Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Raya Madiun-Nganjuk, Jalur Tercepat dan Termulus untuk Menemui Ajal

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
26 Februari 2024
A A
 Jalan Raya Madiun-Nganjuk, Jalur Tercepat dan Termulus untuk Menemui Ajal

 Jalan Raya Madiun-Nganjuk, Jalur Tercepat dan Termulus untuk Menemui Ajal (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Madiun dan Nganjuk itu dua kabupaten yang amat berbeda. tapi, mereka disatukan oleh satu hal yang sama: maut yang mengintai di Jalan Raya Madiun-Nganjuk.

Ini saya tak asal ngomong. Saya setiap satu bulan sekali, selalu melintasi jalan itu. Ngapain? Saya menyambangi adik saya yang lagi belajar di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Magetan. Sebagai warga Mojokerto, saya jelas harus melintasi Jalan Raya Madiun-Nganjuk dulu sebelum akhirnya sampai ke daerah kaki Gunung Lawu itu. 

Maka itu, saya cukup pede mengatakan bahwa jalan itu jalur yang mengancam nyawa. Saya pun yakin, bagi yang pernah lewat sana, pasti sepakat kalau saya menyebut Jalan Raya Madiun-Nganjuk itu jalan tercepat untuk menemui ajal.

Jalan Raya Madiun-Nganjuk lurus dan mulus, bikin konsentrasi pupus

Panjang jalan Raya Madiun-Nganjuk ini sekitar 50 kilometeran. Kondisi jalurnya sih cenderung lurus dan mulus. Tapi ya jangan salah, meskipun jalurnya cenderung lurus dan mulus, ia tetap berbahaya. Ia justru berpotensi membuat konsentrasi pengendara pupus. 

Saya cukup sering nyaris menuai kecelakaan di sana. Ketika lagi enak-enaknya nyetir, entah kenapa secara tiba-tiba saya berada di tengah jalan. Kadang juga hampir jatuh dari aspal. Dalam kondisi seperti itu, tentu saja saya kaget, dan setir langsung saya belokkan. Itu kalau kondisi jalannya ramai, mungkin saya tak akan menulis artikel ini.

Hal itu bukan karena saya terkena godaan makhluk halus. Melainkan terkena Highway Hypnosis Syndrome. Secara garis besar, itu adalah penyakit yang menghilangkan konsentrasi ketika berkendara di jalan yang mulus, lurus, dan panjang. Jadi, mau orang itu SIM-nya bukan hasil tembakan, tapi kalau berkendara di jalur yang kayak Jalan Raya Madiun-Nganjuk, ia masih mungkin terkena penyakit itu. 

Arena Bus Mira dan truk melakukan aksi brutalnya

Umumnya jalur penghubung antarkabupaten, volume lalu lintas di Jalan raya Madiun-Nganjuk tentu saja ramai. Keramaian itu antara lain karena adanya Bus Mira dan truk.

Apakah mereka salah? Tentu tidak. Tapi, asal kalian tahu, Bus Mira itu salah satu bus di Jawa Timur yang terkenal cepat. Cepatnya sih nggak masalah, tapi kecepatan mereka yang dibarengi dengan ugal-ugalan itu yang berbahaya. Dan Jalan Raya Madiun-Nganjuk yang mulus dan lurus ini lah salah satu arena unjuk skill mereka. 

Baca Juga:

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Orang Madiun Ketika Menikah dengan Orang Jogja: Saya Nggak Suka Brongkos, Doi Nggak Suka Rujak Petis, Sad

Begitu juga dengan kendaraan truk. Truk di Jalan Raya Madiun-Nganjuk ini benar-benar ngeri. Mau barang yang mereka angkut itu berat atau ringan, banyak atau sedikit, mereka tetap melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan. Dengkul saya pun pernah babras gara-gara terpeleset pinggiran aspal setelah menghindari mereka. Jan asu og!

Pokoknya percaya sama saya, berdoa dan berhati-hati lah kalau berkendara di sana. Mending ngalah aja kalau ketemu mereka. Sebab, baik Bus Mira maupun truknya, aksi mereka di Jalan Raya Madiun-Nganjuk itu benar-benar brutal. 

Jalan Raya Madiun-Nganjuk sering macet, dan macetnya itu bikin monyet makin membabi buta

Kalian sudah membaca artikelnya Mas Rizky Prasetya soal monyet? Kalau belum, bacalah dulu sebelum lanjut membaca artikel ini. Sebab, monyet yang dimaksud Mas Rizky itu juga ada di Jalan Raya Madiun-Nganjuk ini. 

Jadi, Jalan Raya Madiun-Nganjuk ini sering macet. Kemacetan itu ada di antara perbatasan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, dan Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Kenapa bisa macet? Karena di sana ada tiga perlintasan kereta api. Kemacetan di sana biasa dimulai ketika palang pintu kereta api ditutup.

Nah, pada saat palang pintu dibuka, monyet-monyet di sana beraksi. Aktivitas saling serobot, bunyi klakson menusuk kuping, dan lontaran sumpah serapah akan kalian temui di Jalur Saradan-Wilangan itu. 

Bajingannya lagi, mereka itu kok ya nggak sadar kalau ulahnya justru bikin macet makin lama. Macet yang harusnya bisa kelar beberapa menit, tapi malah bertambah sampai satu jam gara-gara ketololan mereka. 

Pokoknya, kalau kalian lewat sana, jangan hanya modal kelihaian berkendara saja. Kesabaran dan mental kalian harus teruji. Kalau kedua hal itu nggak ada, wah, besar kemungkinan celaka akan menghampiri kalian. Beneran saya.

Kalau malam hari seperti berkendara di alam gaib

Apakah ketiga hal tadi sudah bikin Jalan Raya Madiun-Nganjuk terlihat seram? Sebenarnya sih belum. Sebab, sepanjang 50 kilometeran jalur antarkabupaten itu, sisi kanan dan kirinya itu separuhnya adalah hutan. Ngerinya lagi, di sepanjang jalur hutan itu sama sekali tak ada lampu penerangan. Kalian benar-benar seperti berkendara di alam gaib yang gelap gulita.

Jadi, kalian bisa bayangin sendiri, betapa mencekamnya Jalan Raya Madiun-Nganjuk itu. Belum lagi kalau ketemu belokan yang agak menikung, kalian harus pelan-pelan dan konsentrasi penuh. Jarak pandang di jalan itu benar-benar amat terbatas. Ya meski belokan di sana itu sedikit, tapi tetap saja mengerikan.

Lantas, kenapa saya sampai sekarang masih hidup? Kalau setiap satu bulan sekali melintasi jalan itu. Jawabannya adalah nggak tahu. Mungkin, rasa sayang saya kepada adik saya yang menguatkan doa dan kehati-hatian saya saat melintasi Jalan Raya Madiun-Nganjuk itu. Saya kasihan kalau tidak menyambanginya setiap satu bulan sekali. Soalnya dia masih baru di pondok pesantren. 

Jadi, kalau kalian mau melintasi Jalan Raya Madiun-Nganjuk, saya tidak bisa memberi saran apa-apa selain berdoa dan hati-hati. Dan kalau kalian (terpaksa) melintasinya sendirian di malam hari, saran saya hanya, pikirkan lah berkali-kali keputusan itu. Penjelasan saya tadi kiranya sudah cukup untuk menggambarkan betapa ngerinya jalan tersebut.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: Jalan Raya Madiun-Nganjukmadiunnganjuk
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Madiun, Kota dengan Wisata ala Eropa yang Bisa Dikunjungi Tanpa Paspor dan Visa

Madiun, Kota dengan Wisata ala Eropa yang Bisa Dikunjungi Tanpa Paspor dan Visa

5 Agustus 2023
6 Keistimewaan Bluder Cokro, Oleh-oleh Legendaris Khas Madiun sejak 1989 Terminal Mojok.co

6 Keistimewaan Bluder Cokro, Roti Legendaris Khas Madiun sejak 1989

11 April 2022
Jawa Timur Nggak Hanya tentang Surabaya, Malang, dan Madura Saja, Ada 5 Daerah Underrated yang Wajib Dikunjungi Seperti Blitar dan Tulungagung

Jawa Timur Nggak Hanya tentang Surabaya, Malang, dan Madura Saja, Ada 5 Daerah Underrated yang Wajib Dikunjungi

14 Oktober 2023
getuk pisang kediri nganjuk oleh-oleh mojok

Getuk Pisang: Oleh-oleh Khas Kediri yang Bikin Nganjuk Insecure

29 Oktober 2020
Merasakan Kehidupan di Nganjuk, Kabupaten yang Biasa Aja Namun Tetap Nyaman Ditinggali

Merasakan Kehidupan di Nganjuk, Kabupaten yang Biasa Aja Namun Tetap Nyaman Ditinggali

29 April 2023
cara menghitung tamu undangan di nganjuk

Begini Cara Warga Nganjuk Menghitung Tamu Hajatan

20 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.