Mengurangi angka pengangguran di Ngawi
Jika kebetulan kamu diterima bekerja di perusahaan yang lokasinya satu dusun denganmu, berangkatlah kerja naik sepeda pancal jam 6 lewat seperempat. Dijamin kamu nggak bakalan telat. Asal kamu nggak mampir-mampir beli gorengan, mungkin kamu masih punya waktu untuk ngudud barang sebatang. Uenak eram, bukan?
Jam 4 sore pulang, tiba di rumah 15 menit kemudian, kamu masih bisa elus-elus ayam jagomu. Bagi kamu yang perempuan, dengan pulang kerja sebelum petang, kamu masih punya waktu untuk bantu emakmu angkat jemuran padi sebelum azan magrib berkumandang.
Ilustrasi seperti ini bukanlah sesuatu yang musykil. Bayangkan, jika pabrik GFT dan Royal Regent saja, konon, sudah menyiapkan lowongan kerja sebanyak 22.000 posisi sebagaimana dilansir Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Ngawi baru-baru ini, maka seyogianya pengangguran di sini tidak akan ada lagi atau sekurang-kurangnya minim sekali.
Karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Ngawi “hanya” 2,4% (dari total jumlah angkatan kerja) atau sekitar 13.000 orang. Jadi, 22.000 lowongan – 13.000 pengangguran = surplus 9.000 lowongan, Cah! Dan ingat, ini baru lowker di 2 pabrik lho ya. Belum menghitung lowongan kerja di pabrik-pabrik lainnya.
Alasan Ngawi tampak seksi di mata investor
Sejatinya, apa sih yang bikin Ngawi tampak seksi di mata investor-investor yang “duitnya tidak berseri” ini?
Pertama, jelas besaran upah. Di sini UMK murah, Boskuuu! Cuma Rp2,4 juta. Bandingkan dengan Mojokerto misalnya, yang sudah tembus di angka Rp4,8 juta. Bayar 1 di Mojokerto, dapat 2 di Ngawi. Buy one get two lah.
Kedua, perizinan tidak ribet. Menurut penuturan teman yang malang-melintang di dunia perbirokrasian, Pemda Ngawi tergolong ringkas dan transparan dalam hal perizinan. Sehingga tidak keliru jika mereka mengaku-ngaku “pro-investasi”.
Ketiga, lokasi strategis. Selain dilintasi tol Trans Jawa yang menawarkan kemudahan dan ketepatan waktu tempuh berkendara, Ngawi juga berada tepat di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini memungkinkan perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor memiliki lebih banyak opsi ekspedisi. Tinggal pilih, mau kirim barang lewat Tanjung Perak Surabaya atau Tanjung Emas Semarang.
Keempat, sesuai tagline-nya “Ngawi Rawah”, orang-orang Ngawi memang ramah-ramah, Bro! Mudah diajak kerjasama dan gampang diarahkan. Jarang kau dengar bocah-bocah Ngawi membumbui omongannya dengan pisuhan layaknya arek-arek Surabaya yang dalam 10 kata kalimatnya selalu mengandung 1 kata makian (meski itu dianggap sebagai bentuk keakraban).
Harga yang harus dibayar untuk transformasi ini
Kendati demikian, tidak ada yang gratis untuk transformasi semacam ini. Ada harga yang harus dibayar. Dan itu tidak murah.
Pelan tapi pasti, lahan baku sawah (LBS) Ngawi kian menyusut dari hari ke hari. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyebut, tahun 2019 lalu, LBS di Ngawi mencapai 50.715 hektare. Kini tinggal 49.622 hektare. Alias terkoreksi 1.093 hektare hanya dalam kurun waktu lima tahun!
Maka, membayangkan Ngawi 20 tahun mendatang masih sebagai lumbung padi nasional yang berasnya menthek-menthek seperti sekarang, mungkin adalah bentuk sesat logika sekaligus mimpi yang sia-sia.
Pada titik tertentu, kota ini akan gemerlap juga, mengimbangi ledakan jumlah pekerja yang stres mikirin tenggat ekspor. Jalanan akan macet juga, ditumpahi truk-truk kontainer dan karyawan yang bangun kesiangan. Sawah-sawah akan beralih fungsi. Di sore hari, yang akan kau saksikan bukan lagi petani yang belepotan lumpur lalu mandi di pematang, melainkan buruh-buruh pabrik keluar gerbang. Kemudian mereka saling bertukar cerita mengenai atasan mereka yang seharian marah-marah karena target produksi tidak tercapai.
Mboyak!
Penulis: Hammad Riyadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ngawi Serba Tanggung, Sering Dilewati Orang tapi Tidak untuk Disinggahi.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















