Kabupaten Blora ini unik. Pembangunan UNY ditolak, tapi Mie Gacoan tak sekali pun bikin gaduh. Apakah pendidikan memang akan selalu kalah dengan hiburan?
Sebagai seorang rantau yang jungkir balik di kota orang, ketika kembali ke Kabupaten Blora, saya cukup tercengang saat melihat kemacetan yang dulu belum seramai ini. Bagaimana tidak, pertama, saya harus ikut serta kemacetan keluar masuk supermarket yang ramainya bukan maen. Setelah supermarket, giliran 100 meter ke depan telah menanti kemacetan orang menyeberang, keluar masuk, cari parkir untuk pengalaman prestisius dan berharga dalam hidup, yakni makan Mie Gacoan.
Terakhir setelah melewati rintangan kedua, hanya beberapa tarikan gas, lampu merah tegas menyala di waktu yang tepat.
Saya sedang membicarakan Cepu, salah satu kecamatan di Kabupaten Blora. Kenapa di awal saya bilang Blora, padahal saya sebenarnya bicara tentang Cepu? Karena pengalaman saya, orang-orang luar lebih tahu Cepu daripada Blora. Dari fenomena kemacetan ini membuat saya sedikit memiliki waktu berpikir, selain memikirkan waktu dan timing yang pas untuk menyalip kendaraan di depan saya, otak saya juga tertuntun bertanya sebenarnya pertumbuhan pembangunan macam apa yang sedang tumbuh di daerah tercinta saya ini.
Demo penolakan UNY oleh segelintir mahasiswa
Algoritma media sosial saya menunjukkan unggahan mengenai demo mahasiswa yang dalam tuntutannya menolak pembangunan kampus Universitas Negeri Yogyakarta di Blora. Mungkin terdengar aneh, tapi memang begitu.
Setidaknya ada 5 poin tuntutan yang disampaikan yang jika dirangkum berisi kekhawatiran kerusakan lingkungan, kenaikan biaya hidup, persaingan kampus lokal, serta pemanfaatan tanah hibah.
Rencana ini memang menimbulkan beragam polemik dan respons dari berbagai lapisan masyarakat. Bagaimana tidak, aksi demo tak hanya datang dari kalangan yang menolak tegas pembangunan UNY di Blora.
Demo juga datang dari pihak yang mendesak pembangunan UNY di wilayah Blora Kota karena mengganggu rencana pembangunan di Cepu. Selain mengganggu rencana pembangunan, jika UNY dibangun di Cepu, dianggap akan mengakibatkan ketimpangan pembangunan di Blora.
Ya, ini memperlihatkan ada paradigma yang berbeda, yang satu menolak yang satu mendesak, tapi di wilayah tertentu.
Namun ada pihak yang sepertinya tidak akan terusik, yang satu ini pihak-pihak yang sering bikin—serta juga terjebak kemacetan Mie Gacoan.
Baca halaman selanjutnya: Hiburan lebih mudah diterima daripada pendidikan…




















