Jalur sepeda motor Jembatan Suramadu yang sempit
Kami tidak minta jalur motor dibuat seluas jalur mobil. Namun, setidaknya sesuaikan jalurnya dengan jumlah sepeda motor yang melintas. Sekilas mengamati jalur mobil di Jembatan Suramadu, mereka bisa melintas dengan nyaman. Jalur mobil cukup luas, setidaknya muat untuk 3 mobil berjejer sekaligus. Sangat nyaman bagi pengendara mobil untuk menyalip kendaraan di depannya atau berhenti apabila ada keadaan darurat.
Kondisinya jauh berbeda dengan jalur sepeda motor. Lebarnya tidak cukup untuk 3 motor berjejer sekaligus. Perlu sangat berhati-hati kalau ingin menyalip kendaraan lain. Bagi pengendara motor Supra seperti saja, menyalip bukanlah pilihan baik. Jalanan Suramadu yang cenderung menanjak ditambah jalan yang sempit, membuat Supra kesayangan saya ngos-ngosan.
Jangankan menyalip, sepeda motor tiba-tiba berhenti atau melambat saja bisa berbahaya. Jalur yang lurus membius pengendara untuk memasang kecepatan semaksimal mungkin. Kalau tiba-tiba ada kendaraan berhenti, risiko terburuknya adalah terjadi tabrakan. Apalagi jalur sepeda motor yang sempit membuat kendaraan tidak bisa menghindar.
Jalur motor memang dibuat tidak rata
Hal lain yang membuat pengendara motor iri adalah jalur mobil Jembatan Suramadu halus dan mulus. Sementara jalur motor dibuat bergerigi dan bergelombang. Jalur mobil full aspal, sedangkan jalur motor dibuat dari beton kotak gorong-gorong yang terbuka di atasnya (U-Ditch). Penutup sisi yang terbuka itu membuat jalanan tidak rata. Sedikit informasi, jalur motor terbentuk dari beton kotak gorong-gorong karena sekaligus dimanfaatkan sebagai jalur kabel penghubung Surabaya-Madura.
Pokoknya, jalur motor sama sekali tidak nyaman seperti jalur mobil. Tidak heran banyak pengendara yang kemudian memilih jalur mobil sebagai solusi. Bukannya membela para pengendara sepeda motor ya, tapi fenomena ini sebenarnya juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Bukannya tidak mau patuh pada aturan, tapi jalur sepeda motor Jembatan Suramadu memang tidak bisa memenuhi kebutuhan pengendara sepeda motor yang melintas.
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Lupakan Bangkalan, Lebih Baik ke Sumenep ketika Berwisata ke Madura
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.