak datang duluan maupun datang terlambat, selalu tepat waktu. Jadi, selain kursi duduk untuk menunggu bus, biasanya halte bus Jepang dilengkapi dengan kertas jadwal kedatangan busnya. Pada 2018 dulu, tak ada aplikasi untuk jadwal bus dan benar-benar hanya mengandalkan kertas jadwal di halte. Di kota lain pun sama kala itu, entah sekarang bagaimana.

Bus Jepang amat jarang terlambat. Mereka sudah menghitung waktu perjalanan dan kemungkinan macetnya. Kurang keren gimana?

Di Jepang tidak ada jalur khusus bus. Hampir tak ada jalan berlobang sehingga sangat nyaman naik bus, meski berdiri sekalipun. Lagian, penumpang baru boleh berdiri setelah pintu bus terbuka. Sopir juga sabar menanti penumpang lansia naik dan turun bus, bahkan mau turun demi melayani kenyamanan penyandang disabilitas.

Yang bikin melongo lagi, saking mengayomi warganya, trayek yang hanya ada satu penumpang pun tetap dilayani. Penumpang berkebutuhan khusus juga diperlakukan dengan santun. Memang di desa Jepang yang sepi, operasional bus lebih terbatas, tetapi transportasi umumnya setidaknya masih ada dan bisa diandalkan.

Intinya, Jepang sudah memenuhi 13 indikator untuk evaluasi sistem transportasi publik menurut Marie Thynell (2007), pakar transportasi dari University of Gothenburg Swedia. 13 indikator tersebut adalah aksesibilitas, mobilitas, ketersediaan, keterjangkauan, ketepatan, keandalan, keselamatan, keamanan, kesehatan, informasi, menghemat waktu, manfaat ekonomi, dan keterlibatan masyarakat.

Transportasi umum, memang, orientasinya pada kebutuhan warga. Bukan untuk memenuhi hasrat politisi yang hanya ingin terlihat mengayomi warga. Dan untuk perkara ini, sebaiknya, Indonesia perlu belajar dengan tekun.

Baca halaman selanjutnya

Indonesia bisa mengejar Jepang!

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 5 November 2022 oleh

Tags: big 3 of detroitIndonesiajepangjonankereta apipilihan redaksishinkansentransportasi umum
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

26 Oktober 2023
Kopi FamilyMart, Lawson, dan Bean Spot Alfamart Sama Aja, Sama-sama Nggak Enak. Kopi Minimarket yang Enak Cuma Indomaret Point Coffee

Kopi FamilyMart, Lawson, dan Bean Spot Alfamart Sama Aja, Sama-sama Nggak Enak. Kopi Minimarket yang Enak Cuma Indomaret Point Coffee

7 Mei 2024
7 Rekomendasi Sosis buat Bakar-bakaran di Malam Tahun Baru Terminal Mojok

7 Rekomendasi Sosis buat Bakar-bakaran di Malam Tahun Baru

28 Desember 2022
Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama Mojok.co

Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama

23 Maret 2025
Sisi Gelap Eropa Menghapus Perasaan Inferior terhadap Bule, Ternyata Mereka Nggak Sesempurna Itu Mojok.co

Sisi Gelap Eropa Menghapus Perasaan Inferior terhadap Bule, Ternyata Mereka Nggak Sesempurna Itu

5 Februari 2024
iri dengan orang madura

Akui Saja, Kita Ini Iri dengan Madura

16 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.