Jasa Cek Turnitin Tugas Kuliah, Bisnis Sederhana yang Untungnya Banyak

Jasa Cek Turnitin Tugas Kuliah, Bisnis Sederhana yang Untungnya Banyak

Jasa Cek Turnitin Tugas Kuliah, Bisnis Sederhana yang Untungnya Banyak (unsplash.com)

Jasa cek Turnitin membantu mahasiswa dan bahkan dosen yang ingin mengetahui apakah artikel atau jurnal yang mereka buat terindikasi plagiat atau tidak.

Bagi saya, kalau sudah menjadi mahasiswa pasti kita akan menemui keribetan. Sebab setahu saya nggak ada mahasiswa yang bisa santai atau nggak tertekan. Apalagi jika sudah berhadapan dengan tugas-tugas kuliah. Mahasiswa nggak bisa berbuat sesuka hati. Pasalnya tuntutan deadline tugas, nilai, dll., menjadi momok tersendiri.

Ketika ada tugas, mahasiswa bisa mengerjakannya sangat lama. Bukan karena mereka ingin hasil tugsanya bagus, tapi karena ingin memberikan hasil yang diinginkan sesuai standar dosen. Selain kualitas hasil tugas, mahasiswa juga dituntut mengerjakan tugas secara orisinal. Maksudnya, nggak asal copas dari internet. Kalaupun nggak bisa memberikan hasil yang benar-benar orisinal, setidaknya jangan mengambil karya orang lain (plagiat).

Salah satu cara mengetahui plagiarisme tugas di kalangan mahasiswa adalah mengeceknya. Kalau tugas kuliah terdeteksi plagiat, siap-siap saja nilai terancam karena dosen nggak segan memberikan nilai jelek. Biasanya untuk mendeteksi plagiarisme tugas atau karya tulis mahasiswa, kita bisa menggunakan aplikasi. Aplikasi untuk mengeceknya adalah Turnitin. Aplikasi ini sudah disetujui untuk mengoreksi bentuk-bentuk plagiasi.

Lantaran cukup banyak mahasiswa yang ingin tahu apakah tugas yang mereka kerjakan terindikasi plagiat, saya pun memutuskan membuka jasa cek Turnitin. Jasa cek plagiarisme ini nggak main-main pentingnya. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, kalau ada tugas, artikel, atau bahkan skripsi mahasiswa yang terindikasi plagiat, mahasiswa yang bersangkutan bisa mendapat sanksi keras.

Cek Turnitin, jasa paling mudah ketimbang jasa lainnya

Selama ini, mungkin mahasiswa sudah nggak asing dengan jasa-jasa yang bermunculan di kampus. Sebut saja jasa joki artikel ilmiah, jasa mengerjakan tugas UTS maupun UAS, jasa untuk membuatkan skripsi mahasiswa, hingga jasa edit skripsi yang beberapa waktu lalu ditulis Mas Dito Yudhistira di sini. Intinya, ada banyak jasa sedemikian rupa di dunia akademik.

Melihat banyaknya jasa di lingkungan mahasiswa itu, saya mengamati kalau ternyata ada yang masih kosong, yakni jasa cek plagiarisme Turnitin. Mungkin kalian masih ingat berita seorang dosen UNAS yang karyanya terindikasi plagiat dengan karya orang lain itu, kan? Saking parahnya, karyanya terindikasi 97 persen sama persis dengan dosen asal Malaysia. Lantaran terbukti plagiat, dosen itu akhirnya mengundurkan diri dari jabatan strukturalnya sebagai dekan.

Menyadari kalau dunia akademis memang penuh kehati-hatian, secara sadar saya membuka jasa cek Turnitin agar mahasiswa bisa terbantu ketika mengerjakan tugas dan tentu saja terhindari dari sanksi akademis. Sebab, kalau dipikir-pikir, mahasiswa kadang nggak sadar apa yang mereka tulis ternyata sudah pernah dipublikasikan orang lain, atau mirip dengan yang pernah dipublikasikan. Sayangnya, kebanyakan nggak memiliki akses ke aplikasi cek plagiasi itu.

Awalnya, kondisi seperti itu saya rasakan. Saya nggak tahu kalau tugas saya ternyata terindikasi plagiat. Padahal saya sudah mewanti-wanti diri saya untuk nggak asal copas. Kalaupun mengambil sumber dari internet, kalimatnya biasanya saya parafrase menjadi versi saya sendiri. Lha ternyata tugas saya terindikasi plagiat sebesar 32% waktu itu.

Akhirnya, saya memutuskan untuk menghubungi seseorang yang membuka jasa cek turnitin. Dari situ saya bisa tahu mana bagian yang plagiat dari tugas saya. Karena sering order cek plagiarisme itu saya kepikiran, kenapa saya nggak buka jasa itu sendiri, ya?

Jasa cek Turnitin cuma butuh modal fast response

Sejak 2022 lalu, saya memutuskan untuk membeli aplikasi Turnitin seharga Rp93 ribu dengan batas waktu bisa mengecek plagiarisme selamanya. Dari situ, selain bisa mengecek tugas saya secara mandiri, saya juga menawarkan jasa cek Turnitin ke teman-teman mahasiswa yang lain. Ternyata jasa yang saya tawarkan kebanjir orderan.

Untuk menjalankan jasa cek plagiarisme ini saya nggak butuh keterampilan macam-macam. Saya hanya butuh modal fast response dan tepat waktu. Pasalnya, orderan akan datang kapan saja dan butuh penanganan segera.

Saya pernah mendapat orderan dari mahasiswa S-2 pukul 1 dini hari yang ingin mengecek tugasnya. Untungnya, modal fast respons dan penanganan yang sat-set itu sangat membantu sehingga tugasnya bisa segera dikumpulkan.

Saya juga pernah mendapat orderan dari mahasiswa baru S-1 jam 4 pagi. Katanya, tugasnya untuk keperluan ospek. Dia menghubungi saya untuk mengecek apakah plagiasinya masih besar. Untungnya, pengecekan yang intensif dari jam 4 pagi sampai kurang lebih 1,5 jam itu menghasilkan hasil yang baik dan memiliki persentase plagiasi yang standar wajar.

Punya risiko yang lebih kecil

Mungkin jasa cek Turnitin ini terbilang cukup sederhana bagi banyak orang. Apalagi dibandingkan dengan jasa joki artikel dan semacamnya itu. Sebab, kalau bicara joki skripsi atau artikel kemungkinan risiko yang diterima juga semakin besar. Bisa-bisa, penjoki itu dilaporkan atas pelanggaran akademik dan diban dari dunia pendidikan. Apa nggak ngeri?

Saya sih setuju kalau jasa cek Turnitin ini sederhana, tapi ketahuilah kalau manfaatnya besar banget. Tentunya kalau cara kerjanya sederhana dan nggak neko-neko, risikonya pun kecil. Sejauh ini jasa cek Turnitin nggak ada yang sampai dilaporkan dan menjadi tabu di dunia akademik. Malahan kadang dosen yang menjadi kolega juga meminta saya untuk membantu mengecek artikel mereka apakah terindikasi plagiat atau nggak.

Sejauh ini risiko yang pernah saya alami adalah ketiduran ketika banyak orderan masuk. Maklum, saya kan juga mahasiswa yang harus menghadapi dunia seribet ini. Meskipun beberapa kali saya mengabaikan pelanggan karena ketiduran, mereka nggak kapok untuk meminta saya mengecek tugas atau artikel mereka. Malahan secara nggak langsung mempromosikan jasa cek Turnitin saya ke teman-temannya.

Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit

Sederhana saja, untuk satu kali cek, saya mematok tarif Rp3 ribu. Kalau dua kali cek, biasanya saya kasih diskon jadi Rp5 ribu. Begitu pula kalau empat kali cek, saya hanya akan mengenakan tarif Rp10 ribu.

Jasa cek Turnitin ini saya kasih murah karena itu memang strategi saya demi memperoleh pelanggan yang banyak. Kalau saya naikan tarifnya, bisa-bisa nggak ada yang mau pakai jasa saya.

Seperti kata pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama akan jadi bukit. Terbukti, dari penghasilan saya membuka jasa cek Turnitin selama dua tahun ini, saya balik modal 800 persen yang awalnya hanya bermodal Rp93 ribu itu. Terutama kalau masa-masa UTS, UAS, dan skripsi, orderan saya bisa naik berkali-kali lipat dari hari-hari biasanya. Sungguh menguntungkan bagi mahasiswa ekonomi pas-pasan seperti saya.

Meski begitu, membuka jasa cek Turnitin juga banyak tantangannya. Tantangan yang paling besar itu berupa ketidakjujuran. Kalau dihitung-hitung, sudah berapa artikel ilmiah, skripsi, dan tesis yang sudah saya terima. Tentu itu mengendap di komputer saya. Jika nggak dibarengi dengan kejujuran, maka bisa saja saya akan menjual data itu ke orang lain.

Akan tetapi saya sangat menghindari hal itu. Setelah selesai melakukan pengecekan, paling nggak dua jam setelahnya saya menghapus artikel atau jurnal pelanggan dari database komputer saya. Intinya, menjaga kepercayaan dari pelanggan itu penting banget. Apa pun usahanya, harus jujur dan amanah, Gaes.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Joki Skripsi Mengaku Haram Hukumnya Mencurangi Cek Turnitin, tapi Praktik Ini Malah Umum di Kalangan Dosen dan Mahasiswa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version