Apakah jasa ini menguntungkan?
Iya, kalau yang pesan banyak. Tapi, banyaknya pesanan yang masuk juga membuat pening. Pasalnya, saat ini pihak Mie Gacoan membatasi jumlah menu Take Away menjadi 15 menu saja per orang. Kalau lebih, diwajibkan mengantre lagi atau memesan menu tambahan dengan jarak waktu sejam.
Bertemu orang dengan berbagai karakter juga bikin mood jadi ancur-ancuran. Gimana nggak, udah dikabarkan COD akan dimulai jam sekian. Eh, ada saja customer yang susah dihubungi. Lebih menyebalkannya lagi, ada customer yang membuat hilang arah. Dia meminta diantarkan ke kos, tapi kosannya nggak ada di Google Maps.
Sepahit-pahitnya kita promosi, mengantre, dan COD Mie Gacoan, langsung berbalik manis ketika meminum sop buah sembari berbincang bagi hasil keuntungan. Keuntungan yang saya dapatkan dari setengah hari mengantre dan COD, lebih banyak dari setengah hari saya bekerja di pabrik saat ini.
Meskipun menguntungkan, bisnis jastip yang kita bangun hanya berjalan 3 hari saja. Dua hari untuk perancangan ide dan promosi dan 1 hari untuk proses lapangan. Jastip ini berakhir bukan karena masalah perselisihan pendapat, malas antre, tidak menguntungkan atau mengobati rasa penasaran seperti di artikel sebelumnya. Jastip ini berakhir karena dalam waktu dekat kontrak kerja saya berakhir dan akan meninggalkan kota perantauan. Jadi ya, mau gimana lagi kan.
Tapi bagi kalian yang nganggurnya kebangetan dan gabut, bisnis ini bisa kalian tekuni. Bisnis apa lagi yang bisa ngasih keuntungan lumayan sekaligus kekuatan kaki mumpuni dan kesabaran?
Penulis: Ratih Yuningsih
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Semua Bisa Meniru Mie Gacoan, tapi Tak Semua Bisa Menyamai Kesuksesannya