Cuaca sepanjang jalan yang labil seperti masa remaja
Saat memasuki Kledung, cuaca cerah mulai berubah menjadi mendung. Matahari bersembunyi di balik mega mendung. Rintik mulai terasa saat saya mulai melintasi jalur masuk Basecamp Sindoro Via Kledung.
Sial, niat hati hendak menikmati Minggu siang dengan berkendara santai malah disambut hujan deras. Hujan yang semakin lebat membuat saya memutuskan mampir ke sebuah warung kopi di dekat Rest Area Kledung. Sudah 2 jam, hujan tak kunjung reda. Saya memutuskan untuk pulang saja ke Wonosobo.
Perjalanan pulang ke Wonosobo yang semakin menguras tenaga
Selama perjalanan pulang, saya bisa merasakan adrenalin terpompa semakin kuat. Turunan di Jalur Wonosobo Parakan yang begitu curam memaksa saya untuk lihai memainkan tuas rem. Belum lagi hujan deras disertai kabut yang bisa mengaburkan pandangan. Jarak pandang menjadi terganggu.
Beberapa kali saya memutuskan untuk menyalakan lampu jarak jauh supaya tidak kesulitan dalam berkendara. Kendaraan roda 4 dengan plat luar kota semakin menggila di Jalur Wonosobo Parakan ini. Jalan yang licin tidak membuat mereka mengurangi kecepatan. Justru, banyak mobil dan bus yang semakin kebut-kebutan. Saya pun beberapa kali memilih untuk menepi daripada harus beradu cepat dengan kendaraan roda 4.
Tidak sampai di situ, roda bus yang mendahului motor kami beberapa kali memberikan kejutan. Hal ini karena cipratan air dari roda bus yang melibas genangan. Cipratan tersebut membuat kendaraan dibelakang (termasuk saya) terkena imbasnya. Tidak ada yang bisa saya lakukan kecuali mengumpat sembari mengelus dada. Tangan mungil saya pun mulai gemetar karena hujan deras disertai angin yang semakin menjadi-jadi.
Singkat cerita, saya sampai di Wonosobo sekitar pukul 14:45. Sesampainya di rumah Bu Lik, tidak ada yang saya lakukan kecuali rebahan dengan selimut tebal sambil menyeruput teh hangat.
Kontur jalan menanjak, cuaca labil, dan kondisi jalan yang cenderung ramai membuat Jalur Wonosobo Parakan memang tidak cocok bagi para pengendara roda 2 yang lemah jantung.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kecamatan Kepil, Jalur Penghubung Wonosobo-Magelang yang Mengancam Nyawa Pengendara
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.