Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jangan Mudah Terbujuk Program Bimbel karena Nggak Menjamin Masuk Sekolah Impian dan Bisa Burnout

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
6 Juli 2025
A A
Jangan Mudah Terbujuk Program Bimbel karena Nggak Menjamin Masuk Sekolah Impian dan Bisa Burnout Mojok.co

Jangan Mudah Terbujuk Program Bimbel karena Nggak Menjamin Masuk Sekolah Impian dan Bisa Burnout (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ikut bimbel boleh-boleh saja asal tetap punya strategi pribadi.

Sekolah-sekolah di berbagai daerah sudah mengantongi nama-nama yang akan menjadi peserta didik baru. Sepanjang bulan Juni 2025, sekolah negeri maupun swasta sudah  melakukan berbagai proses seleksi itu. Saat-saat itu menjadi momen yang bikin deg-degan bukan main. 

Saya jadi teringat proses seleksi ke SMA bertahun-tahun lalu. Saya dan banyak teman rela ikut bimbel supaya mendapat nilai UN maksimal. Pada saat itu, nilai UN begitu penting karena modal terbesar untuk bersaing ke SMA impian.  Kebetulan saya ikut lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang biasa saja. Sementara teman saya mendaftar bimbel yang paling prestisius pada masanya. 

Hasilnya? Nilai mereka yang lulusan bimbel biasa saja dan bimbel premium ternyata sama saja. Nilai UN saya dan kawan saya yang ikut bimbel prestisius hanya terpaut 0,25 poin saja. Dan, kami sama-sama diterima di SMA negeri yang biasa saja. 

Pengalaman itu membuat saya menyadari satu hal. Bimbel nggak melulu membuat pesertanya sukses diterima di sekolah impian. Terlebih sekolah yang dituju adalah sekolah bergengsi dengan persaingan ketat. 

Jangan mudah terayu lembaga bimbingan belajar

Sudah jadi cara yang umum, sales bimbel berdiri di luar pagar sambil dengan sigap menyodorkan leaflet bimbelnya. Ada juga model lain yang meruntuhkan kebahagiaan para pelajar karena mereka masuk di jam pelajaran yang seharusnya kosong.

Cara-cara ini dipakai untuk menjaring murid-murid baru untuk melakukan latihan dan pengayaan di bimbel mereka. Mereka memajang nama-nama alumni yang baru saja diterima di sekolah elit dan favorit, sekaligus mengklaim kalau itu semua berkat kualitas bimbel yang mereka punya.

Sejauh yang saya lihat, setelah ada sesi beginian, pasti segerombolan siswa bakal kepincut. Mereka kemudian meminta orang tuanya untuk membayar paket bimbel yang kelihatan paling menjanjikan. Kadang ada pula wali murid yang ikutan jadi target pembagian leaflet, lalu langsung mendaftarkan anaknya ke bimbel itu.

Baca Juga:

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

4 Dosa Bimbel terhadap Dunia Pendidikan: Kesejahteraan Guru Diabaikan, Esensi Belajar Dilupakan

Hanya saja, para siswa dan wali murid yang polos itu belum sepenuhnya sadar kalau bimbel nggak menjamin mereka diterima di sekolah impian.

Bimbel lebih sering mengajarkan strategi

Selain menunjukkan alumni-alumni yang sukses masuk sekolah favorit, bimbel-bimbel ini juga sering kali mendemonstrasikan cara mudah untuk menyelesaikan soal yang kerap muncul di ujian. Cara yang mereka bikin tampak gampang sekali, berbeda dengan cara dari buku paket yang ribet.

Setelah mengajarkan cara cepat dan kilat, pihak dari bimbel pasti akan menjanjikan bahwa mereka akan mengajarkan lebih banyak trik kalau para siswa bergabung di bimbel tersebut. Bersamaan dengan itu, mereka juga menakut-nakuti bahwa waktu ujian nggak akan cukup untuk mengerjakan semua soal dengan cara klasik.

Strategi menjawab soal dengan cara cepat ini memang nggak haram untuk dipakai. Hanya saja, cara ini fokus pada teknik menjawab soal dan tips lolos ujian yang mana cuma efektif dalam jangka pendek. Pemahaman mendalam dan berpikir kritis nggak dipakai di sini karena dominannya menggunakan metode hafalan atau mencari pola saja.

Padahal belakangan ini, soal-soal ujian lebih banyak menggunakan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Soal-soal HOTS lebih banyak porsinya dalam menguji logika, analisis, dan pemecahan masalah secara kreatif. Strategi menjawab soal dengan cara cepat mungkin masih bisa diterapkan di soal-soal HOTS, tapi nggak semua.

Bayangkan saja, misalnya kita sudah menghafal 15 rumus cepat dan 20 jembatan keledai sebagai persiapan ujian. Eh, ternyata cara kilat tersebut cuma bisa dipakai satu-dua kali di soal ujian.

Nggak ada pendampingan personal

Berbeda dengan les privat, bimbel biasanya mengajarkan persiapan ujian secara massal. Satu kelas bisa berisi lebih dari 20 siswa dengan satu guru.

Dalam satu sesi bimbel yang biasanya berlangsung 1,5-3 jam, proses persiapan ujiannya kebanyakan cuma satu arah. Saking banyaknya siswa ditambah dengan waktu yang terbatas, bikin siswa nggak bisa leluasa bertanya kalau ada bagian yang nggak mereka mengerti.

Selain itu, kelas besar semacam ini menggunakan cara belajar yang seragam. Nggak ada pendampingan belajar secara personal yang berbeda antarsiswa. Padahal, cara belajar tiap orang itu berbeda-beda.

Jadi nggak menutup kemungkinan ada murid yang diam-diam nggak paham apapun setelah belajar di bimbel selama satu semester penuh. Bukan berarti mereka nggak cerdas. Hanya saja cara belajar mereka butuh pendekatan individual.

Sekolah impian bukan cuma soal nilai

Saat nilai Ujian Nasional (UN) masih menjadi penentu diterima atau nggaknya di sekolah impian, bimbel jadi hal yang paling best-seller setelah buku latihan soal. Tapi itu dulu ketika kecerdasan siswa cuma diukur dari ketepatan menebak jawaban pilihan ganda.

Sekarang, di berbagai sekolah sudah ada jalur penerimaan siswa dengan prestasi akademik dan nonakademik yang bukan cuma dilihat dari skor menjawab soal. Calon peserta didik yang punya bakat di bidang seni, olahraga, hingga sains bisa punya peluang yang sama untuk bisa diterima di sekolah favorit.

Contohnya, saja di jenjang perguruan tinggi, ada Universitas Indonesia melalui Jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) dan Universitas Gadjah Mada lewat skema Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM). Jalur-jalur ini tentu nggak bisa dimenangkan secara instan hanya selama satu semester di bimbel.

Bimbel dianggap sebagai tekanan

Nggak semua siswa yang belajar di bimbel datang berkat kesadaran pribadi. Banyak juga lho murid yang terpaksa duduk lebih lama untuk belajar padahal di sekolah sudah mengikuti pelajaran dari pagi sampai sore.

Mereka menganggap bimbel sebagai bagian dari rutinitas saja. Ada juga yang lebih ekstrem: mereka merasa bimbel itu tekanan. Dorongan dari orang tua atau tekanan sosial memaksa mereka untuk ikut mendengarkan ceramah dan mencatat rumus kilat bersama siswa-siswi dari sekolah lain.

Dampaknya, mereka burnout. Proses belajar dan persiapan ujian mereka jalani tanpa semangat. Saat hari-H ujian pun mereka cenderung nggak bisa fokus karena sudah lelah secara fisik dan mental. Hasilnya bisa kalian tebak sendiri. 

Bimbel nggak selalu sukses bikin kita diterima di sekolah impian. Tidak ada salahnya memang ikut bimbel, tapi lebih penting dari itu, kenali kekuatan dan kelemahan kalian terlebih dahulu. Baru, kelemahan-kelemahan itu bisa diasah di bimbel. Terlebih dari itu, jalani proses belajar dengan senang. Niscaya hasil belajar kalian akan lebih maksimal kelak. 

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Sekolah Hanya Bangga pada Muridnya yang Keterima di Kampus Negeri, Sisanya Remah-remah, Dianggap Saja Tidak!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Juli 2025 oleh

Tags: bimbelbimbingan belajarlesprogram les
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Bimbel dan Les Privat, Pelarian dari Pendidikan Formal yang Kurangnya Efektif

Bimbel dan Les Privat, Pelarian dari Pendidikan Formal yang Kurangnya Efektif

12 Mei 2023
Jam ke-0 untuk Bimbel Sekolah Cuma Bikin Siswa Capek, Nggak Tambah Pintar Mojok.co

Jam ke-0 untuk Bimbel Sekolah Cuma Bikin Siswa Capek, Nggak Tambah Pintar 

13 November 2023
Les Privat Cuma Jadi Bengkel Rapor Sekolah bagi Orang Tua yang Tidak Peduli Masa Depan Anaknya

Dear Orang Tua, Stop Paksa Anak Les Bidang yang Tidak Ia Suka, Anak Bukan Pemuas Ego Kalian!

9 September 2025
Ikut Bimbel buat Membantu Lulus Ujian Nasional Itu Efektif Banget, kok, Asalkan Cuma Itu Tujuannya guru bimbel

Ikut Bimbel buat Membantu Lulus Ujian Nasional Itu Efektif Banget, kok, Asalkan Cuma Itu Tujuannya

6 Februari 2025
Ikut Bimbel untuk Masuk PTN Itu Sebenarnya Tidak Perlu-perlu Banget, kecuali...  

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

12 November 2025
3 Kesalahpahaman tentang Kumon yang Harus Diluruskan. Les di Kumon Itu Nggak Menyeramkan, apalagi Traumatis (mojok.co)

3 Kesalahpahaman tentang Kumon yang Harus Diluruskan. Les di Kumon Itu Nggak Menyeramkan, apalagi Traumatis

5 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.