Kembali ke kota kelahiran setelah sekian lama, mau tidak mau membuat saya bernostalgia. Salah satu kenangan yang paling melekat dalam ingatan adalah kebiasaan ketika melintas di sekitar Jalan Tentara Pelajar, Desa Purwokerto, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Maklum saja, jalur tersebut yang sering saya lewati di medio 2009, saat menuju ke SMK 01 Kendal yang berada di sekitaran Perumahan Purin Kendal.
Setelah kurang lebih 16 tahun berselang, kondisi Jalan Tentara Pelajar Kendal jauh berubah. Jalan yang menjadi rute alternatif ke Kecamatan Cepiring tanpa melewati pusat kota ini sudah dibeton. Jauh lebih nyaman daripada kondisi belasan tahun silam. Namun, ternyata, jalan ini masih saja rawan terjadi kecelakaan. Bahkan, tidak lama setelah saya menginjakkan kaki di Kendal dan melintasi jalan ini, saya sempat melihat kecelakaan antara pengendara sepeda motor dan mobil pribadi.
Melihat peristiwa hari itu, kepala saya menganalisis secara kecil-kecilan mengapa Jalan Tentara Pelajar Kendal ini masih saja menjadi ruas yang berbahaya.
Kondisi jalannya memang lebih baik, tapi tidak dengan pengendara yang melintasinya
Seingat saya, penyebab utama kecelakaan di Jalan Tentara Pelajar belasan tahun lalu adalah jalan berlubang. Banyak pengguna jalan yang terjatuh karena menghindari lubang-lubang menganga. Kondisi tersebut jelas berbeda dengan saat ini karena jalan sudah dibeton, tidak ada lagi lubang jalan. Lantas apa yang membuat Jalan Tentara Pelajar Kendal masih saja berbahaya? Jawabannya, pengguna jalan yang tidak berhati-hati. Jalan yang mulus memancing mereka untuk memacu kendaraan secepat mungkin.
Selain banyak pengendara ngebut, jalan ini kian berbahaya karena pengendara yang hobi menyerobot. Tidak tanggung-tanggung kadang nyerobotnya malah di persimpangan yang sudah ada lampu lalu lintasnya. Sudah jelas lampu masih nyala merah, eh malah diserobot begitu saja.
Ditambah para penyerobot jalanan ini juga selalu merasa ingin menang sendiri bak raja jalanan yang tak ingin dikalahkan. Selama kepulangan saya ke Kendal, saya sudah beberapa kali bertemu dengan tipe pengendara seperti ini. Sebagai sesama pengendara sebenarnya sebal juga bertemu pengendara lain yang sembrono, tapi saya cuma bisa sabar.
Jalan yang sibuk karena jadi akses utama pelajar di beberapa sekolah
Selain jadi alternatif ke Kecamatan Cepiring, Jalan Tentara Pelajar adalah akses utama bagi para pelajar ke beberapa sekolah. Asal tahu saja, kawasan sekitar jalan tersebut merupakan wilayah elit pelajar di Kabupaten Kendal. Sebut saja SMA 1 Kendal, SMK 1 Kendal, SMA PGRI 1 Kendal dan SMK 2 Kendal. Tidak heran kalau jalan ini selalu sibuk di waktu berangkat dan pulang sekolah. Kondisinya diperburuk dengan beberapa pelajar yang suka berkendara secara ugal-ugalan.
Kondisi Jalan Tentara Pelajar tidak lebih baik ketika malam hari. Bukan karena minim penerangan, di malam hari jalan ini sering digunakan segelintir remaja untuk sirkuit balapan. Lokasi balapannya tidak selalu sama, kadang di Jalan yang menuju ke Perumahan Purin Kendal di wilayah Jambewangi, Kecamatan Patebon. Bisa juga di sekitaran jalur alternatif menuju ke Kebondalem arah ke stadion. Benar-benar membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Pengalaman melintasi Jalan Tentara Pelajar Kendal setelah belasan tahun membuat saya sadar, mengurangi angka kecelakaan di jalanan tidak cukup dengan memperbaiki fasilitas atau infrastrukturnya saja. Tidak kalah penting dari itu, perbaikan pola pikir pengguna jalan juga diperlukan. Kalau hanya memperbaiki salah satunya, saya rasa percuma, angka kecelakaan lalu lintas akan tetap tinggi. Akhir kata, untuk kalian yang melewati Jalan Tentara Pelajar Kendal, harap tetap waspada dan banyak-banyak bersabar. Jalan tersebut sudah mulus, hanya saja banyak pengguna jalannya masih suka asal-asalan.
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kendal, Daerah Salah Urus yang Bakal Jadi Kota Sampah di Pantura
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.