Jangan Iri! Jadi Siswa Kelas Unggulan Itu Sebetulnya Nggak Enak! – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Jangan Iri! Jadi Siswa Kelas Unggulan Itu Sebetulnya Nggak Enak!

Siti Halwah oleh Siti Halwah
6 Oktober 2020
0
A A
Anggapan Keliru Soal Anak Kelas Akselerasi yang Selalu Keren. Aslinya Ya Begitu... terminal mojok.co

Anggapan Keliru Soal Anak Kelas Akselerasi yang Selalu Keren. Aslinya Ya Begitu... terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat SMA, saya menghabiskan masa-masa itu dengan menjadi siswa kelas unggulan. Banyak teman-teman saya yang merasa iri karena saya bisa masuk dalam jajaran siswa top di sekolah. Pasalnya, di kelas ini sebagian besar siswanya adalah anak-anak dengan IQ tinggi, nilai rapor SMP menanjak, dan rata-rata berada di peringkat 1-10 semasa SMP.

Selain itu, mereka yang berada di kelas unggulan juga mendapatkan keuntungan dengan diajar oleh guru-guru top pilihan kepala sekolah. Nilai KKM juga di atas rata-rata kelas-kelas lainnya. Dibebaskan untuk nggak ikut ekstrakurikuler, dan terpenting fasilitas kelasnya biasanya lebih oke daripada kelas lainnya.

Akan tetapi, bagi saya menjadi siswa kelas unggulan nggak melulu menyenangkan, malah lebih banyak nggak enaknya. Tiga tahun masa SMA, saya nggak benar-benar punya memori menyenangkan. Otak rasanya hanya dipaksa belajar sampai mau meledak. Bahkan, di satu waktu, saya pernah berharap agar diberikan sakit agar bisa sehari saja bolos sekolah secara legal. Hehehe.

Daftar Isi


  • #1 Jam pelajaran yang banyak bikin stres dan pusing
  • #2 Jam pulang yang lebih lama dari kelas lainnya
  • #3 Dimusuhi kelas lain
  • #4 Nggak boleh neko-neko karena jadi contoh teladan siswa kelas lainnya
  • #5 Persaingan ketat sesama teman sekelas untuk berebut kursi
  • #6 Beban moral dan gengsi yang bercampur menjadi satu

#1 Jam pelajaran yang banyak bikin stres dan pusing

Di kelas unggulan, biasanya jam pelajaran untuk beberapa mata pelajaran akan ditambah. Seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika. Jika kelas lain biasanya cuma dapat 4 jam pelajaran dalam seminggu, maka di kelas unggulan bisa 6 jam pelajaran. Membayangkan kembali masa-masa itu saja sudah membuat saya pusing.

#2 Jam pulang yang lebih lama dari kelas lainnya

Berhubung kelas unggulan mendapatkan banyak tambahan jam pelajaran, maka sudah dipastikan jam pulangnya agak molor. Jika kelas lainnya pulang pukul 1 siang, di kelas ini bisa pulang pukul 3. Kalau kelas lainnya hanya ada satu kali jam istirahat, khusus di kelas ini ada dua kali jam istirahat.

Bayangkan saja, dari pukul 7 pagi sampai pukul 3 sore kepala terus-menerus dijejali dengan berbagai teori dan ilmu—yang saat itu saya masih belum paham apa gunanya, apa nggak stres, tuh? Saking puyengnya, saya sampai banyak yang nggak paham apa saja yang diterangkan oleh guru-guru yang silih berganti masuk ke kelas. Seringnya dalam pikiran saya hanya memikirkan satu hal: kapan jam pulang tiba, ya?

#3 Dimusuhi kelas lain

Saya pikir, saya adalah satu-satunya orang yang nggak suka dengan kelas unggulan ini meskipun saya termasuk di dalamnya. Ternyata, ada kelas-kelas lainnya yang juga nggak suka dengan kelas unggulan. Saya baru mengetahui fakta tersebut saat pembagian rapor yang sekaligus pembagian majalah sekolah.

Di kolom pesan-pesan, terdapat sebuah pesan anonim yang mengatakan agar anak-anak dari kelas unggulan nggak perlu sombong, soalnya di muka bumi ini kita semua sama. Haduh, setelah membaca pesan anonim di majalah sekolah tersebut—yang tentunya juga dibaca oleh seluruh siswa dari kelas 1 sampai 3 beserta para guru, saya rasanya sudah mau muntab. Emangnya siapa juga yang sombong?! Yang ada malah stres, nih.

#4 Nggak boleh neko-neko karena jadi contoh teladan siswa kelas lainnya

Siswa kelas unggulan itu udah kayak wajah sekolah, jadi contoh dan teladan bagi siswa dari kelas lainnya. Bangga? Nggak! Yang ada saya malah capek karena nggak bisa neko-neko kayak siswa kelas lainnya.

Mau nyoba pakai gelang-gelang cantik, terus main kucing-kucingan sama guru BP/BK pas upacara, eh, malah kena tegur. Lalu, embel-embelnya, “Kamu itu anak kelas unggulan, harusnya jadi contoh.”

Hadeuh, anak kelas unggulan juga masih siswa SMA kali. Sesekali juga mau nyoba neko-neko gitu, ngerasa jadi siswa SMA yang sebenarnya, dan menikmati masa-masa putih abu-abu.

#5 Persaingan ketat sesama teman sekelas untuk berebut kursi

Kursi di sini bisa berarti kedudukan dan posisi aman. Di kelas unggulan biasanya menganut sistem gugur/eliminasi. Lima peringkat terbawah akan tersingkir dan masuk ke kelas-kelas biasa lainnya. Posisi mereka akan digantikan oleh para siswa peringkat satu dari kelas-kelas non-unggulan. Kalau emang pintar sih, ya nggak akan khawatir. Lah, yang kapasitas otaknya kayak saya ini yang deg-degan.

Hal yang paling saya ingat dari sistem gugur ini adalah teman-teman saya yang menahan tangis karena harus keluar dari kelas unggulan, lalu masuk ke kelas biasa. Rasanya udah kayak pecundang yang kalah di medan perang. Merasa terbuang dan harus mendapatkan tatapan kasihan oleh anak-anak dari kelas lainnya.

Celakanya, saya bahkan nggak sempat ikut berduka untuk teman-teman saya ini karena keburu deg-degan dan khawatir sepanjang sisa semester tersebut. Pasalnya, nilai saya berada di peringkat dua puluh lima. Hanya dua tingkat lebih tinggi dari peringkat lima orang anak lainnya yang harus tereliminasi dan gugur.

#6 Beban moral dan gengsi yang bercampur menjadi satu

Jadi siswa kelas unggulan itu beban moralnya tinggi banget. Terkadang, saya sering merasa bersalah hanya karena lebih banyak nggak pahamnya akan teori-teori yang diajarkan oleh para guru dengan kecepatan super itu.

Sering juga timbul keinginan untuk menghadap ke Waka Kesiswaan, sekadar meminta dikeluarkan dari kelas unggulan agar saya bisa bernapas. Namun, rasa gengsi membuat saya bertahan. Saya juga memutuskan untuk masuk jurusan IPA hanya karena gengsi hampir seluruh teman-teman dari kelas unggulan ada di jurusan itu. Padahal, sebenarnya saya lebih suka sama Bahasa Indonesia. Hadeuh, capek banget emang di kelas unggulan ini.

BACA JUGA Dua Tipe Murid yang Diingat Guru dan tulisan Siti Halwah lainnya.


Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2020 oleh

Tags: Kelas UnggulanSiswa
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

Artikel Lainnya

yang menang lomba siswa, yang dapet piala sekolah

Siswa yang Menang Lomba, Sekolah yang Dapat Piala

21 Oktober 2021
4 Peraturan Aneh di Sekolah dan Panduan Memahaminya terminal mojok

4 Peraturan Sekolah yang Terdengar Ngadi-ngadi dan Panduan Memahaminya

24 Agustus 2021
Jadi Orang yang Biasa Saja dan Nggak Punya Prestasi di Kelas Itu Lebih Enak, lho! terminal mojok

Jadi Orang yang Biasa Saja dan Nggak Punya Prestasi di Kelas Itu Lebih Enak, lho!

27 Juli 2021
Pengalaman Naik di Atap Angkot yang Bikin Kekerenan Saya Meningkat terminal mojok.co

Pengalaman Naik di Atap Angkot yang Bikin Kekerenan Saya Meningkat

4 Januari 2021
5 Urutan Ekstrakurikuler Paling Populer di Sekolah terminal mojok.co paskibra masa sekolah nostalgia

5 Urutan Ekstrakurikuler Paling Populer di Sekolah

24 Desember 2020
toilet MOJOK.CO

5 Niat Tersembunyi Siswa Ketika Minta Izin ke Toilet

5 Juli 2020
Pos Selanjutnya
Beberapa Tokoh yang Harus Diundang di Podcast Deddy Corbuzier untuk Klarifikasi terminal mojok.co

Beberapa Tokoh yang Harus Diundang di Podcast Deddy Corbuzier untuk Klarifikasi

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
5 Tokoh Drakor yang Terlalu Sempurna untuk Ada di Dunia Nyata Terminal Mojok

5 Tokoh Drakor yang Terlalu Sempurna untuk Ada di Dunia Nyata

8 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Mengenang Band Indonesia One Hit Wonder di Era 2000-an

Mengenang Band Indonesia One Hit Wonder di Era 2000-an

9 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022

Dari MOJOK

  • D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini
    by Ali Ma'ruf on 16 Mei 2022
  • Di Balik Kemudi Bus Eka ‘Belahan Jiwa’, Teman Para Pejuang Rupiah
    by Deddy Perdana Bakti on 16 Mei 2022
  • Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT
    by Thariq Munthaha on 16 Mei 2022
  • Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan
    by Oktavolama Akbar Budi Santosa on 15 Mei 2022
  • Cerita dari Koh Hin, Muslim Tionghoa di Parakan Temanggung
    by Ulima Nabila Adinta on 14 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=H_-ObSbVslU

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In