Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Percaya Estimasi Waktu Tempuh kepada Google Maps di Jakarta Sama kayak Investasi Bodong alias Sudah Pasti Kena Tipu!

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
15 Agustus 2024
A A
Percaya Estimasi Waktu Tempuh kepada Google Maps di Jakarta Sama kayak Investasi Bodong alias Sudah Pasti Kena Tipu!

Percaya Estimasi Waktu Tempuh kepada Google Maps di Jakarta Sama kayak Investasi Bodong alias Sudah Pasti Kena Tipu! (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Hampir setahun lamanya menetap di Jakarta, saya baru benar-benar memahami satu fenomena yang terjadi di sini. Bukan banjir, polusi, atau masalah industri, melainkan adanya fenomena perbedaan dimensi waktu. Pengalaman ini nggak saya alami satu atau dua kali. Bahkan fenomena ini cukup merugikan karena bisa mengurangi produktivitas kerja.

Bagaimana bisa waktu keberangkatan dari rumah menuju kantor hanya beda 5 menit tapi waktu sampainya bisa beda hingga 1 jam? Apalagi kalau bukan karena kemacetan Jakarta yang sudah terlalu ruwet. Hal itu membuat saya harus benar-benar teliti terkait jam keberangkatan dan rute berangkat kerja yang saya pilih.

Harus pintar memperkirakan waktu

Kebetulan saya dulunya merupakan seorang pekerja survei lapangan sehingga harus berpindah tempat tiap beberapa minggu sekali untuk mengambil data. Hal tersebut membuat saya harus benar-benar cerdik memperkirakan waktu. Beda lokasi tujuan membuat karakteristik macet rute yang dilalui juga ikut berubah.

Bayangkan, saya yang sudah mulai terbiasa dengan dimensi waktu suatu lokasi harus berubah setiap beberapa minggu dan mulai membiasakan diri lagi agar tidak terlambat. Perbedaan waktunya benar-benar sengaruh itu! Meski 5 menit sekalipun, tiba-tiba jalanan bisa langsung penuh dengan kendaraan, bahkan terkadang langsung stagnan sehingga perjalanan hanya bisa merayap pelan-pelan.

Mungkin di wilayah lain telat berangkat 5 menit nggak akan terlalu berpengaruh, tapi berbeda dengan Jakarta, Bro. Perbedaan waktu di sini benar-benar aneh sampai saya pernah punya pengalaman telat selama kurang lebih 1 jam di lokasi survei, padahal hari sebelumnya saya sudah pernah ke situ dan waktu keberangkatannya hanya berbeda sekitar 5 menit!

Nah, masalahnya penyesuaian nggak bisa langsung tiba-tiba datang. Setiap berpindah lokasi tujuan, saya biasanya terlambat sebelum bisa memperkirakan waktu keberangkatan yang pas. Karakteristik setiap tempat yang berbeda-beda pengaruhnya terhadap waktu itulah yang membuat saya baru benar-benar memahami dimensi waktu di Jakarta setelah hampir satu tahun menetap.

Jangan percaya tipu daya Google Maps di Jakarta

Satu saran yang bisa saya berikan kepada kalian yang ingin mengakali dimensi waktu Jakarta adalah jangan percaya Google Maps. Serius, aplikasi ini seakan nggak berguna jika digunakan saat jam berangkat dan pulang kerja. Bukan tanpa alasan, Google Maps biasanya memperkirakan waktu tempuh berdasarkan kondisi real time saat kalian mengecek. Masalahnya, seiring berjalannya waktu kita memulai perjalanan, kondisi macet di Jakarta bisa semakin parah sehingga kondisi real time yang kita cek tadi menjadi nggak relevan

Kondisi jalan Jakarta saat jam produktif akan menunjukkan warna full merah menyala yang artinya macet parah. Saat kondisi seperti itu, mempercayakan estimasi waktu tempuh kepada Google Maps sama saja secara sadar ikut investasi bodong, alias sudah pasti kena tipu. Kalau selisih waktu di aplikasi dan kenyataannya hanya berbeda beberapa menit mah masih mending. Kenyataannya, ngaretnya waktu di jalan benar-benar nggak bisa diprediksi dengan tepat.

Baca Juga:

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Satu-satunya cara paling manjur untuk bisa men-counter fenomena ini dengan menetapkan waktu pasti keberangkatan. Mau nggak mau, kita harus tepat waktu atau berangkat lebih awal jika ingin sampai tujuan tanpa mengalami keterlambatan. Kalau sudah melebihi waktunya? Wassalam, semoga telatmu nggak sampai berjam-jam.

Sesaknya Jakarta benar-benar berimbas ke banyak hal salah satunya akses menuju tempat kerja. Saat menggunakan kendaraan pribadi terjebak macet, menggunakan Transjakarta jalurnya tertutup pengendara tolol, dan kalau menggunakan KRL bisa dipastikan berdesakan. Perbedaan dimensi waktu disini benar-benar sudah di luar nalar. Meleng sedikit saja, waktu keberangkatan bisa molor dan gaji terpotong. Atau, saat jam pulang, kita terjebak macet dan sampai di kosan sudah tengah malam. Sialan~

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tebet, Sebaik-baiknya Daerah di Jakarta untuk Merantau.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2024 oleh

Tags: google mapsJakartakemacetan di jakarta
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

5 Penyebab Perantau di Jakarta Gagal Meraih Mimpi

5 Penyebab Perantau di Jakarta Gagal Meraih Mimpi

25 Juli 2022
Sambal Terasi Paling Nikmat ada di Pak Kumis Samping UIN Jakarta (Unsplash)

Warung Tenda Pak Kumis UIN Jakarta Meninggalkan Jejak Sambal Terasi yang Bikin Kangen

15 Agustus 2023
Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek Mojok.co

Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek

10 Januari 2025
wisata jakarta, Dear Mas Kevin, Benarkah Toko Buku Bisa Ciptakan Pasar?

Kalau Mau Wisata dengan Sensasi Beda di Jakarta Coba deh Keliling Pasar ini Aja

24 Juni 2020
halte bus transjakarta

Jangan Naik Transjakarta Jika Terburu-buru

17 November 2021
5 Keunggulan Bogor yang Sebenarnya Sederhana, tapi Sulit Dijumpai di Jakarta Mojok.co

5 Keunggulan Bogor yang Sebenarnya Sederhana, tapi Sulit Dijumpai di Jakarta

30 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.