Sekitar 7 tahun yang lalu, saya sering melewati Jalan Rengas, Bandung. Hampir setiap hari saya melewatinya sebelum dan sesudah kerja sebagai buruk pabrik. Kini saya bekerja sebagai driver ojek online (ojol), saya masih sering melewati Jalan Rengas karena banyak orderan berasal dari sana.
Bertahun-tahun berlalu, Jalan Rengas Bandung masih sama saja, mengenaskan. Perbaikan jalan pernah beberapa kali dilakukan, tapi kondisinya kini tidak jauh berbeda. Jalan Rengas Bandung masih jadi mimpi buruk bagi pengendaranya yang melewatinya.
Jalan Rengas atau warga lokal sering menyebut Jalan Reungas merupakan sebuah jalan yang menghubungkan Kota Bandung dan Margaasih, Kabupaten Bandung, maupun sebaliknya. Status jalan ini tergolong unik, walaupun menghubungkan 2 daerah Kabupaten dan Kota sekaligus, tapi jalan ini bukan termasuk jalan provinsi/jalan yang dikelola provinsi. Walau begitu, jalan ini selalu padat dan menjadi langganan macet di jam-jam sibuk.
Jalan yang selalu macet, berlubang, dan gelap
Penyebab utama kemacetan di Jalan Rengas adalah jalannya sempit. Padahal, volume kendaraan yang melintasinya tinggi dan banyak kendaraan besar prabik. Asal tahu saja, lebar jalan ini mentok dilewati oleh dua truk yang lewat berlawanan arah. Penyebab kemacetan lainnya, lalu lalang pekerja pabrik yang hendak pulang maupun pergi. Jalan semakin padat karena di sana ada pusat perbelanjaan andalan warga, Borma Toserba Gempol.
Jalan Rengas Bandung sebenarnya tidak terlalu panjang, hanya sekitar 1 kilometer saja. Namun, jalan ini sangat vital karena menjadi penghubung Margaasih, Kabupaten Bandung ke daerah industri di Kota Bandung, maupun industri Kota Cimahi. Sebagai sebuah jalan vital, kondisi Jalan Rengas begitu memprihatinkan. Banyak titik jalan yang berlubang dan bergelombang, terutama sebelum jembatan tol dan tepat di atas jembatan tol.
Melewati jalan ini harus ekstra hati-hati karena lubang cukup dalam dan cukup lebar. Selain itu, kalian harus lihai meliuk-liuk ketika mengendarai kendaraan demi mencari tekstur jalan yang tidak terlalu rusak. Meliuk-liuk kendaraan bermotor tentunya cukup berisiko juga bagi kendaraan motor dibelakangnya.Kondisi jalan Rengas yang berlubang dan bergelombang ini mengkhawatirkan bila dibiarkan terus-menerus.
Bukan cuma saya, banyak warga lain terutama buruh pabrik yang mengeluhkan kondisi Jalan Rengas ini. Terlebih, saat malam tiba, jalan ini sangat minim penerangan jalan umum. Benar-benar harus ekstra hati-hati kalau melewatinya di malam hari. Sudah jalan berlubang, gelap lagi, benar-benar combo maut pokoknya.
Jalan Rengas langganan banjir
Pengalaman saya yang dahulu sering pulang pergi melewati Jalan Rengas ini, puncak macet biasanya terjadi di sore hari. Hal itu dikarenakan di sore hari adalah waktu bubaran pabrik. Karyawan pabrik berbondong-bondong pulang ke rumah masing-masing melewati Jalan Rengas ini.
Selain macet, Jalan Rengas juga menjadi langganan banjir di musim hujan. Titik banjir di Jalan Rengas ada di yang dekat Borma Toserba di Gempol. Jalan ini sering kebanjiran karena di pinggir jalannya ada sebuah sungai. Apabila hujan lebat mengguyur, air sungainya akan meluap ke tengah jalan. Tidak hanya berbahaya, banjir ini sangat menyiksa karena air sungai yang meluap sangatlah bau. Sungai ini dekat dengan pabrik yang sering dijadikan tempat pembuangan limbah pabrik ataupun pembuangan sampah rumah tangga.
Asal tahu saja, ketinggian banjir di Jalan Rengas berkisar 50 cm. Ketinggian banjir ini cukup bisa menenggelamkan setengah tinggi motor yang membuat air banjir memasuki mesin. Buat pengendara motor yang melewati jalan ini, jangan sekali-kali coba-coba memaksakan motor menerobos banjir ya, bisa-bisa motor yang kita pakai mogok. Namun, apabila kalian nekat memaksa menerobos banjir dan motor yang kita pakai mogok, biasanya selalu ada pemuda yang aji mumpung suka mendorong motor kita, dan kita pun memberi uang seikhlasnya.
Itulah alasan mengapa jalan Rengas Bandung sebagai mimpi buruk bagi para pengendara. Mumpung sekarang lagi musim Pilkada, harapan saya kepada kepala daerah terpilih semoga bisa memperbaiki kekurangan dan kondisi Jalan Rengas yang sangat memprihatinkan ini. Supaya kita sebagai pengendara bisa nyaman saat melewatinya.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Pengguna Jalan Sentolo-Wates yang Remang-remang dan Bergelombang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.