Beberapa hari kemarin, di Jakarta, ada salah satu event lari bergengsi yang diselenggarakan. Tak ayal, pesertanya pun ribuan. Bak pasar tumpah. Sekadar untuk diketahui, beberapa event lari di Indonesia memang dianggap sebagai “Lebaran” para pelari. Selain jadi ajang olahraga, event-event ini juga jadi ajang silaturahmi.
Tak hanya di Jakarta, di beberapa daerah lain juga banyak event lari besar yang digelar dengan meriah dan mewah. Misal, di Bali, Bandung, Magelang, Jogja, dan daerah lainnya. Terkadang, beberapa event lari memang mengusung tema sport tourism. Jadi ya sekalian liburan.
Sebenarnya ada rasa senang ketika mendengar ada event lari yang diikuti oleh banyak peserta. Itu menandakan banyak orang yang mulai peduli dengan kesehatan mereka. Di sisi lain, ada juga perasaan miris. Iya, ada perasaan miris ketika dalam sebuah event lari banyak peserta yang memenuhi area tenda medis.
Terlepas dari musibah itu bisa menimpa siapa saja, saya jadi punya pertanyaan, apakah banyak peserta lari yang masuk tenda medis di sebuah event lari itu hanya ikut-ikutan dan nggak ada persiapan, atau malah nggak paham tujuan mereka lari itu untuk apa?
Tentukan tujuan kalian memulai olahraga lari
Saya sudah cukup lama menggeluti olahraga lari. Sudah sekitar 7 tahunan. Dulu, tujuan saya olahraga lari memang untuk menurunkan berat badan dan biar nggak gampang sakit. Soalnya, dalam sebulan, pasti saya dengan mudahnya batuk dan pilek. Dua penyakit itu rasanya sudah jadi langganan untuk tubuh saya. Capek, kan.
Lambat laun, saya mulai asyik dan intim dengan olahraga yang nggak bisa lagi dibilang murah ini. Tapi, tujuan saya tetap sama, ingin sehat. Saya nggak punya keinginan muluk-muluk seperti ingin bisa lari kencang, lari jauh, punya target marathon berapa jam, dan lainnya. Karena semua itu harus diusahakan dengan berlatih tekun dan bukan barang sebentar.
Ketika ada pelari yang sekadar ikut-ikutan, sebenarnya hal itu nggak masalah. Toh beberapa hal memang bisa dimulai dengan ikut-ikutan. Catatannya hanya satu, mereka tahu tujuan ikut lari untuk apa. Kalau memilih olahraga lari bukan untuk kesehatan atau hanya untuk bisa lari kencang seperti temanmu. Lebih baik jangan melanjutkannya. Di balik larinya yang kencang, kalian tidak pernah tahu betapa beratnya latihan yang dijalani temanmu.
Nah, kalau kalian ikut-ikutan olahraga lari demi kesehatan, saya sarankan mulai dengan benar. Lakukan dari nol, tahap demi tahap, dan jangan termakan oleh unggahan orang-orang di Instagram perihal catatan waktu mereka berlari.
Baca halaman selanjutnya: Perhatikan sinyal tubuh…