Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jaga Barang Berharga di KRL: Masih Banyak Pencopet di Antara Kerumunan Penumpang

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
14 Januari 2020
A A
Jaga Barang Berharga di KRL: Masih Banyak Pencopet di Antara Kerumunan Penumpang
Share on FacebookShare on Twitter

Senin sore sepulang bekerja, seperti biasa, KRL menjadi moda transportasi pilihan utama bagi saya. Mengingat domisili saya yang berlokasi di kawasan Bogor, tentu akan lebih nyaman dan efisien dari segi waktu, biaya, dan tenaga jika memanfaatkan salah satu transportasi massal ini. Apalagi kini armada juga opsi keberangkatan ditambah, sehingga tidak perlu khawatir akan terlambat karena “ketinggalan kereta”.

Meski sempat mengalami penyesuaian jadwal berkali-kali dan banyak pelanggan yang misuh karena hal tersebut baik secara langsung maupun di media sosial, nyatanya, masih banyak penumpang yang menjadikan KRL sebagai transportasi favorit. Alasannya, selain cepat, apalagi jika bukan murah meriah.

Setelah selama satu dekade menjadi penumpang setia KRL, saya merasakan banyak perubahan positif dan menuju ke arah yang lebih baik. Mulai dari perubahan jenis tiket yang semula berupa kertas menjadi multitrip (tiket elektronik), renovasi fasilitas di dalam stasiun (seperti musala, parkiran, ruang tunggu, juga toilet), hingga peniadaan kereta kelas ekonomi yang sering kali mogok dan dianggap sudah tidak layak pakai. Belum lagi di dalamnya banyak penjual yang hilir-mudik menjajakan jualannya. Ya, beberapa hal tersebut menjadi kenangan tersendiri bagi banyak pengguna setia KRL.

Dari sekian banyak perubahan baik dan patut mendapat apresiasi, masih ada beberapa hal besar yang patut menjadi sorotan pihak KRL. Selain kasus pelecehan seksual dan bangku prioritas yang terkadang masih belum tepat dari sisi siapa yang menggunakan, kasus lain yang tidak kalah genting adalah pencopetan yang masih sering terjadi. Bahkan beberapa kali terjadi ketika saya berada di suatu gerbong kereta. Entah pada pagi hari ketika berangkat bekerja, atau sore hari sewaktu pulang dari kantor. Seperti yang terjadi pada sore ini sewaktu saya pulang bekerja.

Kejadian berlangsung sekitar 18.20, ketika ada sepasang suami-istri yang akan turun di stasiun Pasar Minggu. Sebelum turun, pasutri tersebut memang sudah bersiap mendekati pintu KRL agar bisa keluar lebih mudah. Namun, ketika mendekati pintu, sang suami kaget karena tas yang digendong dengan posisi di belakang resletingnya terbuka lebar. Dia pun panik dan langsung mengecek barang apa saja yang raib. Akhirnya dia menyadari dua hapenya tidak ada—sudah berpindah tangan ke pencopet.

Kejadian tersebut membuatnya gusar sekaligus berkata kasar. Betapa tidak, dalam penuh-sesak di dalam KRL, terjadi hal yang tidak diharapkan, bahkan sampai kehilangan dua hape sekaligus. Betul memang harta bisa dicari dan dibeli lagi, tapi, tetap saja membuat kesal. Apalagi jika pada hape tersebut terdapat data yang penting.

Nyatanya, kejadian serupa sudah sering terjadi, bahkan dalam satu gerbong yang sama dengan yang saya tumpangi. Saya pun pernah hampir menjadi korban dari tindak pencopetan.

Waktu itu, saya sedang naik KRL kelas ekonomi yang penuh sesak. Mendekati stasiun Depok, ada tiga orang yang entah kenapa mendekati saya dan semakin menghimpit di antara kerumunan. Sadar kesempatan semakin menipis, salah satu pencopet merasa jengkel lalu mengintimidasi dengan cara menempelkan sikunya tepat di kening saya, sambil berpura-pura memegang pegangan di dalam gerbong. Sebelum turun dia hanya menatap sambil berkata, “Awas lo kalau ketemu gue lagi.”

Baca Juga:

7 Sisi Terang Jakarta yang Jarang Dibahas, tapi Nyata Adanya: Bikin Saya Betah dan Nggak Jadi Pulang Kampung

Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda

Setelah kejadian itu, saya lebih berhati-hati dalam menjaga barang bawaan ketika bepergian dan berada di mana pun, termasuk di KRL. Dan setelah saya amati, ada beberapa cara agar barang bawaan tetap aman selama menggunakan transportasi massal seperti KRL, diantaranya:

Pertama, jika membawa tas, posisi tas berada di depan. Paling tidak, kita bisa memantau dan menjaga resleting tas tetap dalam posisi menutup. Namun, perlu diwaspadai karena terkadang ada pencopet yang nekat menyayat bagian luar tas dengan silet.

Kedua, jangan menaruh hape dan dompet di kantung celana. Sewaspadanya kita sebagai penumpang, pencopet akan menggunakan akalnya untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.

Ketiga, selalu mengecek secara berkala posisi resleting tas dan memakai perhiasan sewajarnya. Karena ketika di KRL dan sedang penuh sesak, sering kali penumpang tidak menyadari jika benda yang ada pada anggota tubuh copot atau lepas sendiri karena gesekan antara penumpang satu dengan yang lain. Seperti yang terjadi pada saya, ketika jam tangan terlepas karena himpitan penumpang.

Sebetulnya tidak ada jaminan barang bawaan kita betul-betul aman, tapi paling tidak kita bisa sama-sama meminimalisir tindakan pencopetan sekaligus melakukan usaha agar barang bawaan tetap aman ketika berada di KRL dan selama di perjalanan ke mana pun kita pergi. Ada kalanya kita harus menjaga barang bawaan dengan kemampuan yang kita miliki.

BACA JUGA Mencoba Kenyamanan Tiga Posisi Berdiri di KRL atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: KRLpencopetan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Stasiun Bogor Adalah Stasiun KRL Terbaik Se-Jabodetabek Mojok.co

Stasiun Bogor Adalah Stasiun KRL Terbaik Se-Jabodetabek

24 Maret 2025
Kereta Api Jauh Lebih Unggul dari Bus Meskipun Tiketnya Mahal (Unsplash)

Kereta Api Lebih Akan Selalu Lebih Unggul dari Bus Meskipun Harga Tiketnya Lebih Mahal

3 Mei 2025
Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada Mojok.co

Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada

17 Februari 2025
tunanetra

Merawat Guiding Block, Menjaga Hak dan Fasilitas Para Penyandang Tunanetra

17 Juli 2019
4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Tanah Abang, Pengguna KRL Wajib Tahu supaya Nggak Bingung dan Perjalanan Nyaman

4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Tanah Abang, Pengguna KRL Wajib Tahu supaya Nggak Bingung dan Perjalanan Nyaman

6 Mei 2025
Alasan Gerbong KRL Khusus Perempuan Malah Dihindari oleh Perempuan Mojok.co

Alasan Gerbong KRL Khusus Perempuan Malah Dihindari oleh Perempuan

17 Januari 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.