Jalan Meruyung Raya atau banyak orang juga menyebutnya Jalan Limo Raya adalah salah satu jalan yang menghubungkan antara Depok dan Jakarta. Keberadaannya begitu penting untuk orang Depok, khususnya mereka yang tinggal di Sawangan dan sekitarnya. Itu mengapa jalanan ini selalu padat, terutama di jam berangkat dan pulang kantor.
Kondisi Jalan Meruyung Raya tidak pernah berubah, dari dahulu sama saja. Jalannya masih saja sempit, nggak mulus, dan cenderung rusak. Bahkan, kondisinya tidak lebih baik dalam beberapa waktu terakhir, volume kendaraan yang melintas makin banyak. Rasanya tidak berlebihan kalau pengendara paling sabar bisa jadi barbar melewati jalan ini.
Jalan Meruyung Raya Depok sempit bikin pengendara harus sabar
Jalan Meruyung Raya memang nggak terlalu panjang, kurang lebih hanya 5 km saja. Namun, melewati itu bukan perkara mudah dan perlu waktu. Jalan penghubung Depok dan Jakarta itu sempit. Selain itu, ada banyak yang keluar-masuk gang. Jalanan sempit itu kian semrawut.
Sebenarnya, dahulu pernah ada wacana memperlebar Jalan Meruyung Raya Depok. Tapi ya biasa, kan. Wacana hanya jadi wacana.
Pengendara hanya bisa bersabar melewati Jalan Meruyung Raya Depok. Apalagi untuk pengendara mobil. Kesabarannya perlu berkali-kali lipat karena mereka tidak mungkin menyalip dengan lincah seperti motor.
Asal tahu saja, Jalan Meruyung Raya Depok hanya muat buat dua mobil, lebih sedikit. Pengendara motor juga terkadang mau nggak mau dipaksa sabar. Mereka harus rela antre kalau posisinya di belakang mobil yang agak besar.
Itu mengapa, kalau tidak mau terjebak terlalu lama, pengendara harus lihai berkendara. Selain jalanan sempit dan padat, pengendara perlu awas terhadap berbagai macam pengendara. Banyak pengendara yang memacu kendaraannya dengan kecepatan nanggung. Pelan enggak, kencang apalagi. Pokoknya nggak stabil gitu. Belum lagi, banyak kendaraan yang keluar masuk gang, ibu-ibu yang habis jemput anak sekolah bonceng 3, bapak-bapak jalan pelan sambil ngerokok. Campur aduk pokoknya.
Selain itu, pengendara waspada terhadap lubang jalan yang cukup dalam. Apabila kalian terjerembab ke lubang tersebut, bisa dipastikan ban motor saya pecah. Jadi, mau nggak mau saya harus belajar mahir dan lihai meliuk-liuk menghadapi segala cobaan yang ada di Jalan Meruyung Raya.
Tetap sabar dan lihai daripada jadi pengendara barbar
Segala kondisi pelik yang ada di Jalan Meruyung Raya Depok bisa menempa pengguna jalan jadi pribadi yang lebih sabar dan lihai. Sayangnya, terkadang Jalan Meruyung Raya selalu punya kejutan. Di sinilah kesabaran dan kelihaian pengendara benar-benar diuji.
Jadi, nih ya, di jalan yang sempit itu, masih saja banyak ditemui pengerjaan galian kabel atau sejenisnya. Kocaknya, tanah galiannya dikumpulkan di badan jalan, yang otomatis bikin jalanan makin menyempit lagi. Nah, kondisi seperti ini lah yang bikin pengendara motor berpotensi berubah jadi barbar, ugal-ugalan. Kalau ada sedikit ruang, mereka akan memaksa untuk menyalip. Lawan arah pun mereka nggak peduli. Saya pernah beberapa kali berhadapan dengan para pengendara barbar ini.
Begitulah gambaran Jalan Meruyung Raya yang mengubungkan Jakarta dengan Depok. Jalan yang bikin pengendara paling sabar sekalipun berubah jadi barbar. Itu mengapa pengendara tetap perlu mengatur emosi agar selalu sabar dan lihai ketika melintas.
Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Ciumbuleuit Bandung, Nama dan Kondisi Jalannya Sama-sama Menyusahkan Banyak Orang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.