Buat kalian yang keterima kuliah di Jogja, dan kepikiran untuk cari kos di Jogja yang dekat kampus, saran saya cuma satu: jangan
Sebelumnya, saya ucapkan bagi para peserta SNBT 2025. Selamat datang di dunia kampus. Nggak usah dengerin para senior yang bilang “selamat datang ke dunia nyata”. Jawab aja dengan “taek a kon”. Dunia kuliah itu menyenangkan, banget.
Saya yakin banyak di antara kalian yang memutuskan kuliah di Jogja. Tenang, Jogja itu menyenangkan, banget. Kalian akan merasakan sebenar-benarnya hidup, sebenar-benarnya cinta, dan sebenar-benarnya patah hati di kota ini. Nikmati saja hidup di kota ini.
Dan mari kita mulai ngomongin hal yang serius. Kuliah, artinya harus siap-siap cari kos buat perantau. Sebagai mantan abang-abangan kampus, saya cuman bisa bilang, bagi yang kuliah di Jogja, pikir-pikir lagi perkara mau cari kos di Jogja yang deket kampus.
Deket kampus yang saya maksud itu deket banget lho ya. Kalau misal kalian di UNY, kalian kos di Kuningan dan Karangmalang. Kalau UGM, kalian kos di daerah Klebengan. Pokoknya radius-radius deket itulah.
Memangnya, kenapa harus hati-hati dengan kos di Jogja dekat kampus?
Kualitas air kos di Jogja dekat kampus itu memprihatinkan
Kualitas air adalah concern utama. Nggak cuman kualitas sih, ketersediaan juga. Bagi orang-orang UNY yang pernah kos di Karangmalang, katanya, kualitas air di daerah tersebut bisa dibilang kurang. Fendy, redaktur Liputan Mojok, adalah mahasiswa UNY angkatan 2017. Dia pernah bilang bahwa saat kuliah, dia sering terpaksa mandi di kampus karena saat di Karangmalang, air jarang ada. Keruh, berbau, dan sering macet, bikin dia harus mandi di kampus.
Hal itu sebenarnya masuk akal. Kampus itu adalah penyedot air (ya tanah, ya PDAM) terbesar. Otomatis kos di sekitarnya ya ikutan kena. Itu pun mereka masih harus berebut. Coba liat ada berapa kos di Karangmalang, bayangin segitu banyak dan berebut.
Jadi bagi kalian yang kuliah di Jogja, dan tentu saja cari kos di Jogja, saya sarankan cari kos yang agak jauhan dikit. Misal anak UGM, coba cari di daerah Pogung atau Condongcatur. Kalau UNY, Samirono keknya masih masuk akal.
Tapi saya nggak bisa jamin kualitas air jadi lebih mendingan juga sih. Maksud saya, lihat radius 10 kilometer dari kampus, daerah mana yang nggak padat penduduk?
Nggak bisa bebas
Saya tau kalian yang keterima kuliah di Jogja itu anak yang baik. Tapi kalau kalian sulit dapat kebebasan, ya gimana ya. Sedangkan kos di Jogja yang dekat kampus itu sulit memberi kalian kebebasan yang kalian inginkan.
Seharusnya, sekarang sudah nggak ada kos yang pakai jam malam. Tapi terakhir saya lulus dulu, masih ada saya dengar satu-dua kos yang memberlakukan jam malam seketat itu. Kalau kos tersebut memberlakukan wajib militer pun keknya saya nggak kaget.
Tak jarang juga kos di Jogja yang deket kampus itu melarang teman/saudara menginap, sekalipun bukan lawan jenis. Atau malah minta bayaran per malam tiap ada saudara menginap.
Kalau kos yang jauh dari kampus, saya belum pernah denger ada aturan kayak gitu. Sepanjang saya ngekos sih, dan hampir semua kos saya jauh dari kampus, aman-aman saja.
Nggak bisa tenang
Yang satu ini pendapat pribadi saya aja: rasanya kalau kos dekat kampus, itu bisa bikin stres karena liat kampus lagi, liat kampus lagi. Rasanya tuh kek diingatkan terus-terusan dan nggak menyenangkan jadinya.
Buat kalian mungkin nggak masalah. Wong ya sekarang trennya itu lulus cepat. Tapi kayaknya nggak ada salahnya mencari suasana yang beda. Biar kalau sampe kos itu bisa melupakan beban sejenak. Toh, kos dekat kampus itu bejibun. Pasti berisik juga keganggu kiri-kanan.
Tiga hal ini bisa jadi saran buat kalian yang keterima kuliah di Jogja, dan kepikiran untuk cari kos di Jogja yang dekat kampus. Kalau kalian nggak punya kendaraan, saran ini nggak usah dibaca. Wong kalian nggak punya banyak pilihan. Tapi, kalau kalian masih punya opsi, coba deh pikir-pikir lagi.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya